Marissa, Erlinda Isulis
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Cerita SPLDV Marissa, Erlinda Isulis; Mariani, Scolastika; Agoestanto, Arief
Supermat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8 No 1 (2024): Supermat : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/sm.v8i1.1924

Abstract

Kemampuan berpikir kritis matematis adalah kemampuan penting untuk menavigasi kompleksitas kehidupan abad ke-21. Kemampuan tersebut dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah secara rasional dan sistematis. Namun, kemampuan berpikir kritis matematis siswa ditemukan masih rendah. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas VIII SMP dalam menyelesaikan permasalahan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Tes kemampuan berpikir kritis matematis dan pedoman wawancara adalah instrumen yang digunakan. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Siswa kelas VIII suatu SMP di Kabupaten Majalengka dijadikan sebagai subjek penelitian. Tiga siswa dipilih untuk menjadi perwakilan dari setiap bidang kemampuan berpikir kritis untuk diperiksa dan diwawancarai. Temuan penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tingkat tinggi mampu memenuhi keempat indikator kemampuan berpikir kritis matematis: interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi. Siswa berkemampuan berpikir kritis sedang, mampu memahami soal dengan baik pada indikator interpretasi dan mampu membuat model matematika dengan benar namun belum bisa menerapkan strategi yang tepat sehingga tidak mampu menyelesaikan masalah secara akurat dan benar serta tidak membuat kesimpulan yang diperlukan. Siswa dengan kemampuan berpikir kritis tingkat rendah tidak mampu memenuhi seluruh indikator kemampuan berpikir kritis matematis, yaitu tidak mampu menuliskan dengan benar apa yang ditanyakan dan apa yang diketahui pada indikator interpretasi, tidak membuat model matematika dengan tepat pada indikator analisis dan tidak menyelesaikan model perhitungan matematis pada indikator evaluasi dan jawaban yang ditemukan juga tidak tepat serta mengambil kesimpulan yang salah pada indikator inferensi.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Menggunakan Model Pembelajaran LAPS Heuristic Marissa, Erlinda Isulis; Agoestanto, Arief
MATH-EDU: Jurnal Ilmu Pendidikan Matematika Vol. 8 No. 3 (2023): MATH-EDU: Jurnal Ilmu Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jipm.8.3.2023.192-212

Abstract

Siswa harus mampu memecahkan masalah matematika agar pembelajarannya berjalan baik dan memenuhi tujuan yang diharapkan. Namun, siswa sekolah menengah masih kekurangan kemampuan ini. Akibatnya, diperlukan model pembelajaran yang sesuai; menggunakan model pembelajaran heuristik LAPS adalah salah satu pilihan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP melalui model LAPS Heuristic. Siswa kelas VIII-A SMP Negeri 3 Kasokandel dijadikan sebagai subjek penelitian dalam penelitian deskriptif kualitatif ini. Model interaktif dari Miles dan Huberman digunakan untuk menganalisis tes dan wawancara yang digunakan. Temuan menunjukkan bahwa rata-rata indikator kemampuan memecahkan masalah matematika berdasarkan Polya sangat baik untuk mengetahui dan memahami masalah serta perencanaan masalah. Sementara banyak siswa yang masih kurang pada indikator mereview jawaban (rata-rata 55,5) dan beberapa siswa masih kurang pada indikator perencanaan pemecahan masalah (rata-rata 80,25).
Learning Trajectory of Arithmetic Sequences and Series with a PMRI Approach Using the Context of Yogyakarta's Kawung Batik Fabric: Lintasan Belajar Barisan dan Deret Aritmatika dengan Pendekatan PMRI Menggunakan Konteks Kain Batik Kawung Yogyakarta Fadilah, Elly Rizeqia; Nugraha, Azi; Marissa, Erlinda Isulis
Journal of Society and Development Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Medpro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57032/jsd.v4i2.292

Abstract

Mathematics learning is often perceived as abstract and disconnected from students’ real-life experiences. To bridge this gap, this study developed a culturally contextualized learning trajectory using Kawung Batik patterns from Yogyakarta to support students' understanding of arithmetic sequences and series. Employing the Indonesian Realistic Mathematics Education (PMRI) approach within a design research framework, this study followed three main phases: preliminary phase, design experiments (pilot and teaching experiments), and retrospective analysis. The participants were 32 tenth-grade science students at SMAS Muhammadiyah Kedawung. The findings indicate that the Kawung Batik context facilitated students’ transition from informal to formal reasoning in learning arithmetic sequences and series. Students actively identified patterns, organized batik motifs into arithmetic sequences, and formulated the general term and the sum of the first n terms through meaningful contextual engagement. Visual strategies and group discussions promoted active participation and conceptual understanding in solving culturally grounded mathematical problems. This study contributes to the development of culturally contextual mathematics instruction in Indonesia and provides a practical model for designing meaningful arithmetic sequence and series lessons. The proposed learning trajectory serves as a reference for teachers seeking to connect mathematics learning with students' cultural environments.
Pengaruh Pembelajaran Rotating Trio Exchange (RTE) dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Jaringan Hewan pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Panawangan Sumantri, Hendra; Marissa, Erlinda Isulis
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 5, No 5 (2025): Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v5i5.2126

Abstract

This study aims to investigate the effect of the Rotating Trio Exchange (RTE) learning model on eighth-grade students' understanding of animal network concepts. A quantitative approach was used, with a single group pre-test and post-test design. The sample consisted of 30 students selected through purposive sampling. The measuring instruments used included a learning achievement test and an observation sheet designed to evaluate the implementation of the RTE model. The data were analyzed using simple linear regression. The results showed a significant increase in students' academic achievement after the implementation of the Rotating Trio Exchange (RTE) strategy. The average score increased from 67.25 to 86.40, and the proportion of students who achieved mastery increased from 58% to 94%. Findings from regression and ANOVA analyses showed that the RTE model had a positive and statistically significant effect on student learning outcomes. The RTE strategy proved to be effective in improving conceptual understanding and can serve as an active learning model in Biology teaching. The findings show that RTE encourages greater student participation, reduces misunderstandings, and strengthens conceptual mastery. Practically, Biology teachers are encouraged to adopt RTE as an interactive and collaborative learning approach, especially for subject matter that requires intensive discussion and teamwork.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh model pembelajaran Rotating Trio Exchange (RTE) terhadap pemahaman siswa kelas VIII terhadap konsep jaringan hewan. Pendekatan kuantitatif digunakan, dengan desain satu kelompok pra-tes dan pasca-tes. Sampel terdiri dari 30 siswa yang dipilih melalui teknik sampling purposif. Alat ukur yang digunakan meliputi tes pencapaian belajar dan lembar observasi yang dirancang untuk mengevaluasi implementasi model RTE. Data dianalisis menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam prestasi akademik siswa setelah penerapan strategi Rotating Trio Exchange (RTE). Skor rata-rata meningkat dari 67,25 menjadi 86,40, dan proporsi siswa yang mencapai penguasaan meningkat dari 58% menjadi 94%. Temuan dari analisis regresi dan ANOVA menunjukkan bahwa model RTE memiliki pengaruh positif dan secara statistik signifikan terhadap hasil belajar siswa. Strategi RTE terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman konseptual dan dapat berfungsi sebagai model pembelajaran aktif dalam pengajaran Biologi. Temuan menunjukkan bahwa RTE mendorong partisipasi siswa yang lebih besar, mengurangi kesalahpahaman, dan memperkuat penguasaan konseptual. Secara praktis, guru Biologi didorong untuk mengadopsi RTE sebagai pendekatan pembelajaran interaktif dan kolaboratif, terutama untuk materi pelajaran yang memerlukan diskusi intensif dan kerja tim.