Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Bioaktivitas ekstrak batang Xylocarpus granatum sebagai anti black spot alternatif pada Litopenaeus vannamei pasca panen Lanny Kartikasari; Awik Pudji Diah Nurhayati; Edwin Setiawan; Dewi Hidayati; Nova Maulidina Ashuri; Noor Nailis Saadah; Farid Kamal Muzaki; Iska Desmawati
Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology Vol 2, No 1 (2017): June
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1513.455 KB) | DOI: 10.22146/jtbb.16385

Abstract

This research was done to explore bioactivity of Xylocarpus granatum’s stem extract as tyrosinase inhibitor for alternative preventing black spot in Litopenaeus vannamei postharvest. In this research, extraction of bioactive compound from X. granatum stem was done by soaking the stem in 96% methanol for 24h at temperature 29°C. The methanol was evaporated by using rotary evaporator at temperature 50°C. The extract was dilute with distillate water at series of dilutions (10%, 30%, 50%, 70%, 90%, and distillate water as the control), and then immersing L. vannamei into X. granatum’s stem extract as much as 10ml for 6h, and finally the data analyzing use the Kruskal Wallis test and the Least Significant Difference (LSD) test with the degree of confident 95%. The result showed that X. granatum’s stem extract is able to prevent a black spot of L. vannamei after harvesting process. Furthermore, concentration of 10 % of extract is an effective concentration for preventing a black spot and the control has black spot 0.0360 – 0.0373 mm2.
THE POTENTIAL OF ARTHROPODE DIVERSITY FOR ECOTOURISM DEVELOPMENT IN WONOREJO MANGROVE ECOSYSTEM, SURABAYA Nova Maulidina Ashuri; Abdul Azis; Noor Nailis Sa’adah
UNEJ e-Proceeding 2016: Proceeding The 1st International Basic Science Conference
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mangrove ecosystems all along coastal area has a lot of benefits, such as home for coastal animals (fishes and insects) and acting as coastal line protector. One of the biggest mangrove ecosystem in Surabaya is Wonorejo, which now not only act as mangrove preservation but also becoming one of eco-tourism destination in East Java. Tourists are usually come to take photos, fishing, enjoying the birds chirping and the ambience of mangrove forest. Beside that, Wonorejo also becoming one of research object for mangrove ecosystem in East Java. Several research has been done, such as research to examine mangorve diversity, birds, fishes and crabs. One of the research that hasn’t been done is about Arthropods, especially in the class of Insects and Arachnids. In this paper, the potentiality of Arthropods diversity all along Wonorejo Ecotourism Area will be examined and researched. The results will be used as alternative in order to develop educational function in this area. Tourists will not only be enjoying the ambience and take photos, but also they will have educational experience when visiting Wonorejo. Arthropode samples from several Ordos, such as Diptera, Hymenoptera, Lepidoptera, Odonata, Coleoptera, Hemiptera, Orthoptera and Araneae have taken on June 2016 in Wonorejo Ecotourism Area using sweepnet and hands collecting methods. All of those sample then have examined in Zoology and Animal Engineering Laboratory at Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Then, the data will be used as the background to develop Wonorejo tourism potentials, especially in educational form.
Shallow water sponges that associated to mangrove ecosystem at Labuhan conservation area in Sepulu, Bangkalan, Madura, East Java Province Edwin Setiawan; Farid Kamal Muzaki; Nova Maulidina Ashuri
NICHE Journal of Tropical Biology Vol. 1, No. 2, Year 2018
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sciences and Mathematics, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12419.972 KB) | DOI: 10.14710/niche.1.2.19-29

Abstract

Sponges (Porifera) are benthic sessile animals that have an important role in coastal ecosystems. Mangrove habitat is an example of a coastal ecosystem that can be inhabited by sponges. Research diversity on shallow water sponges in mangrove areas in Indonesia or even large scale such as the Indo-Pacific area are still relatively underestimated because of an extreme difference tidal factors. For this reason, we aimed to research a diversity of shallow water sponges in mangrove Indonesia, especially in  East Java Province to enrich and inform additional data on its biodiversity. Research on shallow water sponges in mangrove was conducted from June 2017 to January 2018 at two stations located on the coast of Labuhan Village, Sepulu District, Bangkalan Regency, Madura - East Java. Mangrove areas are consisted of Sonneratiaarea in the west (B) and Rhizophoramangroves in the east (R). There were six sponge genera identified, namely Spongia, Dysisdea, Lendelfedia, Dactylospongia, Cynachyrellaand one unidentified genus. Sonneratiamangrove was inhabited by of five genera sponges, whereas Rhizoporamangrove was inhabited only by one genus 
Penanaman Karakter Peduli Lingkungan melalui Program Edukasi Konservasi Keanekaragaman Hayati Sejak Usia Dini Nova Maulidina Ashuri; Noor Nailis Sa'adah; Edwin Setiawan; Dini Ermavitalini; Triono Bagus Saputro; Awik Puji Dyah Nurhayati
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.164 KB)

Abstract

Program Pendidikan Konservasi Keanekaragaman Hayati sejak Usia Dini bertujuan untuk membangun karakter peduli lingkungan, menambah pengetahuan, minat, kepedulian dan kepedulian dalam melestarikan, melindungi dan memanfaatkan keanekaragaman hayati di sekitar lingkungannya yang dimulai sejak usia dini. Program pendidikan dilaksanakan dengan penyuluhan, simulasi iptek, dan advokasi (pendampingan). Program tersebut telah dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Siti Masithoh dan di tempat pendidikan Al Qur'an yaitu Al Abror melalui pembuatan "Kebun Kehati" serta pelaksanaan seminar parenting dengan tema "Membangun Karakter Peduli Anak. Lingkungan Melalui Program Pelestarian Keanekaragaman Hayati Sejak Dini di Desa Boro, Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur "yang dihadiri oleh siswa dan orang tua / wali siswa, perwakilan guru dari Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar di desa serta para pengawas dan Kepala Sekolah Dinas Pendidikan Pendidikan pelestarian keanekaragaman hayati ini juga dapat menambah pengetahuan dan inovasi generasi penerus untuk dapat memanfaatkan, mengelola, melindungi dan melestarikan sumber daya alam sekitar.Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran setiap individu terhadap kondisi lingkungannya.Selain itu, keberhasilan program ini juga membutuhkan kendali dari masyarakat dan partisipasi negara.
KEANEKARAGAMAN GASTROPODA DI EKOSISTEM MANGROVE PESISIR KABUPATEN SITUBONDO, JAWA TIMUR Nova Maulidina Ashuri; Indra Wirawan; Kesumaning Dyah Larasati; Berlianny Ovina Jasmine; Supriyadi Supriyadi; Moh. Ilham Anshory; Wildan Al-Kautsar; Dwi Oktafitria
Binar – Biology Natural Resources Journal Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Prodi Biologi Universitas PGRI Ronggolawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.118 KB) | DOI: 10.55719/Binar.2022.1.1.15-23

Abstract

Gastropoda merupakan komponen penting dalam ekosistem mangrove. Spesies ini banyak ditemukan baik di batang, akar maupun sedimen di ekosistem mangrove. Selain itu, gastropoda juga diduga berperan dalam proses dekomposisi serasah mangrove. Walaupun telah ada penelitian terkait hal ini, namun belum banyak penelitian terkait gastropoda, terutama di pesisir Kabupaten Situbondo. Terlebih lagi sebagian wilayah mangrove Situbondo termasuk Zonasi Kawasan Koservasi Jawa Timur, sehingga sangat penting untuk dilakukan pemutakhiran data. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman gastropoda di Pesisir Kabupaten Situbondo beserta peranannya dalam ekologi maupun ilmu pengetahuan. Pengambilan data dilakukan dengan metode metode transek kuadran di 3 stasiun, yaitu Pantai Kampung Kerapu, Pantai Cemara Indah dan Pantai Bama. Hasil penelitian keanekaragaman gastropoda di pesisir Kabupaten Situbondo diperoleh 9 spesies gastropoda yang tergolong ke dalam 6 famili yakni Assimineidae, Ellobiidae, Planaxidae, Potamididae, Neritidae, dan Littorinidae. Spesies Pirenella cingulata adalah spesies dengan jumlah individu yang paling banyak ditemukan. Hasil penelitian juga menunjukkan nilai keanekaragaman yang paling tinggi (H’ = 1,14) terdapat di Pantai Kampung Kerapu, dominansi yang paling tinggi (D = 1) di Pantai Cemara Indah dan keseragaman tertinggi (e = 0,85) di Pantai Bama. Berdasarkan hasil yang didapat, perlu penelitian lanjut dan monitoring secara rutin mengenai keanekaragaman gastropoda terutama di Pantai Kampung Kerapu dan Pantai Cemara Indah, mengingat data yang masih terbatas dan semakin tingginya aktivitas manusia yang memungkinkan adanya pengaruh terhadap kelestarian keanekaragaman serta peranan gastropoda di ekosistem mangrove.
MICROPLASTIC CHARACTERISTIC FOUND IN GASTROINTESTINAL TRACT OF PELAGIC AND DEMERSAL FISHES IN TUBAN, EAST JAVA Dewi Hidayati; Fauziah F; Aunurohim A; Nova Maulidina Ashuri; Edwin Setiawan; Yeyes Mulyadi; Nur Syahroni; Marita Ika Joesidawati; Suwarsih S
Journal of Marine-Earth Science and Technology Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : Marine & Earth Science and Technology Research Center, DRPM, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j27745449.v4i1.648

Abstract

Regular monitoring of microplastics contamination in marine biota have been concerned in the world, since its tiny size can be swallowed direct or indirectly and lead health problems. Tuban waters is the one of Indonesia's coastal and marine fisheries areas with high risk of microplastic pollution due to their highly anthropogenic activities. We investigated the microplastic in the digestive tracts of pelagic and demersal fishes in Tuban sea waters.  Microplastic in fish sample guts were observed under microscope and the type of polymer were examined using FT-IR. This study reveals that number of microplastic in digestive tract of pelagic fishes were higher than demersal fishes. The dominant form was fiber (62%) with black color and dominant size ranging from 100-500 um (72%). The types of polymers found were polyethylene and polyamide.
Pemanfaatan Limbah Kulit Kerang dan Limbah Sisa Pengolahan Ikan di Kecamatan Bulak Kota Surabaya Nova Maulidina Ashuri; Awik Puji Dyah Nurhayati; IDAA Warmadewanthi; Dian Saptarini; Ary Bachtiar Krishna Putra; Arseto Yekti Bagastyo; Welly Herumurti; Annisya Fitri Rachmada
Sewagati Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.207 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v5i3.28

Abstract

Kecamatan Bulak merupakan perkampungan nelayan di Surabaya yang padat penduduk dengan kondisi sanitasinya kurang begitu baik. Sejak tahun 2017, ITS bekerjasama dengan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) membantu penyediaan sanitasi. Permasalahan yang terjadi di Bulak saat ini adalah penumpukan kulit kerang dan limbah pengasapan ikan yang belum dikelola. Kerang memiliki kandungan fosfat dan mineral yang bermanfaat untuk nutrisi, demikian juga pada limbah pengasapan ikan, sehingga dari limbah tersebut masih dapat dimanfaatkan menjadi produk pakan/pellet ikan yang memiliki kandungan nutrisi tinggi dan bernilai ekonomi. Pada tahun 2018 nelayan telah memiliki peralatan mesin pencacah kerang tetapi mesin tersebut sudah lama rusak dan tidak dipergunakan sehingga kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah memperbaiki mesin pembuat pellet dan melakukan pelatihan cara pembuatan pellet skala rumah tangga. Tahapan pertama dilakukan perbaikan mata potong mesin dan saringan, selanjutnya dilakukan dilakukan uji coba untuk pembuatan pelet ikan. Pelet yang telah dibuat dilakukan uji ukuran tepung ikan, karakteristik fisik, organoletptik, daya apung dan proksimat. Hasil uji proksimat pada tepung ikan didapatkan kadar air 5,72; abu 33,15; lemak 18,11; protein 33,26 dan karbohidrat 9,76%, sedangkan pada pellet menujukkan hasil uji fisik berwarna coklat dengan tekstur agak kasar dan beraroma. Hasil uji proksimat pada pellet menunjukkan kadar air 8,78; abu 23,48; lemak 11,02; protein 27,26 dan karbohidrat 29.46%. Warna pelet coklat muda, tekstur agak kasar, aroma khas dedak dan daya apung selama 50 detik. Hasil pelatihan pada masyarakat juga mendapatkan respon yang bagus bahkan bersemangat untuk membuat home industry produk pellet
Penanaman Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program Edukasi Konservasi Keanekaragaman Hayati Sejak Usia Dini Nova Maulidina Ashuri; Noor Nailis Sa’adah; Edwin Setiawan; Dini Ermavitalini; Triono Bagus Saputro; Awik Puji Dyah Nurhayati
Sewagati Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1021.146 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v5i3.29

Abstract

Program Pendidikan Konservasi Keanekaragaman Hayati sejak Usia Dini bertujuan untuk membangun karakter peduli lingkungan, menambah pengetahuan, minat, kepedulian dan kepedulian dalam melestarikan, melindungi dan memanfaatkan keanekaragaman hayati di sekitar lingkungannya yang dimulai sejak usia dini. Program pendidikan dilaksanakan dengan penyuluhan, simulasi iptek, dan advokasi (pendampingan). Program tersebut telah dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Siti Masithoh dan di tempat pendidikan Al Qur’an yaitu Al Abror melalui pembuatan "Kebun Kehati" serta pelaksanaan seminar parenting dengan tema "Membangun Karakter Peduli Anak. Lingkungan Melalui Program Pelestarian Keanekaragaman Hayati Sejak Dini di Desa Boro, Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur "yang dihadiri oleh siswa dan orang tua / wali siswa, perwakilan guru dari Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar di desa serta para pengawas dan Kepala Sekolah Dinas Pendidikan Pendidikan pelestarian keanekaragaman hayati ini juga dapat menambah pengetahuan dan inovasi generasi penerus untuk dapat memanfaatkan, mengelola, melindungi dan melestarikan sumber daya alam sekitar.Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran setiap individu terhadap kondisi lingkungannya.Selain itu, keberhasilan program ini juga membutuhkan kendali dari masyarakat dan partisipasi negara.
Diversifikasi Produk Herbal Serbuk Instan Jahe Merah dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Masyarakat Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu Awik Puji Dyah Nurhayati; Alfani Raziful Dwi Ersandy; Noor Nailis Sa'adah; Edwin Setiawan; Nova Maulidina Ashuri; Adik Mayang Indiani; Agus Wahyudi; Ratna Rintaningrum; Ni Wayan
Sewagati Vol 6 No 4 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.034 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i4.88

Abstract

Desa Oro-oro Ombo memiliki letak yang strategis di dekat Kota Batu dengan kondisi iklim yang sangat mendukung untuk pertanian tanaman dan produk herbal. Pada tahun 2003 WHO merekomendasikan pemanfaatan obat tradisional dan herbal untuk kesehatan, baik untuk pencegahan maupun pengobatan, terutama penyakit kronis, degeneratif, dan kanker. Namun bertolak belakang dengan pernyataan tersebut, konsumsi obat herbal di kalangan generasi muda menunjukkan penurunan. Penyebabnya terutama karena rasanya yang pahit dan tidak praktis. Maka dari itu perlu adanya diversifikasi produk herbal untuk menarik minat generasi muda terhadap obat herbal. Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah mendiversifikasi produk minuman herbal dari jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum), kapulaga (Amomum compactum), dan secang (Caesalpinia sappan L.) serta mengolahnya menjadi produk berbentuk serbuk sehingga lebih praktis. Pembuatan serbuk instan dilakukan dengan memvariasikan perbandingan jahe merah, kapulaga, dan secang (J1; J2; J3; dan J4). Proses pembuatan terdiri dari tiga tahap utama, yaitu penghalusan, pencampuran, dan pemanasan. Hasil uji organoleptik terhadap rasa, aroma dan warna menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada parameter rasa dan warna sedangkan aroma tidak berbeda secara signifikan pada semua sampel. Berdasarkan uji indeks efektivitas perlakuan terbaik adalah J1 dengan komposisi 300 g jahe merah, 8 biji kapulaga, dan 20 serut kayu secang.
Produk Herbal Ramah Lingkungan di Desa Oro-oro Ombo- Batu Malang, Provinsi Jawa Timur Dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Masyarakat Awik Puji Dyah Nurhayati; Shabrina Syifa Ghaissani; Noor Nailis Sa’adah; Edwin Setiawan; Nova Maulidina Ashuri; Nurlita Abdulgani; Dewi Hidayati; Dini Adni Navastara; Lissa Rosdiana; Didit Prasetyo
Sewagati Vol 6 No 4 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3326.568 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i4.98

Abstract

Desa Oro-Oro Ombo merupakan salah satu kawasan tersertifikasi pertanian organik di Kota Batu yang memiliki potensi empon empon seperti jahe, laos, kencur, kunyit dan temulawak. Pengembangan potensi empon empon ini sangat menjanjikan karena memilik banyak khasiat untuk kesehatan. Hal ini didukung dengan beredar kabar bahwa virus corona bisa ditangkal dengan ramuan jamu, yang terdiri dari ramuan jahe yang disebut mpon-mpon atau empon-empon. Permasalahan dalam kegiatan pengabdian ini adalah bahwa pengolahan empon empon masih sederhana, yaitu hanya dijual dalam kondisi segar ataupun produk jamu. Empon empon hanya dimanfaatkan sebagai tambahan produksi pertanian saja, belum dilakukan pengembangan teknologi untuk membuat produk herbal yang bernilai ekonomi tinggi. Beberapa produk jamu belum memenuhi standar sesuai standar karena bahan baku produk jamu. Solusi yang diajukan dalam kegiatan pengabdian ini adalah Pengembangan Teknologi Pengolahan Produk Herbal Ramah Lingkungan di Desa Oro-oro Ombo- Batu Malang, Provinsi Jawa Timur sebagai usaha peningkatan potensi daerah dan peningkatan ekonomi masyarakat setempat melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan pembuatan produk herbal yang ramah lingkungan. Kegiatan yang dilakukan adalah persiapan, observasi, koordinasi, sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan. Target luaran yang akan dicapai dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat dari ITS ini adalah peningkatan keterampilan dan penghasilan masyarakat melalui pembuatan produk herbal yang ramah lingkungan secara mandiri bahkan bisa menjadi pemasok komoditas herbal ke daerah lain. Produk – produk herbal yang berhasil di produksi oleh tim KKN ABMAS ini meliputi: Sabun Herbal dari Kelor dan Kunyit, Djamoe Imoen sebagai Peningkat Imun Tubuh dari Jahe, Kunyit, dan Serai, Cookies dengan Selai Bunga Belimbing Wuluh, Sinom berpemanis stevia, Herbal Chewy candy, Boba herbal jahe merah, Sabun cair herbal, Produk Susu Temulawak Tubruk dengan menggunakan pemanis alami Stevia. Kegiatan pengabdian masyarakat inipun berhasil terpublikasi dengan baik melalui beberapa kanal media diantaranya: wesbite metrotimes.news, akun instagram maupun twitter Pusat Kajian KPBI ITS, serta live streaming youtube channel ITS pada saat pelaksanaan BUMDES JATIM AWARD ITS yang dihadiri oleh Bapak Wakil Gubernur Jawa Timur. Kegiatan ini diharapkan mendukung mewujudkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan efisiensi pemanfaatan potensi empon empon sebagai produksi herbal ramah lingkungan sebagai usaha peningkatan produktivitas masyarakat. Lingkungan pertanian yang bersih, nyaman dan tertata selanjutnya dapat menjadi pionir daerah Wisata Herbal di Desa Oro-oro Ombo- Batu Malang, Provinsi Jawa Timur
Co-Authors Abdul Azis Adik Mayang Indiani Afrilya Dina Salsabila Agus Wahyudi Alfani Raziful Dwi Ersandy Alifia Cahyaning Putri Anies Wijayanti Anies Wijayanti Annisya Fitri Rachmada Ary Bachtiar Krishna Putra Aulia Istighfarotunnisa Aunurohim Aunurohim Awik Pudji Diah Nurhayati Awik Puji Dyah Nurhayati Bagastyo, Arseto Yekti Berlianny Ovina Jasmine Danang Samudra Devi Pramesti Wulandari Dewi Hidayati Didit Prasetyo Dini Adni Navastara, Dini Adni Dini Ermavitalini Dini Ermavitalini Dwi Oktafitria Edwin Setiawan Eka Krisna Risawati Eka Nur Rahmawati Enny Zulaika Enny Zulaika Farid Kamal Muzaki Fauziah F Fione Yukita Yalindua Geoloveriana Esasi Hermawan Hermawan Hermawan IDAA Warmadewanthi Indra Wirawan Iska Desmawati Kamila Islamiati Kesumaning Dyah Larasati Kharisma Armida Ulayya Kristianto Kristianto Lanny Kartikasari Lissa Rosdiana Maitsa Adzro Fania Marita Ika Joesidawati Miftakhul Sefti Raufanda Millah, Ro’iqotul Moh. Ilham Anshory Nadhila, Auliya Rahma Nadila Wulan Cahyani Natanael Hari Wijaya Ni Wayan Nita Citrasari Noor Nailis Sa'adah Noor Nailis Sa'adah Noor Nailis Saadah Noor Nailis Sa’adah Nur Syahroni Nurlita Abdulgani Nurlita Abdulgani Nurul Jadid Putri Saphira Ibrahim Rahmadani, Syakirah Shafwah Ratna Rintaningrum Romanus Edy Prabowo Rony Irawanto Sa'adah, Noor Nailis Saptarini, Dian Shabrina Syifa Ghaissani Shovitri, Maya Sukma, Nur Awaliyah Mentari Supriyadi Supriyadi Suwarsih S Triono Bagus Saputro Triono Bagus Saputro, Triono Bagus Welly Herumurti Wildan Al-Kautsar Yeyes Mulyadi Zufar Azzaria Azmi Zuwanita, Cyntya Sri