Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENERAPAN LATIHAN PELVIC ROCKING DENGAN BIRTH BALL EFEKTIF MENURUNKAN KETIDAKNYAMANAN PERSALINAN KALA I DAN MENINGKATKAN KADAR BETA ENDORPHINE PADA IBU BERSALIN Niken Wahyu Hidayati; Puput Kurnia Sari; Arisda Candra Satriawati; Aulia, Aulia; Sitti Sarti; Sri Yunita Suraida Salat
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 4 No. 3: Nopember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri persalinan merupakan suatu kondisi alamiah pada ibu bersalin. Hal tersebut menyebabkan ketidaknyamanan selama persalinan. Kondisi ini terjadi karena ada pembukaan serviks serta tidak ada oksigen cukup dalam jaringan (hipoksia) otot rahim ketika terjadi his persalinan. Pengakhiran persalinan merupakan cara efektif dan efisien untuk mengurangi rasa ketidaknyaman nyeri saat persalinan. Latihan pelvic rocking menjadi pilihan dalam persalinan aktif untuk membuat bagian tubuh bagian bawah rileks terutama area bawah panggul. Tujuan: Membuktikan penerapan latihan pelvic rocking dengan birthball efektif menurunkan nyeri persalinan kala I dan meningkatkan kadar beta-endorphine pada ibu bersalin. Metode: Metode Quasy experimental digunakan dalam penelitian ini dengan rancangan pre-post test with control group design. Jumlah sampel adalah 40 responden terbagi menjadi 2 group. Tiap group berjumlah 20 responden. Kelompok 1 diberikan intervensi latihan pelvic rocking menggunakan birthball, sedangkan group 2 adalah group kontrol. Analisis untuk membuktikan bahwa intervensi pada kelompok perlakuan efektif menurunkan nyeri menggunakan uji Mann-Whitney, sedangkan uji Independent T-Test digunakan untuk menguji kadar beta-endorphine menggunakan Hasil: Rerata nyeri persalinan sesudah diberikan perlakuan sebesar 67% (nyeri ringan), sedangkan kelompok kontrol sebesar 26% (nyeri sedang). Uji Mann-Whithney yang digunakan untuk menguji keefektifan nyeri persalinan didapatkan p value = 0,000. Rata-rata kadar β-endorfin setelah diberikan perlakuan sebesar 140,25 ng/ml, sedangkan kelompok kontrol sebesar 56,72 ng/ml. Uji beda kadar β-endorfin dengan Independent T-Test mendapatkan nilai p value <0.05. Simpulan: Penerapan latihan pelvic rocking dengan birthball efektif menurunkan ketidaknyamanan persalinan kala I dan meningkatkan kadar beta-endorphine pada ibu bersalin.
Pengaruh Latihan Fisik Ibu Hamil Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Punggung Ibu Hamil Trimester III Sari, Puput Kurnia; Aulia; Niken Wahyu Hidayati; Sitti Sarti
IJMT : Indonesian Journal of Midwifery Today Vol. 4 No. 2 (2025): IJMT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijmt.v4i2.9928

Abstract

Background: The pregnancy process itself involves various physiological changes, including physical changes, changes in the digestive system, respiratory system, urinary tract system, musculoskeletal system, and circulatory system. Objective : The purpose of this study was to determine the effect of physical exercise on the level of back pain in pregnant women in their third trimester. Method: This study is a quantitative study using a pre-experimental design, which involves administering an intervention to one or more groups to assess its effects. The study was conducted at the Pabelan Health Center. The population in this study was pregnant women who had entered their third trimester of pregnancy. The sample in this study was obtained using purposive sampling techniques, determined based on criteria set by the researcher during data collection throughout the study. Results: Based on the results of the Wilcoxon Signed Ranks Test, the p-value was 0.000. Since 0.000 < 0.05, it was decided to reject H0 and accept H1. Therefore, it can be concluded that there is a significant effect between physical activity and back pain in pregnant women in the third trimester.  Conclusion: There is an effect of physical exercise on back pain in pregnant women in the third trimester.
Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Penurunan Nyeri Haid Pada Remaja Putri Puput Kurnia Sari; Arisda Candra Satriwati; Aulia; Niken Wahyu Hidayati; Sitti Sarti
Kelompok Studi Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Edisi April 2024
Publisher : University of Karya Husada of Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/kespera.v3i2.39

Abstract

Abstrak Haid atau menstruasi merupakan sebagai pendarahan berkala dari rahim yang terjadi setiap bulan dan sepanjang kehidupan reproduksi aktif seorang wanita. Salah satu permasalahan kesehatan yang dapat timbul bagi kesehatan reproduksi remaja saat menstruasi adalah dismenore atau nyeri saat menstruasi/dismenorhe. Dismenore (dismenore) mempunyai dampak yang cukup besar pada remaja putri karena mengganggu aktivitas sehari-hari, kesulitan berkonsentrasi pada materi yang disampaikan dalam proses pembelajaran tidak diterima dengan baik, meminta izin untuk pulang atau sekadar masuk ke kamarnya untuk beristirahat. Masalah yang harus di tangani adalah pengetahuan remaja tentang dismenorhe yang masih kurang serta belum tersedianya peer konselor untuk memfasilitasi konsultasi teman sebaya di lingkungan mitra sebagai pusat sarana pelayanan kesehatan dasar. Pengadian Kesehatan ini dilakukan dengan memberikan edukasi tentang latihan fisik untuk mengatasi nyeri dismenorhe. Target luaran dari kegiatan ini adalah penyusunan artikel. Pengadian Kepada Masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang mengatasi nyeri haid dengan latihan fisik pada remaja.   Kata Kunci : nyeri haid;latihan fisik; remaja putri   Abstract Menstruation can be defined as periodic bleeding from the uterus that occurs every month and throughout a woman's active reproductive life. One of the health problems that can arise for adolescent reproductive health during menstruation is dysmenorrhea or pain during menstruation. Dysmenorrhea has quite a big impact on young women because it interferes with daily activities, difficulty concentrating on the material presented in the learning process is not well received, and permission to go home or just go to their room to rest. The problem that must be addressed is the lack of adolescent knowledge about dysmenorrhea and the unavailability of peer counselors to facilitate peer consultations in partner environments as centers for basic health services. This health service is carried out by providing education about exercises and nutrition to treat dysmenorrhea. The target output of this activity is the preparation of articles and booklets. This community service can increase teenagers' knowledge about dealing with dysmenorrhea through exercises and nutrition for teenagers.   Keywords: dysmenorrhea, exercises, teenagers
SUNAT PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA DAN KESEHATAN DI DESA CRANGGANG KECAMATAN DAWE KUDUS Hidayati, Niken Wahyu; Ahmaniyah, Ahmaniyah; Sri Yunita Suraida Salat; Maulana Widi Andrian; Sitti Sarti; Puput Kurnia Sari
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 3 No. 8: Januari 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v3i8.7298

Abstract

Latar belakang : Praktik sunat perempuan masih dilakukan oleh tenaga medis maupun non medis di Indonesia. Persepsi masyarakat tentang sunat perempuan didasari oleh tradisi masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun, pendapat para ulama, ahli kesehatan maupun akademik. Tujuan : Penelitian bertujuan untuk mengetahui persepsi ibu tentang sunat perempuan di desa Cranggang kecamatan Dawe Kudus. Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif melalui pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Jumlah partisipan terdiri dari 4 partisipan sunat perempuan di Bidan dan 3 partisipan sunat perempuan di Dukun Setempat. Hasil : Hasil wawancara mendapatkan keterangan tentang persepsi ibu terhadap sunat perempuan merupakan segala prosedur, baik menggores maupun melukai bagian alat kelamin perempuan, baik didasari oleh perintah agama Islam, budaya, turun-temurun dari orang tua agar tidak menimbulkan penyakit dan kemandulan, serta alasan non medis lainnya. Sunat perempuan tidak memberikan kegunaan dalam kesehatan dan dilakukan pada anak perempuan usia 0-3 tahun oleh bidan desa maupun dukun setempat. Alat yang digunakan untuk menyunat dan cara penyunatan berbeda antara bidan dan dukun bayi. Simpulan: Sunat perempuan hanyalah merupakan sebuah tradisi/budaya masyarakat dimana tindakan tersebut tidak memiliki manfaat dan dasar kesehatannya.
PENGARUH KOMBINASI PIJAT ENDORPHIN DAN AROMATHERAPI LAVENDER TERHADAP NYERI LUKA POST SECTIO CAESARIA PADA IBU PRIMIPARA DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI Puput Kurnia Sari; Arisda Candra Satriwati; Aulia , Aulia; Niken Wahyu Hidayati; Sitti Sarti
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 3 No. 12: Mei 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v3i12.7742

Abstract

Background: Sectio Caesaria causes several complaints that may arise, one of which is surgical wound pain. Non-pharmacological methods that are expected to overcome are endorphin massage and lavender aromatherapy. Objective: to find out the effect of the combination of endorphin massage and lavender aromatherapy on post section cesarean wound pain in primiparous mothers at Pandan Arang Boyolali Hospital. Method: Quasy Experimental research design, one group pre post test design. The population of this research is all mothers who gave birth with SC primipara at RS Pndan Arang Boyolali in January 2023 to February 2023, a total of 24 respondents. The sample uses the Federer formula with a total of 18 respondents. Purposive sampling technique. Bivariate analysis using Wilcoxon. Results: Post cesarean section wound pain before the combination of endorphin massage and lavender aromatherapy had a median of 5. caesarean section in mothers at RS JIH Solo (0.000<0.05). Conclusion: the effect of a combination of endorphin massage and lavender aromatherapy on the reduction of post section cesarean wound pain in mothers at RS Pandan Arang Boyolali. It is expected that postpartum mothers can use the combination of endorphin massage and camomile aromatherapy to empower the family in reducing anxiety in postpartum mothers by asking for help from their husbands, mothers or close people