Muthia Ayyuni Helmi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS PADA TEKS TANGGAPAN SISWA STUDI KASUS KELAS IX-3 SMP NEGERI 2 BINJAI Muthia Ayyuni Helmi; Salma Nursyah Billa; Rahma Andien Areszya; Resti Andini; Mustika Wati; Azhar Umar
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 2 No. 5 (2024): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v2i5.3516

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan sintaksis pada teks tanggapan siswa kelas IX SMP Negeri 2 Binjai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh dari teks tanggapan siswa kelas IX SMP Negeri 2 Binjai. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi teks tanggapan siswa. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 jenis kesalahan dalam penulisan teks tanggapan siswa, yaitu kesalahan penggunaann kata, frasa, klausa, dan kalimat pada teks tanggapan sisw kelas IX-3 SMP Negeri 2 Binjai. Masih terdapat banyak kesalahan penggunaan kata, frasa, klausa, dan kalimat dalam penulisan teks tanggapan siswa. Kesalahan ini disebabkan oleh penguasaan gramatikal yang rendah dan interferensi bahasa.
IDEOLOGI KEKUASAAN CINA YANG TERSIRAT PADA PUISI “HUIDA 回答” Resti Andini; Muthia Ayyuni Helmi; Wulan Dian Sari; Gizka Febrianka Tarigan; Syafina Ramadhani; Sarah Kiristiyani Br Regar; Rosmawaty Harahap
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 2 No. 6 (2024): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v2i6.3623

Abstract

Menglongshi (hanzi: 朦胧诗) atau ‘puisi berkabut’ (juga diterjemahkan sebagai ‘puisi tidak jelas’) adalah salah satu jenis puisi Tiongkok yang diciptakan oleh penyair muda yang berpengalaman dalam Kebudayaan Revolusi pada tahun 1970an. Munculnya gaya puisi baru yang berbeda gaya sebelumnya menandai era baru penulisan puisi di Tiongkok. Keunikannya terletak dalam permainan kata, metafora, sinestesia, dan simbol-simbol yang maknanya tidak mudah dipahami diidentifikasi. Puisi berkabut itu juga menarik perhatian pemerintah Tiongkok, karena simbol dan rangkaian kalimatnya diduga mengandung pikiran yang dinilai tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah. Bei Dao dikenal sebagai penyair berkabut yang paling penting. Dalam kesempatan ini penulisi menganalisi puisi huida tersebut dengan menggunakan teori semiotik pragmatis. teori ini bertujuan untuk memahami makna puisi melalui simbol-simbol kata yang terdapat di dalam puisi tersebut. Selain menganalisis makna dengan kategori simbol, penulis juga menganalisi puisi ini dari aspek bahasa kiasan yang digunakan penyair, citraan, dan sarana retorika. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui makn yang terkandung dalam puisi huida, latar belakang pembuatan puisi, serta riwayat kehidupan bei dao.