Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN Immaya, Nindia Dwi; Martini, Diah Eko; Ekawati, Heni; Sulistiyo, Evi Jihan; Damayanti, Dwi
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 20, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jkki.v20i2.12670

Abstract

Initial survey found that there are still many pregnant women who do not regularly attend Antenatal Care visits. The aim of this study is to identify the factors influencing the regularity of Antenatal Care visits among pregnant women in Sugio Community Health Center, Lamongan Regency. This research has an analytical correlation design with a cross-sectional approach. The population consists of all pregnant women who have recorded Antenatal Care visits at Sugio Community Health Center. Using the Consecutive Sampling technique, a total of 50 pregnant women were obtained as the sample for this study, and data were collected through a questionnaire. The collected data were then tabulated and analyzed using the chi-square test with a significance level of p=0.05. The results of the study showed that the majority of pregnant women, 38 (76%), attended Antenatal Care visits regularly, while a small portion, 12 (24%), did not attend Antenatal Care visits regularly. Based on the analysis, it was found that the factor of parity had a p-value of 0.007 (p0.05), indicating a relationship between the respondents’ parity and the regularity of Antenatal Care visits. The factor of knowledge level yielded a p-value of 0.000 (p0.05), indicating a relationship between knowledge level and the regularity of Antenatal Care visits. The factor of famil support obtained a p-value of 0.000 (p0.05), indicating a relationship between family support and the regularity of Antenatal Care visits. Lastly, the factor of healthcare provider support had a p-value of 0.010 (p0.05), indicating a relationship between healthcare provider support and the regularity of Antenatal Care visits. Based on the research findings, it is hoped that pregnant women will be able to attend Antenatal Care visits regularly to ensure good health for their fetus.
Hubungan Kurang Energi Kronis Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro Amidasarro, Lala; Martini, Diah Eko; Ekawat, Heny; Musrifah, Siti Nur; Rini, Evi Jihan Sulistyo; Immaya, Nindia Dwi
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic) Vol 10 No 2 (2025): Januari 2025
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/ejbst.v10i2.607

Abstract

Anemia merupakan salah satu komplikasi kehamilan dengan prevalensi yang cukup tinggi. Kondisi ini beresiko menyebabkan Kurang Energi Kronis yang berdampak pada perkembangan ibu dan janin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Kurang Energi Kronis dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Desain penelitian ini adalah korelasi analitik dengan pendekatan Cross Sectional, populasi dan sampel sebanyak 285 Responden dan menggunakan total sampling. Data penelitian diambil dari rekam medis pasien. Setelah ditabulasi data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p=<0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas ibu hamil tidak mengalami Kurang Energi Kronis(80,4%) dan mayoritas ibu hamil tidak mengalami anemia(87,0%). Sedangkan dari hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,00 dengan nilai odd ratio sebesar 6,928, artinya ada hubungan Kurang Energi Kronis dengan kejadian anemia pada ibu hamil dimana orang yang mengalami KEK beresiko mengalami anemia 6,9 kali dibanding ibu hamil yang tidak mengalami Kurang Energi Kronis. Peningkatan pelayanan Kesehatan terutama dalam mengatasi anemia harus ditingkatkan sebab jika tidak tertangani akan menimbulkan komplikasi serius seperti Kurang Energi Kronis. Pencegahan dilakukan dengan meningkatkan program pemerintah seperti memberikan suplemen Fe atau edukasi Kesehatan kepada masyarakat agar tidak terjadi anemia.