Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pemanfaatan Ikan Tangkapan Samping Menjadi Baby Fish Crispy Di Pulau Panjang, Kepulauan Bangka Belitung Saputra, Farhan Afif; Saputra, Andika; Prananda, Mustobi; Kandiza, Noviar; Ramadhan, Dzaki; Mahendra, Nadhiva; Damayanti, Tiara; Wati, Mailida; Anjani, Tiara Puspa; Kurniawan, Ardiansyah
Kapas: Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/ks.v2i2.2138

Abstract

Pulau Panjang di Kabupaten Bangka Selatan memiliki potensi perikanan berupa hasil samping tangkapan nelayan. Ikan tangkapan samping ini minim pemanfaatan dan bahkan dibuang. Ikan yang bernilai ekonomis rendah ini dapat ditingkatkan harganya dengan dijadikan produk baby fish crispy. Himakuatik dengan Program Bina desa berupaya untuk mensosialisasikan dan mendemonstrasikan pemanfaatan ikan tangkapan samping menjadi produk diversifikasi berupa baby fish crispy. Produk diolah dari ikan tangkapan nelayan local. Produk dikemas dengan plastic pouch. Himakuatik juga bekerjasama dengan toko oleh-oleh khas Bangka untuk pemasaran produknya. Kehadiran baby fish crispy dapat melengkapi produk olahan ikan lainnya menjadi sumber kesejahteraan masyarakat Pulau Panjang.
Perbedaan Pakan Komersil Dengan Protein Rendah dan Pakan Alami Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) Nugraha, Sujaka; Anjani, Tiara Puspa; Lia Puspita Sari; Humairani, Humairani; Rahma Mulyani; Indah Anggraini Yusanti
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 19 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v19i1.13852

Abstract

Pemilihan jenis pakan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan budidaya ikan. Penggunaan pakan komersil dengan protein rendah 15 % kurang optimal dalam pertumbuhan benih ikan baung, selain itu biaya produksi yang diperlukan juga cukup tinggi. Penambahan pakan alami seperti cacing sutra adalah salah satu jenis pakan alternatif yang dapat digunakan dan diketahui mempunyai kandungan gizi protein tinggi yang disukai oleh benih ikan baung. Kombinasi antara pakan komersil dan cacing sutra pada penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keberlangsungan hidup dan mempercepat pertumbuhan benih ikan baung. Penelitian ini dilakukan selama 16 hari menggunakan benih ikan baung dengan ukuran berkisaran antara 1 - 1.15 cm dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan yaitu pemberian pakan pelet komersil (P), pakan cacing sutera (C), serta pakan kombinasi antara pelet komersil 50 % dan cacing sutera 50 % (CP) yang diulang sebanyak 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan jenis pakan yang berbeda berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap panjang dan bobot akhir, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan spesifik, serta tingkat kelangsungan hidup benih ikan baung, namun tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap koefisien keragaman dan faktor kondisi benih ikan baung. Perlakuan pemberian pakan kombinasi pelet komersil dan cacing sutera (50%:50%) pada benih ikan baung dapat meningkatkan persentase kelangsungan hidup sebesar 89 % selama 16 hari pemeliharaan.   The choice of feed type is one of the factors that influences the success rate of fish farming. The use of commercial feed with a low protein of 15% is less than optimal for the growth of baung fish fry, besides that the production costs required are also quite high. The addition of natural feed such as silk worms is one type of alternative feed that can be used and is known to have high protein nutritional content which is preferred by baung fish fry. The combination of commercial feed and silk worms in this research is expected to increase survival and accelerate the growth of baung fish fry. This research was carried out for 16 days using baung fish fry with sizes ranging from 1 - 1.15 cm using a completely randomized design method with 3 treatments, namely commercial pellet feeding (P), silk worm feeding (C), and a combination of 50 commercial pellets. % and 50% silk worms (CP) which were repeated 3 times. The results of the study showed that treatment with different types of feed had a significant effect (P<0.05) on final length and weight, absolute length growth, specific growth rate, and survival rate of baung fish fry, but had no significant effect (P>0.05) on the diversity coefficient. and factors regarding the condition of baung fish seeds. The treatment of feeding a combination of commercial pellets and silk worms (50%:50%) to baung fish fry can increase the survival percentage by 89% for 16 days of rearing.
Kematangan Gonad Ikan Cempedik (Osteochilus spilurus) Pada Musim Kemarau Di Sungai Bumang, Pulau Bangka Damayanti, Tiara; Kurniawan, Ardiansyah; Anjani, Tiara Puspa; Syarif, Ahmad Fahrul
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 15 No 2 (2024): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/jsapi.v15i2.6168

Abstract

The Cempedik fish, which is popular on Belitung Island, is often studied for its gonadal maturity during the rainy season. This seasonal focus aligns with the peak fishing period for the species. However, no studies have yet been conducted on this species during the dry season. This research aims to analyze the gonadal maturity level of Cempedik fish (Osteochilus spilurus) during the dry season. Fish samples were collected from the Bumang River in Kemuja Village, Bangka Regency. A total of 30 fish were randomly sampled using traditional bamboo traps. Sampling was conducted at the peak of the dry season in July 2024. The majority of the fish showed gonadal maturity levels ranging from stages 3 to 4 in both males and females. The findings indicate that Cempedik fish, previously known to reach gonadal maturity during the rainy season, also exhibit high maturation levels in the dry season. This suggests that the species may reproduce throughout the year, during both the dry and rainy seasons.
KULINER PEMPEK UDANG DI DESA BELO LAUT MENDUKUNG PARIWISATA KOTA MENTOK, KABUPATEN BANGKA BARAT kurniawan, ardiansyah; Kuniawan, Andri; Setyawan, Ryand Daddy; Sari, Ayu Permata; Triswiyana, Ira; Anjani, Tiara Puspa
Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8 No 2 (2024): Amaliah Jurnal: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPI UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v8i2.3609

Abstract

The town of Mentok, located in West Bangka Regency, holds unique tourism potential distinct from other regions in the Bangka Belitung Islands Province. The combination of maritime tourism and the historical exile of Indonesia's first president is a key advantage for tourism in this district. Mentok is known for its distinctive seafood-based specialty, shrimp pempek, which sets it apart from other places. Belo Laut Village is the production center of this culinary specialty. Despite the uniqueness and strong association of shrimp pempek with Mentok, there has been no branding or effort to promote this local dish as a tourism asset for the town. The community service was conducted in Belo Laut Village, Mentok District, West Bangka Regency, focusing on the Kemplang Yuk Yen Poklahsar group using a Community-Based Approach and Educational Outreach methods. Shrimp pempek has become a distinctive culinary specialty strongly associated with the town of Mentok. This is similar to other regional dishes like gudeg in Yogyakarta, apple chips in Batu/Malang, and breadfruit chips in Belitung. However, the marketing orientation of shrimp pempek remains local. The product has significant potential for further development in terms of production, food safety, packaging, branding, and promotion to support Mentok's culinary tourism sector.
Keanekaragaman Ikan Pada Habitat Ikan Cempedik (Osteochilus Spilurus) Di Perairan Simpang Rimba, Bangka Selatan Santoso, Agus Budi; Saputra, Farhan Afif; Mahendra, Nadhiva; Anjani, Tiara Puspa; Kurniawan, Ardiansyah
Jurnal Aquaculture Indonesia Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jai.v4i1.5312

Abstract

Bangka Selatan memiliki potensi ikhtiofauna yang cukup tinggi karena terdapat 21 sungai sekunder yang tersebar di 5 kecamatan. Ikan Cempedik merupakan salah satu ikan endemik di pulau bangka. Namun banyaknya pembukaan lahan sebagai perkebunan dan pertambangan mengakibatkan rusaknya ekosistem perairan habitat ikan ini. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2024, pengambilan sampel dilakukan di Desa Simpang Rimba, Kecamatan Simpang Rimba, Kabupaten Bangka Selatan dengan tujuan untuk mengidentifikasi keragaman jenis ikan yang hidup berdampingan dengan ikan Cempedik. Berdasarkan data hasil eksplorasi ikan yang didapatkan dihabitat ikan Cempedik, diperoleh 10 jenis ikan yang terdiri 10 spesies dari 5 famili. Kualitas air perairan pada pH 4,84, Suhu 28,7°C dan Do 4,6 mg/l.
OPTIMIZATION OF ANNEALING TEMPERATURE FOR COI GENE AMPLIFICATION ON EXTRIMOPHIL FISH USING PCR Kurniawan, Ardiansyah; Anjani, Tiara Puspa; Lestari, Eva; Safitri, Alya M; Kurniawan, Andri; Syarif, Ahmad Fahrul; Apriyani, Rina; S, Merin; Ichsan, Muhamad; Almagribi, Siti P N I K
Journal of Aquatropica Asia Vol 7 No 2 (2022): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Jurusan Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v7i2.3401

Abstract

Extremophilic fish require genetic characterization to determine the identity of their species, their kinship, and the potential for genetic variation due to extreme environmental adaptation. DNA barcoding using Fish-F2 and Fish-R2 primers at an annealing temperature of 52oC for 15 seconds showed qualitative failure results in most fish species. For this reason, optimizing the annealing temperature in the PCR process is necessary to obtain DNA bands that correlate with successful identification. Fish samples were obtained from Ruai Silip, Bangka Island, Membalong, Belitung Island, and Way Kanan, Lampung, Sumatra Island. The annealing temperature optimization was set at 50, 50.4, 51.1, 52.3, 53.7, 54.8, 55.5, and 56°C. Five species of extremophile fish were tested, namely Brevibora sp, Barbodes binotatus, Rasbora bankanensis, Anabas testudineus, and Aplocheilus panchax. Extremophile fish showed differences in the appearance of DNA bands in PCR with different annealing temperatures. Brevibora sp showed a visualization of DNA bands at 54.8°C, Barbodes binotatus at 53.7, 54.8, 55.5, and 56°C, Anabas testudineus at 50 and 50.4°C, and Aplocheilus panchax produced clearly visible band on annealing temperatures.
PHYTOCHEMICAL SCREENING OF BINAHONG LEAVES (Anredera cordifolia) FROM SEMARANG REGENCY EXTRACTED USING WATER SOLVENT Anjani, Tiara Puspa; Hanifah, Hanifah
Journal of Aquatropica Asia Vol 7 No 2 (2022): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Jurusan Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v7i2.3596

Abstract

Binahong leaves (Anredera cordifolia) are a species from the Basellaceae family that has many benefits as an antibacterial, antitumor, wound healing, intestinal inflammation, and others. This is due to the presence of active ingredient compounds owned by Binahong leaves. This study aimed to screen for the active ingredient compounds present in Binahong leaf extract using water as a solvent. The method used in this study was fresh Binahong leaves mashed and then tested for active ingredient compounds including flavonoids, saponins, phenols, tannins, terpenoids, and steroids. The results obtained from this study were saponins and steroid compounds, while there were no flavonoids, terpenoids, tannins, or phenols.
Pengembangan Poklahsar Pempek dan Kemplang Udang di Belo Laut, Kabupaten Bangka Barat Melalui Peningkatan Manajemen Produksi dan Pemasaran Kurniawan, Ardiansyah Ardiansyah; Kurniawan, Andri Andri; Setyawan, Ryand Daddy; Anjani, Tiara Puspa; Triswiyana, Ira; Permatasari, Ayu
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 8, No 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v8i1.2707

Abstract

Food safety is one of the important elements in improving the quality of processed food products. Digital marketing plays an important role in expanding market share and increasing the number of marketing that can have an impact on improving the welfare of processed food product producers. Community service activities carried out by the academic community of Bangka Belitung University aimed to increase the understanding and awareness of the fisheries processing and marketing group (Poklahsar) of pempek and kemplang of shrimp about food safety and to improve the ability and skills of Poklahsar in branding and digital marketing. Community service is carried out through counseling and training activities in Belo Laut Village, Mentok District, West Bangka Regency, Bangka Belitung Islands Province. The results of community service activities show that Poklahsar was aware and concerned about the urgency of food safety and including the use of food additives in the production of food products. Poklahsar also gave a very good and enthusiastic response to digital marketing training by creating an Instagram account as a digital marketing instrument for Poklahsar pempek and shrimp kemplang. Community service activities really need to be followed up with mentoring activities so that outreach and training activities can continue and contribute to increasing the production and marketing of processed pempek and shrimp kemplang products in Belo Laut Village.
EFEKTIFITAS TANAMAN KEDEBIK (Melastoma malabthricum L), BINIS SIMPUR (Dillenia suffruticosa Grif), DAN MENGKIRAI (Henslowia umbellata Blume) TERHADAP KELULUSHIDUPAN IKAN GUPPY (Poecilia reticulata) YANG TERINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila Anjani, Tiara Puspa; Khadijah, Khadijah; Febrianti, Dwi; Sujaka, Sujaka; Lestari, Eva; Kurniawan, Ardiansyah; Khanati, Olivia; Lista, Dona; Lindiatika, Lindiatika
Journal of Aquatropica Asia Vol 9 No 2 (2024): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Jurusan Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v9i2.6269

Abstract

Ikan guppy merupakan ikan hias yang memiliki nilai ekonomis yang penting. Ikan ini merupakan ikan kontes yang dapat dilihat dari bentuk tubuh, warna, hingga corak. Namun, salah satu penyakit yang sering menginfeksi ikan guppy adalah bakteri Aeromonas hydrophila. Bakteri ini dapat mengakibatkan abnormalitas bentuk ikan hingga kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh tanaman local Bangka terhadap kelulushidupan ikan guppy yang diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan K+ (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila), K- (ikan yang direndam akuades), MK (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila dan direndam dengan mengkirai), KD (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila dan direndam dengan kedebik), dan BS (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila dan direndam dengan bini simpur). Hasil dari penelitian ini adalah Tingkat kelulushidupan ikan guppy pasca uji tantang dengan bakteri Aeromonas hydrophilla adalah K- dan Kedebik 93,33±0,57 % dan 83,33 ± 1,52 %. Pola kematian ikan guppy adalah terdapat kematian ikan 1-4 ekor per hari. Gejala klinis ikan guppy yang terinfeksi bakteri adalah hemoragik, exophtalmia, geripis, dan warna pucat.
IKTIOFAUNA EKSOTIK DI TEBAT RASAU, BELITUNG TIMUR Khanati, Olivia; Lista, Dona; Lindiatika, Lindiatika; Lestari, Eva; Hafidz, Agus Miftahudin; Hidayat, Rahmad; Prananda, Mustobi; Kanaah, Akhlakul; Wijayanti, Amalia; Anjani, Tiara Puspa; Wijaya, Imam; Kurniawan, Ardiansyah
Journal of Aquatropica Asia Vol 8 No 1 (2023): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Jurusan Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v8i1.4243

Abstract

Sepuluh jenis ikan yang dijumpai di perairan Tebat Rasau merupakan iktiofauna eksotik yang berpotensi menjadi ikan endemik Pulau Belitung. Hingga saat ini, masih minim kajian pada spesimen yang berstatus konservasi hampir punah maupun yang berstatus least concern ini. Penelitian ini mengkaji pada iktiofauna eksotik di Tebat Rasau, Desa Lintang, Belitung Timur menggunakan metode deskriptif eksploratif. Sepuluh jenis ikan dijumpai di perairan Tebat Rasau yang memiliki kondisi perairan dengan pH 5,73, suhu 26,1oC dan oksigen terlarut 11,4 ppm. Perairan di Tebat Rasau memiliki substrat gambut dan banyak ditumbuhi Pandaus sp. yang menutupi sebagian badan perairan. Terdapat lima jenis ikan dari perairan Tebat Rasau yang tidak dijumpai pada penelitian sebelumnya, yaitu Ikan Arwana (Scleropages formosus), Ikan Gurame Cokelat (Sphaerichthys selatanensis), Ikan Temeliyongan (Chaca bankanensis), Ikan Gurami Paros (Parosphromenus cf bintan) dan Ikan Bebidis (Brevibora cheeya).