Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUASI KEKUATAN SAMBUNGAN BALOK KAYU SUSUN PROFIL “I” PADA KONSTRUKSI JEMBATAN SEDERHANA Muhammad Al Faroqi; Yulius Wahyu Prasetyo; Maryadi
JURNAL TEKNIK SIPIL PERTAHANAN Vol. 11 No. 1 (2024): JANUARI 2024
Publisher : PPM Sdirjianbang Akademi Militer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63824/jptsp.v11i1.153

Abstract

Perlunya jembatan sederhana dengan pengerjaan cepat menggunakan material kayu setempat, terkadang menimbulkan permasalahan tersendiri sekaligus menjadi tantangan dalam penyelesaian tugas latihan kemiliteran. Balok lebih ekonomis bila penampangnya sedemikian rupa sehingga bagian terbesar dari bahan diletakkan sejauh mungkin dari sumbu netral, salah satunya bentuk profil “I”. Pengujian terhadap kuat lentur dari dua benda uji berupa balok kayu tersusun dari bahan papan kayu pinus membentuk profil “I” yakni BU-A (jarak paku 20 cm) dan BU-B (jarak paku 15 cm). Selanjutnya dilakukan serangkaian proses perhitungan dan dianalisa sehingga diperoleh perbandingan kapasitas lentur keduanya. Hasil pengujian, kapasitas Pmax BU-A sebesar 58 kN (5.91 Ton), lebih besar dibandingkan BU-B (jarak paku 15 cm) yakni 48 kN (4,89 Ton). Pada Inersia yang sama sebesar 19960 cm4, BU-A memiliki kapasitas kuat lentur lebih baik dengan σ 14,166 MPa, τ 0,55 MPa dan Mmax 2175 kNcm, dibandingkan BU-B dengan σ 11,723 MPa, τ 0,45 MPa dan Mmax 1800 kNcm. Intensitas kerusakan berupa pola keretakan lentur pada BU-B lebih tinggi dibandingkan BU-A sehingga BU-A (jarak paku 20 cm) terbukti memiliki kapasitas lentur yang lebih baik dibandingkan BU-B (jarak paku 15 cm)
KARAKTERISTIK BETON TULANGAN ANYAMAN BAMBU PETUNG TERHADAP LEDAKAN TNT Aditiawan Wisnu Susilo Putra; Muhammad Al Faroqi; Suprapto Siswosukarto
JURNAL TEKNIK SIPIL PERTAHANAN Vol. 11 No. 2 (2024): JULI 2024
Publisher : PPM Sdirjianbang Akademi Militer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63824/jptsp.v11i2.210

Abstract

Beton merupakan salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam konstruksi bangunan karena relatif mudah di bentuk dibandingkan dengan baja. Selain itu, beton dapat di aplikasikan dengan berbagai macam bahan tambahan. Pemanfaatan bahan alternatif selain tulangan baja ialah bambu, karena bambu adalah tanaman yang banyak tumbuh subur di kawasan Indonesia. Fungsi dari bahan alternatif ini adalah untuk mengganti bahan yang sulit di dapat dan mampu menggantikan disaat keadaan terdesak maupun untuk mengubah sifat-sifat beton agar menjadi cocok untuk pekerjaan tertentu, atau ekonomis, atau tujuan lain sebagai penghemat energi terutama pada bidang militer. Penelitian ini dilakukan dengan menguji beton yang menggunakan tulangan bambu, dengan jarak antar tulangan 15 cm dan 10 cm dengan benda uji pembanding yaitu beton tanpa tulangan atau beton normal. Untuk mengetahui hasil pengujian beton yang memiliki dampak terkecil dari ledakan TNT, pengujian dilakukan dengan cara meledakan variasi benda uji beton dengan TNT 450 gr. Berdasarkan pengujian tersebut didapatkan hasil bahwa, dengan jarak antar tulangan didapatkan jarak 10 cm yang memiliki dampak paling ringan dibandingkan dengan benda uji lain, dimana benda uji dengan jarak tulangan 10 cm memiliki skala kerusakan retak dari kecil hingga sedang. berbeda dengan tulangan dengan jarak 15 cm yang mengalami dampak kerusakan retak hingga hancur dengan skala sedang hingga besar
PENINGKATAN SISTEM PERTAHANAN WILAYAH MELALUI SKEMA KEMASYARAKATAN Budi Mawardi Syam; Ahmad Yani; Prapsetyo, Agung; Irawan Agung Wibowo; Aditiawan Wisnu Susilo Putro; Muhammad Al Faroqi; Muhammad Zain Triputra
JURNAL NAGARA BHAKTI Vol. 2 No. 1 (2023): AGUSTUS 2023
Publisher : PPM Sdirjianbang Akademi Militer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63824/nb.v2i1.113

Abstract

Selaras dengan Visi dan Misi Prodi Teknik Sipil Pertahanan Akademi Militer untuk mewujudkan Perwira yang memiliki kompetensi, mampu mengembangkan diri, dicintai dan mencintai rakyat serta sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Bab I pasal 3 ayat (2) d Standar Nasional Pendidikan Tinggi wajib dijadikan dasar penyelenggaraan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Kegiatan pengabdian ini bersifat aplikasi lapangan dan dituangkan dalam penulisan menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Tujuan kegiatan pada skema kemasyarakatan kali ini meliputi membentuk/mengembangkan sekelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan sosial, membantu menciptakan ketentraman, dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat dan meningkatkan keterampilan konstruksi (hardskill). Sasaran kegiatan fisik dan nonfisik konstruksi yang meliputi perbaikan jalan dan saluran warga, pengecatan dinding, perbaikan lantai teras dan perbaikan instalasi air bersih pos keamanan warga serta penanaman pohon dan pembagian sembako telah dilaksanakan secara tepat guna dan memberikan manfaat bagi sektor infrastruktur pedesaan serta pengetahuan dalam peningkatan sumber daya setempat melalui skema kegiatan kemasyarakatan guna mendukung sistem pertahanan kewilayahan.