Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

MEMBANGUN KEMANUSIAAN, MEWUJUDKAN DESA RAMAH PEREMPUAN DAN PEDULI ANAK Muhammad Hadi Makmur; Linda Dwi Eriyanti; Agustina Dewi Setyari; Furoidatul Husniah; Akhmad Taufiq
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 4 No 3 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i3.1905

Abstract

Program pengabdian masyarakat masyarakat ini dilakukan oleh kelompok riset Multiculturalism and Feminism for Innovative Policy (MFIP) di desa Penambangan, kecamatan Curahdami, Bondowoso. Pendampingan dilakukan dengan membantu pemerintah desa mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh perempuan dan anak, berikut dilakukan analisis gender untuk menemukan preskripsinya. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini diawali dengan membangun komunikasi dengan pemerintah desa dan tokoh-tokoh masyarakat dengan memperhatikan proporsi minimal 50% perempuan. Berikut dilakukan observasi dan focus group discussion (FGD) yang melibatkan pihak-pihak terkait untuk memastikan identifikasi masalah dan perumusan preskripsi sesuai dengan konteks desa Penambangan. Konsep Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) ditawarkan sebagi solusi atas masalah-masalah AKI dan AKB, stunting, buta huruf, kekerasan terhadap perempuan, pernikahan dini dan pekerja anak. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan membuat regulasi yang menjadi payung dari berbagai program terkait. Maka, produk dari pengabdian ini berupa rancangan program dan rumusan Perdes DRPPA Desa Penambangan.
MEMBANGUN KEMANUSIAAN, MEWUJUDKAN DESA RAMAH PEREMPUAN DAN PEDULI ANAK Muhammad Hadi Makmur; Linda Dwi Eriyanti; Agustina Dewi Setyari; Furoidatul Husniah; Akhmad Taufiq
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v4i3.1905

Abstract

Program pengabdian masyarakat masyarakat ini dilakukan oleh kelompok riset Multiculturalism and Feminism for Innovative Policy (MFIP) di desa Penambangan, kecamatan Curahdami, Bondowoso. Pendampingan dilakukan dengan membantu pemerintah desa mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh perempuan dan anak, berikut dilakukan analisis gender untuk menemukan preskripsinya. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini diawali dengan membangun komunikasi dengan pemerintah desa dan tokoh-tokoh masyarakat dengan memperhatikan proporsi minimal 50% perempuan. Berikut dilakukan observasi dan focus group discussion (FGD) yang melibatkan pihak-pihak terkait untuk memastikan identifikasi masalah dan perumusan preskripsi sesuai dengan konteks desa Penambangan. Konsep Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) ditawarkan sebagi solusi atas masalah-masalah AKI dan AKB, stunting, buta huruf, kekerasan terhadap perempuan, pernikahan dini dan pekerja anak. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan membuat regulasi yang menjadi payung dari berbagai program terkait. Maka, produk dari pengabdian ini berupa rancangan program dan rumusan Perdes DRPPA Desa Penambangan.
HAMBATAN PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK PEREMPUAN DI GHANA Devi, Anggi Kurnia; Eriyanti, Linda Dwi; Yuniarti, Sri
Interdependence Journal of International Studies Vol. 5 No. 1 (2024): IJIS: Interdependence Journal of International Studies
Publisher : Department of International Relations, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54144/ijis.v5i1.68

Abstract

Tradition is an aspect of culture preserved and passed down from generation to generation. Tradition is also known as a concept that defines the identity and uniqueness of a community, which is also a source of security. Tradition is praised, glorified, and related to something good in a particular custom or area and is considered sacred. However, in Ghana there is a tradition called the Trokosi tradition. This tradition is also a cycle of sexual exploitation that society cannot break. Various protection efforts have been made by the Government of Ghana, INGOS, and even local community organizations, but this tradition is still being carried out today. By using the concept of feminism, this study wants to analyze the obstacles to efforts to protect girls who are victims of the Trokosi tradition in Ghana. The data used in this research is secondary data obtained from the research results or analysis from other parties directly involved in the form of news, journals, and books. With a radical feminist perspective, the author finds that the deep-rooted patriarchal culture has strengthened the trokosi tradition as the main factor inhibiting the protection of girls in Ghana.