Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN TOOL WASTE TYPE WEIGHT ASSESSMENT MENGGUNAKAN MAKING TRIAL AND EVALUATION LABORATORY (DEMATEL) UNTUK MENDUKUNG KONSEP LEAN ASSESSMENT MATRIX Fasa, S.T., M.T., Nadia; Handayani, Dwi; Angrayni, Septi Ayu
BAROMETER Vol 8 No 2 (2023): Barometer
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35261/barometer.v8i2.11151

Abstract

One tool that can help eliminate waste is the lean assessment matrix (LAM). LAM is used to reduce waste by calculating the weight of the relationship between waste to obtain waste priorities. Waste prioritization considers assessment of severity, occurrence, interrelationships between waste and impact value. In the previous assessment matrix, calculating the weight of waste relationship values used the Waste Relationship Matrix (WRM) method, but the drawback of this tool was that the number of questions used was too many and the value conversion did not have a standard so it did not make it easy for respondents or human experts to measure the relationship between waste. So, in this research, Waste Assessment Waste Type Weight was developed by integrating the Decision Making Trial And Evaluation. Laboratory (DEMATEL) into LAM. Implementation of the Lean Assessment Matrix modification in the case study resulted in a priority rank of waste, namely Defect waste (W3, W2, W4) and Overprocessing waste (W16 and W15). The results of the LAM tool modifications carried out can help companies determine critical waste more easily and in line with company strategy.
Faktor Niat Pembelian produk Fesyen lokal pada Generasi Z dengan menggunakan Regresi Linear Berganda Sabrina, Nur Irhamni; Hutabarat, Michael Alexander; Willis, Tito Bisma May; Rahmawati, Sri; Angrayni, Septi Ayu
Jurnal Industri dan Inovasi (INVASI) Vol 2, No 1 (2024): September
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maraknya produk fesyen impor dipasaran membuat persaingan terhadap produk fesyen lokal. Fesyen menjadi hal yang penting untuk generasi Z karena menjadi salah satu media dalam melakukan ekspresi diri. Sehingga produk fesyen lokal perlu melakukan penyusunan strategi untuk mengetahui variabel yang digunakan oleh generasi Z dalam membeli produk fesyen. Agar mengetahui faktor tersebut dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dengan mencari hubungan variabel independen yaitu citra produk, harga, kualitas, dan etnosentrimse produk terhadap niat beli fesyen lokal. Penelitian ini menggunakan 107 responden generasi Z yang ada di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel harga dan citra produk dari suatu produk fesyen lokal tidak berpengaruh terhadap niat beli generasi Z, akan tetapi variabel kualitas dan entonsentrisme produk memiliki pengaruh yang positif terhadap niat beli. Sehingga dengan hasil tersebut menyetakan bahwa generasi Z lebih senang dengan menggunakan produk fesyen lokal yang memiliki kualitas dibandingkan produk impor. Model yang dihasilkan memiliki hasil mean square error sebesar 1,604 dan uji R-square sebesar 72% yang masuk dalam kategori hubungan yang tinggi dan masih ada 28% lagi variabel yang belum diketahui. 
Rancang Bangun Alat Pencacah Rumput dan Ranting untuk Menunjang Kegiatan Kelompok Tani Madani Sejahtera Desa Pambang Baru Kecamatan Bantan Angrayni, Septi Ayu
TANJAK : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 1 (2025): TANJAK : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/4jfzhx75

Abstract

Rumput dan ranting merupakan pakan yang menjadi makanan pokok bagi ternak untuk bertahan hidup, berproduksi dan berkembang biak. Pemanenan rumput dalam jumlah banyak tentu membutuhkan waktu yang lama, tenaga yang ekstra dan akan melelahkan para peternak dalam proses pencacahnya. Kelompok tani Madani Sejahtera yang bergerak di bidang pertenakan masih melakukan proses pencacahan rumput dan ranting secara manual, yaitu memotong rumput menggunakan pisau, parang, arit, atau benda tajam lainnya. Untuk meningkat produktivitas, kelompok tani ini membutuhkan sebuah alat Teknologi Tepat Guna yaitu mesin pecacah rumput  dan ranting.  Mesin pencacah ini  menggunakan rangka yang kuat, pisau yang tajam, ergonomis, dan aman digunakan sehingga efektif dan efisien dalam mencacah pakan ternak.