Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENYULUHAN MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING PADA MASYARAKAT PENERIMA BANTUAN TERNAK KAMBING DI DESA ALUE DAWAH KECAMATAN BABAH ROT Susanti, Desi; Triandita, Nanda; Rahmi, Suci; Maryati, Sri; Anggriawin, Mirza; Husin, Hasanuddin; ., Jasmi
ABDI WINA JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 2 (2022): Abdi Wina Edisi Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2953.826 KB) | DOI: 10.58300/abdiwina.v2i2.240

Abstract

One of the keys to success in livestock farming is the provision of appropriate animal feed, especially goat farming. The feed ingredients for goats consist of forage in the form of fresh grass and silage, concentrate, supplementary feed and additional feed. The purpose of this activity is to increase knowledge about the management of goat feed for the recipients of goat livestock assistance from APBG funds in Alue Dawah Village, Babah Rot District, Southwest Aceh Regency. The method used in this service is the extension method, in the form of material exposure and introduction to the types of goat feed and management of feeding according to the life phases of goats, namely the growth, pregnancy and lactation phases. This activity was attended by 38 participants. Counseling is in the form of material presentation and introduction of forage forage, then followed by discussion or question and answer. The participants were able to understand how good goat feed management is and know the right way to cultivate goats.
Penambahan Tepung Porang (Amorphophallus oncophyllus Blume) pada Bakso Ikan Lele (Clarias gariepinus) Puteri, Nafisah Eka; Tambulon, Dion; Anggriawin, Mirza; Maryati, Sri; Angraeni, Lia
Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jtpp.v6i2.10956

Abstract

This study aims to explore the effect of adding porang flour on the quality of catfish meatballs, with a focus on texture improvement and its potential use as a natural binder. Porang flour, rich in glucomannan, is used as a substitute for synthetic binders in the meatball industry. The study employs a Completely Randomized Design (CRD) with five treatments (0%, 1%, 2%, 3%, and 4% porang flour) and four replications. The results indicate that the addition of porang flour significantly affects the moisture content, fat content, and organoleptic characteristics of catfish meatballs. A decrease in moisture content was observed with increasing concentrations of porang flour, with the lowest moisture content found in the 4% treatment. The fat content increased with the addition of porang flour but remained within the standard requirements of the Indonesian National Standard (SNI). Hedonic testing revealed that the addition of porang flour improved the panelists' preferences for the color and taste of the meatballs and enhanced the texture at a 3% concentration. However, adding porang flour above 3% resulted in a texture that was too firm. This study recommends using porang flour up to 3% to improve the quality of catfish meatballs, particularly in terms of texture and taste, without compromising the acceptance of aroma.
Analisis Kimia dan Karakteristik Organoleptik Puding dengan Penambahan Ekstrak Daun Kelor dan Susu Kacang Merah Angraeni, Lia; Elfika, Fifi; Rahmi, Suci; Husin, Hasanuddin; Anggriawin, Mirza
EDUFORTECH Vol 10, No 1 (2025): March 2025 (IN PROGRESS)
Publisher : Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/edufortech.v10i1.80613

Abstract

Puding digemari karena rasa manis dan teksturnya yang lembut. Tren kesehatan mendorong inovasi puding bernutrisi tinggi. Penelitian ini mengembangkan puding fungsional dengan ekstrak daun kelor yang kaya gizi serta susu kacang merah sebagai substituen susu hewani. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik kimia dan organoleptik puding dengan berbagai kombinasi ekstrak daun kelor dan susu kacang merah menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan (F0–F4). Hasil menunjukkan nilai pH berkisar antara 6,23–6,45. Total padatan terlarut meningkat seiring dengan peningkatan susu kacang merah, dengan nilai tertinggi pada F4. Uji organoleptik menunjukkan F4 sebagai perlakuan terbaik. Kombinasi ini berpotensi dikembangkan sebagai alternatif pangan fungsional.
Pemanfaatan Daun Ruku-Ruku (Ocimum tenuiflorum L.) sebagai Bahan Aktif pada Hand Sanitizer Anggriawin, Mirza; Husin, Hasanuddin; Kamal, Mustafa; Hayuningtyas, Afwa; Maryati, Sri; Yuliani, Hilka; Rasyid, Maya Indra
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 19, No 1 (2025): TEKNOTAN, April 2025
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol19n1.8

Abstract

Tanaman ruku-ruku (Ocimum tenuiflorum L.) telah dimanfaatkan dalam berbagai aspek, seperti, bumbu masakan, minyak atsiri, serta penghasil antioksidan dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi ekstrak daun ruku-ruku dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus epidermidis, yang sering ditemukan pada permukaan kulit. Salah satu aplikasi potensialnya adalah sebagai bahan baku pembuatan hand sanitizer. Dalam penelitian ini, ekstraksi daun ruku-ruku dilakukan dengan menggunakan tiga jenis pelarut, yaitu etil asetat, etanol, dan metanol, dalam menentukan pelarut yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri uji. Pengujian daya hambat dilakukan menggunakan metode difusi cakram menggunakan media Mueller Hinton Agar (MHA). Pengujian ini dilakukan dengan cara menginokulasikan 100µL suspensi bakteri uji ke media MHA dan 50µL ekstrak daun ruku-ruku dengan konsentrasi 2%, 2,5%, 3% ke cakram uji, untuk selanjutnya dilakukan pengukuran zona hambat yang terbentuk di sekitar cakram uji setelah inkubasi 1x24 jam pada suhu 37°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol dengan konsentrasi 2.5% memiliki aktivitas penghambatan tertinggi terhadap E. coli dengan diameter daya hambat 11,29 mm (kategori kuat), sementara ekstrak etil asetat dengan konsentrasi 2,5% menunjukkan aktivitas penghambatan tertinggi terhadap S. epidermidis dengan diameter daya hambat 2,92 mm (kategori lemah). Ekstrak dengan daya hambat tertinggi selanjutnya digunakan untuk formulasi hand sanitizer yang dikemas dalam botol spray untuk kemudahan penggunaan. Penelitian ini menunjukkan potensi ekstrak daun ruku-ruku sebagai bahan alami dalam produk pembersih tangan.
KARAKTERISTIK KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PADA PRODUK JUS JERUK Marfirah, Laila; Maryati, Sri; Anggriawin, Mirza
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3480

Abstract

Fruit juice drinks are drinks obtained by mixing drinking water, fruit juice/a mixture of unfermented fruit juices, with other parts of one or more types of fruit, with or without the addition of sugar, other permitted food ingredients. This research aims to obtain data and information regarding the chemical, microbiological and organoleptic properties of orange juice samples (A), (B) and (C). The sampling technique was carried out by purchasing juice samples from 3 vendors, namely juice (A), juice(B) and juice(C). The sample criteria taken were orange juice from Siamese orange raw materials with the addition of water and sugar and sampling was carried out three times, with a production interval of once a week. The results of the research for chemical analysis of the three juice samples tested in the form of TPT, pH and vitamin C levels met the SNI standards set for the fruit juice drink category. Vitamin C levels are greatly influenced by the addition of water volume as a solvent. Bacterial culture testing using the ALT method on all of the orange juice samples tested had the number of microorganism colonies below the threshold set by SNI and was safe for consumption, namely below 10×10² CFU/ mL . Salmonella microbial contamination. Sp was identified positively only in the orange juice sample (A) and E. coli microbial contamination was positively identified in two orange juice samples, namely samples (A) and (B). The results of the organoleptic test using the hedonic method for taste, color, aroma parameters and the overall value scale ranged from 2.5 – 3.4 in the somewhat like category. Overall, the organoleptic tests of the three juice samples tested by the panelists preferred the orange juice sample (C). Keywords: Orange juice, microbiology, organoleptic, vitamin C INTISARIMinuman sari buah adalah minuman yang diperoleh dengan mencampur air minum, sari buah/campuran sari buah yang tidak difermentasi, dengan bagian lain dari satu jenis buah atau lebih, dengan atau tanpa penambahan gula, bahan pangan lainnya yang diizinkan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi mengenai sifat kimia, mikrobiologi dan organoleptik jus jeruk sampel (A), (B) dan (C). Teknik sampling dilakukan pembelian sampel jus pada 3 vendor yaitu Jus (A), jus (B) dan Jus (C). Kriteria sampel yang diambil adalah jus jeruk dari bahan baku jeruk siam dengan penambahan air dan gula serta pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali, dengan selang waktu produksi seminggu sekali. Hasil penelitian untuk analisis kimia dari ketiga sampel jus yang di uji berupa TPT, pH dan kadar vitamin C memenuhi standar SNI yang ditetapkan untuk katagori minuman sari buah. Kadar vitamin C sangat dipengaruhi oleh penambahan volume air sebagai bahan pelarut. Pengujian kultur bakteri dengan metode ALT pada sampel jus jeruk yang diuji seluruhnya memiliki jumlah koloni mikroorganisme di bawah ambang batas yang ditetapkan SNI dan aman untuk dikonsumsi yaitu dibawah 10 10² CFU/mL. Cemaran mikroba Salmonella. Sp teridentifikasi positif hanya pada sampel jus jeruk (A) dan cemaran mikroba E. coli teridentifikasi positif pada dua sampel jus jeruk yaitu sampel (A) dan (B). Hasil uji organoleptik dengan metode hedonik untuk parameter rasa, warna, aroma dan keseluruhan skala nilai berkisar 2,5 – 3,4 masuk dalam katagori agak suka. Secara keseluruhan uji organoleptik dari ketiga sampel jus yang diuji panelis lebih menyukai sampel jus jeruk (C). Kata kunci: Jus jeruk, mikrobiologi, organoleptik, vitamin C