Rizqi, Radithya Cahya
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DEMOKRASI GUNA KEMAJUAN BERSAMA SUATU TINJAUAN PENTINGNYA DEMOKRASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Slamet, Sri Redjeki; Widarto, Joko; Olivia, Fitria; Daryono, Guntur; Puspita, Ari Isnaeni; Safitri, Apriyani Eka; Nazah, Farida Nurun; Arianto, Henry; Akbar, Sachrial; Lelono, Gatot; Sartika, Ika; Aristi, Farra Amalia; Rizqi, Radithya Cahya
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 10, No 04 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v10i04.7619

Abstract

AbstrakDemokrasi  saat ini  menjadi pembahasan di masyarakat terutama mengenai konsep demokrasi yang ideal, apalagi menjelang  Pemilu 2024. Di  dalam masyarakat telah timbul kesadaran  tentang  demokratisasi, namun perlu diperkuat di antara para peserta didik.  Terkait  hal tersebut, SMA Negeri 1 Tambun Selatan  dalam kegiatan  Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila  (P5)  yang  ke 2 kurikulum merdeka bagi  kelas X telah  mengadakan Talk Show  yang  bertajuk “Demokrasi Untuk Kemajuan Bersama” dengan materi  khusus yang  dibawakan oleh narasumber tentang Kajian Teori Demokrasi, Pentingnya Demokrasi  Dalam Kehidupan Sehari-hari,  Peran Serta Masyarakat Dalam Demokrasi, dan  Peran BEM Dalam Menegakkan Demokrasi”. Hasil dari kegiatan  ini   adalah bahwa pendidikan demokrasi sangatlah penting  untuk dilakukan  guna menumbuh kembangkan kesadaran demokrasi siswa di lingkungan sekolah   mengingat  semakin kurangnya pemahaman  nilai demokrasi dan  lunturnya kesadaran demokrasi.  Pemahaman nilai-nilai demokrasi yang ditanamkan  di sekolah bertujuan untuk mendidik dan mengantarkan peserta didik menuju kedewasaan agar mereka mandiri, secara piskologis dan sosial.  Dengan upaya pembudayaan nilai demokrasi di sekolah  akan terciptanya peserta didik yang bersikap demokratis. Kata Kunci : Demokrasi,  Pentingnya Demokrasi, Nilai Nilai Demokrasi Di Sekolah. AbstractDemocracy is now being discussed in society, especially on the idea of ideal democracy, especially in the run-up to the 2024 elections. A sense of democratisation has emerged in society, but it needs to be strengthened among the students.  In connection with this, 1st Tambun South State High School in the Pancasila (P5) Student Profile Strengthening Project, the 2nd independent curriculum for classes X has held a Talk Show entitled “Democracy for Joint Progress” with special material sponsored by the source on the Study of Democracy Theory, the Importance of democracy in Everyday Life, the Role of Society in Democracies, and the role of BEM in Implementing democracies.  Understanding the democratic values implanted in schools is aimed at educating and bringing students to maturity so that they are independent, psychologically and socially. Keywords: Democracy, the importance of democracy, Values of Democracy in Schools.
NILAI DAN NORMA SEBAGAI DASAR MEMBANGUN KARAKTER Slamet, Sri Redjeki; Daryono, Guntur; Lelono, Gatot; Olivia, Fitria; Arianto, Henry; Puspita, Ari Isnaeni; Rizqi, Radithya Cahya; Aristi, Farra Amalia
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 10, No 01 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v10i01.7012

Abstract

Tulisan ini membahas pelaksanaan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tambun Selatan  dalam kegiatan pembentukan karakter dengan tema “Revitalisasi Nilai-Nilai Karakter bagi Peserta Didik”   SMA Negeri 1 Tambun Selatan  yang  secara khusus memberikan materi tentang “Nilai dan Norma”. Hasil dari kegiatan adalah bahwa  peran nilai dan norma sosial dalam masyarakat secara umum adalah untuk mengatur pola kehidupan masyarakat agar pola perilaku yang ditunjukkan seimbang, tidak merugikan, serta tidak menimbulkan ketidakadilan.  Nilai dan Norma yang mengatur pola perilaku   yang  meliputi norma kesopanan, norma kesusilaan, norma keagamaan dan norma hukum  yang  sangat penting  di pahami oleh setiap individu yang  dalam hal ini peserta didik  dalam  beretika  dalam berinteraksi  baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat  yang  meliputi etika pergaulan, etika  berbicara, etika beribadah, etika  berbusana, etika mematuhi peraturan sekolah dan etika bermedia sosial.
KONSEP, BENTUK, DAN MEKANISME PENANGGULANGAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM DALAM KEPAILITAN MENURUT HUKUM POSITIF INDONESIA Slamet, Sri Redjeki; Olivia, Fitria; Arianto, Henry; Rizqi, Radithya Cahya
Lex Jurnalica Vol 22, No 3 (2025): LEX JURNALICA
Publisher : Lex Jurnalica

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/lj.v22i3.10126

Abstract

Perbuatan melawan hukum dalam kepailitan merupakan salah satu isu penting dalam hukum bisnis di Indonesia karena sering menimbulkan kerugian bagi kreditor dan mengganggu prinsip keadilan dalam pemberesan harta pailit. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis konsep perbuatan melawan hukum dalam kepailitan berdasarkan hukum positif Indonesia serta mengidentifikasi bentuk-bentuk perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Debitor, kreditor, maupun kurator, beserta mekanisme hukum yang tersedia untuk menanggulanginya. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan menelaah peraturan perundang-undangan, literatur hukum, dan putusan pengadilan terkait. Hasil Penelitian  menunjukkan ahwa konsep perbuatan melawan hukum dalam kepailitan memiliki dua dimensi: dimensi umum yang ditemukan dalam Pasal 1365 KUBHperdata dan dimensi khusus yang ditemukan dalam Undang Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, khususnya melalui instrumen actio pauliana. Bentuk-bentuk perbuatan melawan hukum yang umum terjadi meliputi pengalihan aset secara curang oleh Debitor, eksekusi sepihak oleh kreditor, serta penyalahgunaan kewenangan oleh kurator. Untuk menanggulanginya, hukum positif menyediakan mekanisme berupa actio pauliana, keberatan kepada hakim pengawas, dan gugatan ganti rugi. Saran perbaikan adalah bahwa perbuatan melawan hukum dalam kepailitan tidak hanya menjadi persoalan Debitor, tetapi juga kreditor dan kurator, sehingga dibutuhkan pengawasan yang lebih ketat serta konsistensi pengadilan dalam menegakkan hukum kepailitan.