Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Innovation Research and Knowledge

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI (ADL) PADA PENDERITA PASCA STROKE DI DESA NYALABU, KECAMATAN PAMEKASAN Mohamad Nur; Edy Suryadi Amin; Nur Iszakiyah; Nindawi, Nindawi
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 11: April 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke merupakan sindrom klinis yang terjadi secara mendadak akibat gangguan aliran darah ke otak, yang dapat menyebabkan sumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak, sehingga menimbulkan gangguan neurologis fokal maupun global. Kondisi pasca stroke dapat menurunkan kemampuan individu dalam melakukan aktivitas sehari-hari (Activity of Daily Living/ADL), sehingga memerlukan dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan pemenuhan ADL pada penderita pasca stroke di Desa Nyalabu, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain observasional analitik korelasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 38 orang. Variabel independen adalah dukungan keluarga, sedangkan variabel dependen adalah ADL. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan indeks Barthel. Analisis data dilakukan dengan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki dukungan keluarga tinggi (58%) dan ketergantungan ringan dalam ADL (55%). Uji statistik menunjukkan nilai p = 0,001 (p < 0,05), yang berarti terdapat hubungan signifikan antara dukungan keluarga dan pemenuhan ADL pada penderita pasca stroke. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan ADL pada penderita pasca stroke. Diharapkan keluarga dapat memberikan dukungan maksimal agar kemampuan aktivitas harian penderita pasca stroke dapat meningkat
PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN POSTURAL LANSIA DI DESA LEMPER PAMEKASAN Nindawi, Nindawi; Endang FS; Nur Iszakiyah
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 2: Juli 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i2.8067

Abstract

Penuaan dikaitkan dengan penurunan umum pada sistem muskuloskeletal dan sensorik yang terlibat dalam pemeliharaan kontrol postural. Kelemahan ekstremitas bawah dan gangguan keseimbangan adalah risiko intrinsik independen utama faktor jatuh dan kehilangan kemandirian. Pada lansia terjadi perubahan komposisi tubuh berupa penurunan fatfree mass atau peningkatan fat mass. Pada proses penuaan Kekuatan otot muscle strength pada lansia juga berhubungan dengan masalah keseimbangan sehingga lansia berisiko mudah terjatuh. Setiap aktivitas fisik baik statis maupun dinamis membutuhkan kontrol keseimbangan tubuh untuk mencapai postur tubuh berdiri yang stabil, sehingga terhindar resiko jatuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Balance Exercise terhadap Keseimbangan Postural Lansia di Desa Lemper Pamekasan. Desain penelitian ini adalah quasy eksperimental (pre-post test). Populasinya ini adalah seluruh Lansia di Desa Lemper Pademawu Pamekasan (N=156), dan sampel 15 responden (10%) yang memenuhi kriteria inklusi penelitian dengan teknik simpel random sampling. Data penelitian berupa data primer dari karakter responden dan pengukuran keseimbangan postural pada lansia diolah untuk analisa univariate dan bivariate dengan uji Wilcoxon, kemudian disajikan dalam taebl yang dinarasikan. Hasil penelitian didapatkan pre-post ballance exercise dengan keseimbangan postural (baik 873% dan sedang 13%) – (baik 93,3% dan sedang 6,7%) dengan rata-rata selisih 6,26667. Hasil uji wilcoxon didapatkan α = 0,001 < 0,05, artinya ada pengaruh Balance Exercise terhadap Keseimbangan Postural Lansia di Desa Lemper Pamekasan.Dibutuhkan peran aktif dari berbagai pihak terkait untuk dapat mengimplementasikan terapi komplementer dengan model 3 dan atau 12 balance exercise sebagai upaya pencegahan resiko jatuh pada Lansia. Sosialisasi yang berkesinambunngan, dukungan finansial, serta pendampingan dan pelatihan terapi ini merupakan kunci utama keberhasilan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia