Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Bioecology of Wild Betta Fish (Betta schalleri) of Bangka Island Waters Khanati, Olivia; Lista, Dona; Lindiatika, Lindiatika; Syarif, Ahmad Fahrul
Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands Vol. 13 No. 2 (2024): JLSO
Publisher : Research Center for Suboptimal Lands (PUR-PLSO), Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jlso.13.2.2024.668

Abstract

The Betta schalleri is a wild betta fish endemic to Bangka Island which has potential as an ornamental fish. However, the fish’s endangered conservation status is one of the problems for its conservation efforts. The aim of this study was to analyze the Betta schalleri according to its biological and ecological properties. The research method was quantitative descriptive. Parameters measured in this study included fish morphology, fish meristics, water quality and habitat characteristics. The fish samples collected was 15 Betta schalleri. Observations on the physical characteristics of the Betta schalleri were based on morphometric characters, namely: 1) Total Length (TL) (22355.59 mm); 2) Standard Length (SL) (16386.74 mm);3) Head Length (HL) (3912.51 mm); 4) Head Height (HH) (3112.72 mm); 5) and Caudal Height (CH) (4922.29 mm). The meristic characters brought about the following 1) Dorsal Fin (D.II.8); 2) Anal Fin (A.II.24-25); Ventral Fin (V.I-II.4); Pectoral Fin (P.11-12); Caudal Fin (C.13) and Linea Lateralis (LL.31-32). The betta schalleri typically live in peat water, calm and fresh water that tend to be brown in color. The aquatic plants grow in the form of Pandanus sp. and Utricularia sp. In general, Betta schalleri thrive in a pH of 4-5, a temperature from 280C to 310C, and dissolved oxygen of 5.6- 11 mg/l.
DNA Barcoding of Brevibora cheeya from Bumang River, Bangka Island Lestari, Eva; Almagribi, Siti PNIK; Lindiatika, Lindiatika; Khanati, Olivia; Donalista, Donalista; Anjani, Tiara P; Kurniawan, Andri; Syarif, Ahmad F; Kurniawan, Ardiansyah
Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands Vol. 13 No. 1 (2024): JLSO
Publisher : Research Center for Suboptimal Lands (PUR-PLSO), Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jlso.13.1.1024.671

Abstract

Brevibora cheeya is a cyprinid fish found in Bangka, Belitung, Sumatra, and Kalimantan. Bangka locals call this fish Seluang. This species is often considered Brevibora dorsiocellata due to its similar morphology. Molecular methods that have never been used for this species on Bangka Island can be used to confirm this species. This study uses COI genes (DNA barcoding) to molecularly identify Brevibora cheeya fish from Bangka Island and analyze their relationships. The sampling process was conducted in Bumang River, Bangka Island, in February 2023, and identification was conducted at the University of Bangka Belitung Biological Laboratory. NCBI BLAST and MEGA 11 were used for data analysis. The results showed that fish samples from Bangka Island have intraspecific genetic relatedness to B. cheeya from Belitung Island, Bangka Island, Central Kalimantan, and South Sumatra, with genetic distances ranging from 0% to 0.9%. The closest genetic relationship to Rasbora dorsiocellata is 3.2%. The phylogenetic tree showed a bootstrap value of 91 for relationships with the Bangka, Belitung, and Central Kalimantan databases and a bootstrap value of 95 for relationships with the Bangka and South Sumatra databases.
CATATAN TAMBAHAN IKAN ENDEMIK Betta schalleri DI BANGKA SELATAN dan IKAN YANG BERASOSIASI Khanati, Olivia; Lindiatika, Lindiatika; Lista, Dona; Syarif, Ahmad Fahrul; Kurniawan, Ardiansyah
Journal of Aquatropica Asia Vol 8 No 2 (2023): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Jurusan Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v8i2.4628

Abstract

Betta schalleri, salah satu ikan endemik di Kepulauan Bangka Belitung, diketahui keberadaannya hanya di Pulau Bangka. Kajian tentang spesies ini masih sedikit dipublikasikan yang dimungkinkan karena semakin sulitnya ditemukan di habitat alami. penelitian ini mendeskripsikan tentang temuan B. schalleri di wilayah selatan Pulau Bangka dan jenis-jenis ikan yang juga ditemukan pada habitat yang sama. Betta schalleri ditemukan pada perairan aliran sungai di Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan. Ikan lain yang ditemukan berasosiasi di habitat yang sama adalah Desmopuntius hexazona, Puntius gemellus, Channa lucius, Trichopodus trichopterus, Hamirhampdon pogonognathus, Trigonopoma pauciperforatum, Trigonopoma gracile, Betta edithae, Betta chloropharynx, dan Sphaerichthys osphromenoides. Semua ikan yang ditemukan merupakan ikan endemik dan natif Sundaland.
Ekologi Ikan Wild Betta Endemik Betta Schalleri asal Perairan Bangka Lindiatika, Lindiatika; Khanati, Olivia; Lista, Dona; Syarif, Ahmad Fahrul
Seminar Nasional Lahan Suboptimal Vol 11, No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-11 “Optimalisasi Pengelolaan Lah
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lindiatika, L., Khanati, O., Lista, D., & Syarif, A. F. (2023). Ecology of endemic Wild Betta Fish Betta Schalleri from Bangka Waters. In: Herlinda S et al., (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-11 Tahun 2023, Palembang 21 Oktober 2023. (pp. 507-512). Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI).Wild Betta (Betta Schalleri) is a nature betta fish which is generally knows as tepalak/tempalak which is spread in the waters of Bangka Belitung Island, and its existence is now increasingly difficult to find in its natural habitat. This research aimed to examine the conditions of the aquatic environment and ecology to determine the characteristics of the natural habitat which can be the main factor in the existence of Wild Betta fish (B. Schelleri). Since its existence is difficult to find in its natural habitat, it is necessary to conduct an assessment of the condition of the aquatic environment and its ecology in order to carry out the conservation phase. Research carried out in the rivers of Bangka district in July – October 2023 discusses the ecology of Wild Betta (B. Schalleri), the results showed that in general Betta Schalleri inhabits peat swamp waters and small waterways with low pH which are grown with aquatic plants are Pandanus sp, Cryptocorine sp, Hydrilla sp, Vellisnaria sp, and Utrikularia sp, and have aslightly brownish water color with a wet soil substrate texture containing peat. In this study, water quality measurements were carried out and the values obtained were Temperatu Water conditions and ecology are needed to determine the characteristics of the natural habitat which can be the main factor in the existence of Wild Betta fish (B. Schalleri). re (31°C), pH (4 -5), and also found several biota associated with Betta Schalleri.
EFEKTIFITAS TANAMAN KEDEBIK (Melastoma malabthricum L), BINIS SIMPUR (Dillenia suffruticosa Grif), DAN MENGKIRAI (Henslowia umbellata Blume) TERHADAP KELULUSHIDUPAN IKAN GUPPY (Poecilia reticulata) YANG TERINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila Anjani, Tiara Puspa; Khadijah, Khadijah; Febrianti, Dwi; Sujaka, Sujaka; Lestari, Eva; Kurniawan, Ardiansyah; Khanati, Olivia; Lista, Dona; Lindiatika, Lindiatika
Journal of Aquatropica Asia Vol 9 No 2 (2024): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Jurusan Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v9i2.6269

Abstract

Ikan guppy merupakan ikan hias yang memiliki nilai ekonomis yang penting. Ikan ini merupakan ikan kontes yang dapat dilihat dari bentuk tubuh, warna, hingga corak. Namun, salah satu penyakit yang sering menginfeksi ikan guppy adalah bakteri Aeromonas hydrophila. Bakteri ini dapat mengakibatkan abnormalitas bentuk ikan hingga kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh tanaman local Bangka terhadap kelulushidupan ikan guppy yang diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan K+ (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila), K- (ikan yang direndam akuades), MK (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila dan direndam dengan mengkirai), KD (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila dan direndam dengan kedebik), dan BS (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila dan direndam dengan bini simpur). Hasil dari penelitian ini adalah Tingkat kelulushidupan ikan guppy pasca uji tantang dengan bakteri Aeromonas hydrophilla adalah K- dan Kedebik 93,33±0,57 % dan 83,33 ± 1,52 %. Pola kematian ikan guppy adalah terdapat kematian ikan 1-4 ekor per hari. Gejala klinis ikan guppy yang terinfeksi bakteri adalah hemoragik, exophtalmia, geripis, dan warna pucat.
IKTIOFAUNA EKSOTIK DI TEBAT RASAU, BELITUNG TIMUR Khanati, Olivia; Lista, Dona; Lindiatika, Lindiatika; Lestari, Eva; Hafidz, Agus Miftahudin; Hidayat, Rahmad; Prananda, Mustobi; Kanaah, Akhlakul; Wijayanti, Amalia; Anjani, Tiara Puspa; Wijaya, Imam; Kurniawan, Ardiansyah
Journal of Aquatropica Asia Vol 8 No 1 (2023): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Jurusan Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v8i1.4243

Abstract

Sepuluh jenis ikan yang dijumpai di perairan Tebat Rasau merupakan iktiofauna eksotik yang berpotensi menjadi ikan endemik Pulau Belitung. Hingga saat ini, masih minim kajian pada spesimen yang berstatus konservasi hampir punah maupun yang berstatus least concern ini. Penelitian ini mengkaji pada iktiofauna eksotik di Tebat Rasau, Desa Lintang, Belitung Timur menggunakan metode deskriptif eksploratif. Sepuluh jenis ikan dijumpai di perairan Tebat Rasau yang memiliki kondisi perairan dengan pH 5,73, suhu 26,1oC dan oksigen terlarut 11,4 ppm. Perairan di Tebat Rasau memiliki substrat gambut dan banyak ditumbuhi Pandaus sp. yang menutupi sebagian badan perairan. Terdapat lima jenis ikan dari perairan Tebat Rasau yang tidak dijumpai pada penelitian sebelumnya, yaitu Ikan Arwana (Scleropages formosus), Ikan Gurame Cokelat (Sphaerichthys selatanensis), Ikan Temeliyongan (Chaca bankanensis), Ikan Gurami Paros (Parosphromenus cf bintan) dan Ikan Bebidis (Brevibora cheeya).
CATATAN TAMBAHAN IKAN ENDEMIK Betta schalleri DI BANGKA SELATAN dan IKAN YANG BERASOSIASI Khanati, Olivia; Lindiatika, Lindiatika; Lista, Dona; Syarif, Ahmad Fahrul; Kurniawan, Ardiansyah
Journal of Aquatropica Asia Vol 8 No 2 (2023): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Jurusan Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v8i2.4628

Abstract

Betta schalleri, salah satu ikan endemik di Kepulauan Bangka Belitung, diketahui keberadaannya hanya di Pulau Bangka. Kajian tentang spesies ini masih sedikit dipublikasikan yang dimungkinkan karena semakin sulitnya ditemukan di habitat alami. penelitian ini mendeskripsikan tentang temuan B. schalleri di wilayah selatan Pulau Bangka dan jenis-jenis ikan yang juga ditemukan pada habitat yang sama. Betta schalleri ditemukan pada perairan aliran sungai di Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan. Ikan lain yang ditemukan berasosiasi di habitat yang sama adalah Desmopuntius hexazona, Puntius gemellus, Channa lucius, Trichopodus trichopterus, Hamirhampdon pogonognathus, Trigonopoma pauciperforatum, Trigonopoma gracile, Betta edithae, Betta chloropharynx, dan Sphaerichthys osphromenoides. Semua ikan yang ditemukan merupakan ikan endemik dan natif Sundaland.
EFEKTIFITAS TANAMAN KEDEBIK (Melastoma malabthricum L), BINIS SIMPUR (Dillenia suffruticosa Grif), DAN MENGKIRAI (Henslowia umbellata Blume) TERHADAP KELULUSHIDUPAN IKAN GUPPY (Poecilia reticulata) YANG TERINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila Anjani, Tiara Puspa; Khadijah, Khadijah; Febrianti, Dwi; Sujaka, Sujaka; Lestari, Eva; Kurniawan, Ardiansyah; Khanati, Olivia; Lista, Dona; Lindiatika, Lindiatika
Journal of Aquatropica Asia Vol 9 No 2 (2024): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Jurusan Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v9i2.6269

Abstract

Ikan guppy merupakan ikan hias yang memiliki nilai ekonomis yang penting. Ikan ini merupakan ikan kontes yang dapat dilihat dari bentuk tubuh, warna, hingga corak. Namun, salah satu penyakit yang sering menginfeksi ikan guppy adalah bakteri Aeromonas hydrophila. Bakteri ini dapat mengakibatkan abnormalitas bentuk ikan hingga kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh tanaman local Bangka terhadap kelulushidupan ikan guppy yang diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan K+ (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila), K- (ikan yang direndam akuades), MK (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila dan direndam dengan mengkirai), KD (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila dan direndam dengan kedebik), dan BS (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila dan direndam dengan bini simpur). Hasil dari penelitian ini adalah Tingkat kelulushidupan ikan guppy pasca uji tantang dengan bakteri Aeromonas hydrophilla adalah K- dan Kedebik 93,33±0,57 % dan 83,33 ± 1,52 %. Pola kematian ikan guppy adalah terdapat kematian ikan 1-4 ekor per hari. Gejala klinis ikan guppy yang terinfeksi bakteri adalah hemoragik, exophtalmia, geripis, dan warna pucat.