Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Responsivitas Pelayanan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Masyarakat Kota Binjai dalam Mengatasi Kekerasan di Kota Binjai Naufal, Muhammad Fari; Siahaan, Asima Yanty Sylvania
JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 9, No 1 (2024): Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Sarjana (S1) Ilmu Pemerintahan, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jiip.v9i1.17275

Abstract

Responsivitas pelayanan merupakan suatu hal yang penting bagi pemerintah untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan kepada masyarakat dengan tepat dan jelas, termasuk menyangkut perlindungan terhadap perempuan dari tindak kekerasan. Namun, daya tanggap dari pemerintah masih belum maksimal dalam mengatasi kekerasan terhadap perempuan yang terlihat dari kurangnya sosialisasi dan edukasi terkait kekerasan terhadap perempuan dan layanan yang ada, kurangnya fasilitas, serta kurangnya ketanggapan dari layanan penanganan yang bekerja sama dalam menangani kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam mengenai responsivitas pelayanan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Masyarakat Kota Binjai dalam mengatasi kekerasan terhadap perempuan di Kota Binjai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan feminist research. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pemerintah cukup baik dalam memberikan layanan perlindungan terhadap perempuan, namun kurang dalam penguatan tindakan prenventif. Hal tersebut dapat terlihat dari availability (ketersediaan) dimana pemerintah menyediakan layanan jasa dan fasilitas melalui UPTD PPA. Layanan dan fasilitas tersebut dapat mudah diakses melalui perpanjangan tangan kelurahan yang dapat dilihat dari karakteristik aksesibilitas. Dalam pelaksanaan pelayanan, pemerintah sudah berkomitmen menanamkan sikap simpati, empati, serta peka terhadap kebutuhan perempuan korban kekerasan yang merupakan karakteristik dari penerimaan. Terakhir, pengembangan layanan juga dilakukan dengan menyediakan layanan berbasis aplikasi seperti SiAP KaPAn aja maupun pengadopsian peraturan baru yang termasuk dari adaptasi pemerintah pada era globalisasi.
INOVASI LAYANAN PENDIDIKAN MELALUI DELI SERDANG MEWUJUDKAN IMPIAN SEKOLAH PEDULI KELUARGA DAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (DEMI SEPEDA BAGUS) DI KECAMATAN TANJUNG MORAWA Harty, Aprilia Azzahra; Siahaan, Asima Yanty Sylvania
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 7, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v7i4.2289

Abstract

Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus merupakan suatu hak yang diberikan oleh pemerintah tanpa membeda-bedakan hak setiap warganya, tanpa diskriminasi dan tanpa labeling. Kecamatan Tanjung Morawa merupakan satu-satunya kecamatan yang memiliki 2 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) penyelenggara pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di Kabupaten Deli Serdang. Demi Sepeda Bagus hadir sebagai solusi dari pemerataan layanan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan inovasi layanan pendidikan melalui Deli Serdang Mewujudkan Impian Sekolah Peduli Keleuarga dan Anak Berkebutuhan Khusus (Demi Sepeda Bagus) di Kecamatan Tanjung Morawa.  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inovasi Layanan Pendidikan pendidikan melalui Deli Serdang mewujudkan impian sekolah peduli keluarga dan Anak Berkebutuhan Khusus (Demi Sepeda Bagus) merupakan pembaharuan dari layanan pendidikan yang efektif dan efisien. Penerapan inovasi Demi Sepeda Bagus di Kecamatan Tanjung Morawa dapat dikatakan sudah berjalan dengan baik dengan membawa banyak manfaat bagi Anak Berkebutuhan Khusus, orang tua dan pihak PKBM. Hal ini terlihat dari kelima indikator pada teori atribut inovasi, namun pada indikator kerumitan atau complexity yang masih ditemukan kendala terkait kurangnya tutor khusus yang mengajarkan bahasa isyarat bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), serta adanya masyarakat yang masih tidak mengerti tentang adanya inovasi ini sebagai solusi layanan pendidikan ABK. Sehingga diperlukannya sosialisasi yang dilakukan oleh setiap perangkat daerah baik di desa maupun kecamatan.
CAPACITY DEVELOPMENT IN REALIZING CHILD-FRIENDLY REGENCY AT THE POPULATION CONTROL,FAMILY PLANNING, WOMAN EMPOWERMENT, AND CHILD PROTECTION AGENCY OF SERDANG BEDAGAI REGENCY Rizki, Muhammad Farhan; Siahaan, Asima Yanty Sylvania; Ginting, Simson
DIA: Jurnal Administrasi Publik Vol 22 No 02 (2024): PUBLIC ADMINISTRATION
Publisher : Program Studi Doktor Ilmu Administrasi, FISIP, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/dia.v22i02.9719

Abstract

Capacity development is very important in realizing a child-friendly regency because the government can help increase its capacity in designing and implementing its policy and program focused on child prosperity. The indicators of organizational capacity development, proposed by Leavitt indicate some problems in the capacities of physical resource and operational process. Therefore, it is necessary to have organizational capacity development. The objective of the research is to describe and analyse some steps in developing capacity at the Population Control, Family Planning, Woman Empowerment, and Child Protection Agency, Serdang Bedagai Regency, in realizing a Child-Friendly Regency. The research employs qualitative analytic method. The result of the research shows that organizational capacity development needs the dimension of physical resource capacity. Based on organizational structure indicator, a lot of workloads are not balanced by the number of personnel. Consequently, the employees in the section on woman’s protection, child protection, and the fulfilment of child rights sometimes need help from the other sections in carrying out the policy of child-friendly regency/municipality. Based on the finance indicator, it seems that there is no budget allocation which causes some obstacles in some programs of child-friendly regency/municipality. Based in the indicator of regulation, there is no regional regulation concerning child protection which leads to a high violation rate in children.
RESPONSIVITAS PENANGANAN DRAINASE UNTUK PENANGGULANGAN BANJIR Sari, Yuni Indah; Siahaan, Asima Yanty Sylvania
Jurnal Kebijakan Publik Vol 15, No 4 (2024)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jkp.v15i4.8607

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan mendeskripsikan secara mendalam bagaimana responsivitas Dinas SDABMBK dalam memberikan pelayanan penanganan permasalahan drainase sebagai infrastruktur penanggulangan banjir di Kota Medan. Metode yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan triangulasi data sebagai teknik keabsahan data. Penelitian menggunakan teori responsivitas dengan indikator respon-sivitas dari Dwiyanto yang diantaranya yaitu pengaduan masyarakat, sikap aparat birokrasi dalam merespon penga-duan dari masyarakat, penggunaan pengaduan dari masyarakat sebagai referensi bagi perbaikan penyelenggaraan pelayanan masa mendatang, tindakan aparat birokrasi untuk memberikan kepuasan pelayanan kepada masyarakat, dan penggunaan jasa dalam sistem yang berlaku. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi ataupun interaksi secara langsung yang intens menjadi hal terpenting sebagai bentuk responsivitas dalam sikap aparat briokrasi merespon pengaduan masyarakat. Penggunaan teknologi saja seperti media sosial sebagai komunikasi secara tidak langsung dengan masyarakat dinyatakan masih kurang. Sehingga dalam merespon pengaduan masyarakat sangat diperlukan komunikasi atau interaksi secara langsung antara Dinas dengan masyarakat yang terdampak banjir. Selain itu berbagai tindakan dalam menjawab keluhan masyarakat juga menjadi hal terpenting sebagai bentuk responsivitas Dinas SDABMBK. Hal tersebut dapat dilihat dalam tindakan serta kegiatan perbaikan, peningkatan dan pembangunan infrastruktur saluran drainase yang mulai digencarkan pada tahun ini.