Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Potensi Sampah TPA Banyuroto Kabupaten Kulon Progo sebagai Bahan Baku Refuse Derived Fuel (RDF) Afifah, Nuha Amiratul; Muizzati Shabrina, Husna; Sobirin, Ahmad; Pratiwi, Distika
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 8 No. 3: Desember 2023
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB University and The Institut of ENgineering Indonesia (PII), Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.8.03.147-156

Abstract

Permasalahan pengelolaan sampah salah satunya terkait dengan ketersediaan lahan yang terbatas masih belum dapat teratasi terlebih di wilayah-wilayah urban dengan pertumbuhan penduduk yang pesat. Selain itu, pertumbuhan penduduk juga berimbas kepada peningkatan konsumsi energi primer yang didominasi oleh bahan bakar fosil yang sifatnya tidak terbarukan dan menghasilkan emisi berbahaya bagi lingkungan sekitar. Refused Derived Fuel (RDF) merupakan salah satu alternatif solusi bagi kedua permasalahan tersebut. RDF adalah bahan bakar atau bahan baku yang dibuat sebagai hasil pengolahan sampah untuk menghasilkan bahan bakar yang memiliki kualitas yang konsisten. Timbulan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banyuroto Kulon Progo dianalisis untuk dapat diketahui potensinya sebagai bahan baku RDF. Penelitian dilakukan untuk menghitung timbulan sampah combustible, menghitung persentase kadar air sampah combustible, dan nilai kalor sampah combustible di TPA Banyuroto. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa timbulan sampah di TPA Banyuroto adalah sebesar 94.11%, kadar air timbulan sampah di TPA Banyuroto adalah 25.7% dan nilai kalor timbulan sampah di TPA Banyuroto adalah sebesar 5544.569 Kkal/kg, sehingga timbulan sampah di TPA Banyuroto terkategori sebagai potensial untuk bahan bakar RDF dengan potensi sebesar 29.84 ton/hari.
Potensi Sampah TPA Banyuroto Kabupaten Kulon Progo sebagai Bahan Baku Refuse Derived Fuel (RDF) Afifah, Nuha Amiratul; Muizzati Shabrina, Husna; Sobirin, Ahmad; Pratiwi, Distika
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 8 No. 3: Desember 2023
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.8.03.147-156

Abstract

Permasalahan pengelolaan sampah salah satunya terkait dengan ketersediaan lahan yang terbatas masih belum dapat teratasi terlebih di wilayah-wilayah urban dengan pertumbuhan penduduk yang pesat. Selain itu, pertumbuhan penduduk juga berimbas kepada peningkatan konsumsi energi primer yang didominasi oleh bahan bakar fosil yang sifatnya tidak terbarukan dan menghasilkan emisi berbahaya bagi lingkungan sekitar. Refused Derived Fuel (RDF) merupakan salah satu alternatif solusi bagi kedua permasalahan tersebut. RDF adalah bahan bakar atau bahan baku yang dibuat sebagai hasil pengolahan sampah untuk menghasilkan bahan bakar yang memiliki kualitas yang konsisten. Timbulan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banyuroto Kulon Progo dianalisis untuk dapat diketahui potensinya sebagai bahan baku RDF. Penelitian dilakukan untuk menghitung timbulan sampah combustible, menghitung persentase kadar air sampah combustible, dan nilai kalor sampah combustible di TPA Banyuroto. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa timbulan sampah di TPA Banyuroto adalah sebesar 94.11%, kadar air timbulan sampah di TPA Banyuroto adalah 25.7% dan nilai kalor timbulan sampah di TPA Banyuroto adalah sebesar 5544.569 Kkal/kg, sehingga timbulan sampah di TPA Banyuroto terkategori sebagai potensial untuk bahan bakar RDF dengan potensi sebesar 29.84 ton/hari.
Air Limbah Industri Pangan: Implikasi terhadap Kualitas Air Permukaan dan Air Tanah Afifah, Nuha Amiratul; Shabrina, Husna Muizzati; Saraswati, Yudhistira; Faradilla, Febrica Citra; Adhina, Ufiya Cahaya
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 5 No. 10 (2025): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v5i10.2897

Abstract

Industri pangan dengan pengelolaan air limbah yang tidak memadai berkontribusi besar terhadap pencemaran lingkungan. Limbah ini mengandung berbagai polutan, seperti bahan organik, lemak, minyak, nutrien (nitrogen dan fosfor), patogen, dan logam berat. Air limbah yang tidak terolah dengan baik dapat terinfiltrasi ke air tanah dan mengalir ke air permukaan, sehingga menyebabkan masalah lingkungan seperti eutrofikasi, penurunan kualitas air minum, dan penyebaran penyakit. Kajian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak limbah industri pangan skala kecil dan menengah (UMKM) terhadap kualitas air permukaan dan air tanah, dengan mengidentifikasi jenis polutan dan jalur kontaminasinya Artikel ini juga membahas strategi pengelolaan yang dapat diterapkan oleh UMKM pangan untuk meminimalisasi dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan. Hasil kajian ini diharapkan dapat memberi wawasan terkait urgensi pengelolaan limbah yang berkelanjutan untuk menjaga sumber daya air dan keberlanjutan lingkungan.
Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dalam Penurunan Padatan Tersuspensi Air Limbah pada Kolam Pengendapan PT Antang Gunung Meratus Nugroho, Sidiq Prasetya; Muryani, Eni; Afifah, Nuha Amiratul
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 6 No 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-VI
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v6i1.14455

Abstract

PT Antang Gunung Meratus memproses air limbah yang berasal dari kombinasi air hujan dan air resapan yang terkumpul di Sump/Pit. Air tersebut kemudian dipompa dan dialirkan menuju kolam pengendapan. PT Antang Gunung Meratus mengelola air limbah tersebut menggunakan Poly Aluminium Chloride (PAC) guna menurunkan kadar padatan tersuspensi (TSS) yang tinggi dalam air limbah. Penggunaan PAC sebagai koagulan mengeluarkan biaya yang besar dalam pengelolaan air limbah pertambangan. Dibutuhkan bahan lain yang lebih murah dan alami untuk menurunkan kadar padatan tersuspensi yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan PAC yang digunakan perusahaan untuk menurunkan kadar padatan tersuspensi, mengetahui efektivitas penggunaan eceng gondok dalam menurunkan kadar padatan tersuspensi, dan menganalisis perbandingan efektivitas penggunaan tanaman eceng gondok dan PAC dalam menurunkan konsentrasi padatan tersuspensi. Metode yang digunakan dalam penelitian berupa eksperimen skala laboratorium dengan menggunakan delapan perlakuan yang kemudian dihitung nilai efektivitasnya dari persentase perbandingan nilai awal dan nilai akhir. Percobaan fitoremediasi dengan eceng gondok menunjukkan peningkatan dalam pengurangan padatan tersuspensi, terutama ketika dikombinasikan dengan Poly Aluminium Chloride (PAC). Nilai efektivitas penurunan kadar padatan tersuspensi air limbah mencapai 100% pada waktu 36 jam dengan kombinasi 2 eceng gondok dan 20 ppm PAC.