Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Pengolahan Limbah Ikan Bandeng Menjadi Pakan Ikan di Kampung Cabut Duri, Desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur Nurhayati, Awik Puji Dyah; Hidayati, Dewi; Setiawan, Edwin; Abdulgani, Nurlita; Ashuri, Nova Maulidina; Sa'adah, Noor Nailis; Nadhila, Auliya Rahma; Millah, Ro’iqotul; Rahmadani, Syakirah Shafwah; Sukma, Nur Awaliyah Mentari; Kristianto, Kristianto; Zuwanita, Cyntya Sri
Sewagati Vol 8 No 4 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i4.1197

Abstract

Kegiatan pencabutan duri ikan di Kampung Cabut Duri, Desa Sedati, seringkali meninggalkan limbah tulang dan sisik ikan yang tidak lagi dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Laboratorium Biosains dan Teknologi Hewan Departemen Biologi FSAD ITS bekerja sama dengan PT Pertamina Patra Niaga AFT Juanda memberikan pelatihan pengolahan limbah di Kampung Cabut Duri menjadi pakan ikan. Pakan ikan atau pelet yang diolah dari bahan dasar olahan limbah tulang dan sisik ikan bandeng (C. chanos) menjadi suatu solusi dari pencemaran limbah yang dihasilkan dari kegiatan pencabutan duri di Desa Sedati. Komposisi pakan yang tepat sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Kandungan nutrisi dibuat sesuai standar pakan ikan sesuai SNI (Standarisasi Nasional Indonesia). Formula pakan terdiri dari tepung ikan 35%, dedak 60%, CMC 2%, tepung tapioka 1%, Vitamin premix 1% dan ragi tempe 2%. Formula pelet ini memiliki integritas yang bagus dan mampu disuplementasi oleh ikan. Kegiatan pelatihan ini diharapkan masyarakat dapat memahami dan mempraktekkan proses pembuatan pelet ikan dari limbah cabut duri. Secara keseluruhan dari 15 responden warga masyarakat di Kampung Cabut Duri, Kalanganyar, Sidoarjo dapat memahami dan mengetahui proses dan manfaat pembuatan pelet ikan dari limbah kegiatan cabut duri berupa sisik dan tulang ikan serta materi yang disampaikan ketika pengabdian masyarakat tersampaikan dengan baik. Selain itu warga juga menilai bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat besar. Berdasarkan latar belakang sosial peserta kegiatan diharapkan sosialisasi dan demonstrasi dapat memberikan inspirasi terkait pengembangan mata pencaharian warga.
Penanaman Karakter Peduli Lingkungan melalui Program Edukasi Konservasi Keanekaragaman Hayati Sejak Usia Dini Ashuri, Nova Maulidina; Sa'adah, Noor Nailis; Setiawan, Edwin; Ermavitalini, Dini; Saputro, Triono Bagus; Nurhayati, Awik Puji Dyah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.164 KB)

Abstract

Program Pendidikan Konservasi Keanekaragaman Hayati sejak Usia Dini bertujuan untuk membangun karakter peduli lingkungan, menambah pengetahuan, minat, kepedulian dan kepedulian dalam melestarikan, melindungi dan memanfaatkan keanekaragaman hayati di sekitar lingkungannya yang dimulai sejak usia dini. Program pendidikan dilaksanakan dengan penyuluhan, simulasi iptek, dan advokasi (pendampingan). Program tersebut telah dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Siti Masithoh dan di tempat pendidikan Al Qur'an yaitu Al Abror melalui pembuatan "Kebun Kehati" serta pelaksanaan seminar parenting dengan tema "Membangun Karakter Peduli Anak. Lingkungan Melalui Program Pelestarian Keanekaragaman Hayati Sejak Dini di Desa Boro, Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur "yang dihadiri oleh siswa dan orang tua / wali siswa, perwakilan guru dari Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar di desa serta para pengawas dan Kepala Sekolah Dinas Pendidikan Pendidikan pelestarian keanekaragaman hayati ini juga dapat menambah pengetahuan dan inovasi generasi penerus untuk dapat memanfaatkan, mengelola, melindungi dan melestarikan sumber daya alam sekitar.Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran setiap individu terhadap kondisi lingkungannya.Selain itu, keberhasilan program ini juga membutuhkan kendali dari masyarakat dan partisipasi negara.