Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Senam Irama Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3-5 Tahun di PAUD Ar-Raudhah Desa Pelompek Kerinci Rovendra, Erit; Melani, Hafzah; Yuniliza
Journal of Health Educational Science And Technology Vol. 6 No. 2 (2023): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/htc.v6i2.6269

Abstract

Abstrak Menurut NAEYC (National Association for the Education of Young Children) anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-8 tahun. Usia dini merupakan usia penting bagi anak yang dapat disebut usia emas bagi anak. Rancangan penelitian ini adalah pre-experimental dengan pendekatan purposive sampling dengan one group pre-test and post-test. Sampel dalam penelitian ini adalah 15 anak. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi motorik kasar anak. Pengolahan data penelitian menggunakan uji bertanda Wilcoxon. Hasil penelitian ini adalah terdapat peningkatan kemampuan motorik kasar anak sebelum diberikan kegiatan senam ritmik sebesar 2,20 dan sesudah dilakukan senam ritmik sebesar 3,73. Dimana terjadi peningkatan kemampuan motorik kasar anak sebelum dan sesudah diberikan kegiatan senam ritmik dengan hasil p value = 0,005˂α (0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan senam ritmik dapat mempengaruhi perkembangan motorik kasar pada anak usia 3-5 tahun.Kata kunci: Perkembangan anak, motorik kasar, senam ritmik Abstract According to the NAEYC (National Association for the Education of Young Children) early childhood is children who are in the age range of 0-8 years. Early age is an important age for children that can be called the golden age for children. The design of this study was pre-experimental with a purposive sampling approach with one group pre-test and post-test. The sample in this study was 15 children. Collecting data using a child's gross motor observation sheet. Processing of research data using the Wilcoxon signed test. The result of this study was that there was an increase in children's gross motor skills before giving rhythmic gymnastics activities 2.20 and after rhythmic gymnastics was 3.73. Where there was an increase in children's gross motor skills before and after being given rhythmic gymnastics activities with the result p value = 0.005˂α (0.05). So it can be concluded that rhythmic gymnastics activities can affect gross motor development in children aged 3-5 years. Keywords: Child development, gross motor skills, rhythmic gymnastics
Analisis Sistem Administrasi Klinik Fisioterapi Sultan dalam Meningkatkan Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan di Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi Melani, Hafzah; Samran, Samran; Gurusinga, Rahmad
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem administrasi yang efektif merupakan elemen penting dalam mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sistem administrasi terhadap tingkat kepuasan pasien di Klinik Fisioterapi Sultan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner menggunakan model SERVQUAL dan melibatkan 35 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai sistem administrasi sudah cukup baik, terutama pada indikator keramahan petugas, kerapihan rekam medis, dan kemudahan pendaftaran. Namun, beberapa aspek seperti kecepatan pelayanan administrasi dan kejelasan informasi masih memerlukan perbaikan. Uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas sistem administrasi dan kepuasan pasien dengan nilai χ² = 11,707 dan p = 0,0035 (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem administrasi yang efektif berkorelasi dengan meningkatnya kepuasan pasien. Oleh karena itu, penguatan sistem administrasi melalui digitalisasi proses pendaftaran, pelatihan petugas, serta penyusunan standar operasional prosedur (SOP) yang konsisten perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi dalam pengembangan layanan fisioterapi yang berorientasi pada kenyamanan dan kepuasan pasien.