Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS PENOKOHAN NOVEL “LILIN” KARYA SANIYYAH PUTRI SALSABILLLA SAIDMELALUI PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA Dwi Wahyu Chandra Dewi; Noor Halisah
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 3 No. 2 (2024): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v3i2.3975

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan psikologi sastra dengan aspek id, ego, dan superego pada penokohan protagonis, antagonis, dan tritagonis dalam novel “Lilin” karya Saniyyah Putri Salsabilla. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualikatif dengan metode analisis konten. Pengumpulan data dalam artikel ini menggunakan teknik pustaka cata. Pengambila data dilakukan dengan cara membaca dan selanjutnya diteliti dengan aspek psikologi dalam penokohan protagonis, antagonis, dan tritagonis. Hasil penelitian menunjukkan penokohan protagonis terdapat pada tokoh Devan, Alena, dan Nayla yang memiliki sifat baik hati dan penyanyang terhadap orang lain. Selanjutnya penokohan antagonis terdapat pada tokoh Dimas selaku ayah Nayla dan Alena yang sangat kejam terhadap Alena, tidak pernah mengakui Alena sebagai anak dan sangat membencinya. Terakhir terdapat tokoh tritagonis yaitu tokoh Dinda yang baik hati dan selalu membela Alena ketika dimarahi Dimas, Ibu tiri yang sangat di inginkan oleh semua orang. Kemudian dilihat dari segi psikologi sastra yang meliputi aspek id (Das Es) yang mencakup berbagai luapan emosi dan kepasrahan diri, ego (Das-Ich) yang mencakup sikap percaya diri, dan superego (Uber-Ich) yang mencakup rasa penasaran.
Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Dalam Lirik Lagu “Monokrom” Oleh Tulus; Kajian Stilistika Maulida Habibah; Dwi Wahyu Chandra Dewi; Jumadi
ARIMA : Jurnal Sosial Dan Humaniora Vol. 2 No. 2 (2024): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/arima.v2i2.2904

Abstract

Penelitian ini membahas analisis gaya bahasa yang terdapat dalam lirik lagu "Monokrom" karya Tulus, dengan menggunakan pendekatan stilistika. Tujuan dari studi ini adalah mengidentifikasi berbagai gaya kebahasaan yang digunakan dalam lirik lagu tersebut agar pendengar dapat memahami pesan yang ingin disampaikan oleh sang penyanyi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif, menggunakan teknik pengumpulan data berupa membaca dan mencatat. Data utama berasal dari lirik lagu, penelitian-penelitian terkait, artikel, serta informasi dari media daring. Secara keseluruhan, lagu "Monokrom" menyampaikan pesan yang mendalam dan penuh keindahan, berupa ungkapan terima kasih serta penghargaan kepada individu-individu yang berperan penting dalam perjalanan hidup. Hasil analisis mengungkapkan bahwa lirik lagu ini mengandung beberapa jenis gaya bahasa, di antaranya: (a) majas perbandingan, seperti hiperbola, metafora, dan personifikasi; (b) majas penegasan, seperti repetisi dan aliterasi. Makna utama dari lagu ini adalah bentuk apresiasi dan rasa syukur Tulus kepada orang-orang yang telah memberikan pengaruh positif dalam hidupnya. Melalui penelitian ini, diharapkan pembaca dapat memperluas pengetahuan mereka tentang majas dan gaya bahasa dalam karya sastra.
Analisis Gaya Bahasa dalam Cerpen Gerimis Tengah Malam Karya Titin Zubaidatik Eliza Abelia; Jumadi; Dwi Wahyu Chandra Dewi
ARIMA : Jurnal Sosial Dan Humaniora Vol. 2 No. 2 (2024): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/arima.v2i2.2905

Abstract

Gaya bahasa cerpen Gerimis Tengah malam karya Titin Zubaidatik kaya akan simbolisme dan metafora. Bahasa yang digunakan sangat hidup dan mampu membawa pembaca ikut merasakan emosi para karakter. Alasan pemilihan cerpen tersebut, setiap cerpennya berisi gaya bahasa yang dominan digunakan dalam cerpen Gerimis Tengah Malam Karya Titin Zubaidatik cerita ini tampak sederhana dengan tema cinta dan patah hati, adalah gaya bahasa dan majasnya. Tujuan untuk mendeskripsikan secara rinci penggunaan gaya bahasa dalam cerpen “Gerimis Tengah Malam” Karya “Titin Zubaidatik”. Penelitian ini mengunakan penelitian ini menggunakan metode yang menggambarkan secara rinci data-data yang ditemukan dalam cerpen, tanpa menggunakan angka-angka. Dengan kata lain, penelitian ini tidak hanya melihat bagian-bagian kecil (variabel) secara terpisah, melainkan melihat keseluruhan gambaran dari situasi yang sedang diteliti. Pembahasan hasil analisis gaya bahasa yang terdapat dalam kumpulan cerpen Gerimis Tengah Malam karya Titin Zubaidatik merujuk para penelitian ini akan meneliti berbagai jenis gaya bahasa dalam kumpulan cerpen dengan menggunakan teori klasifikasi gaya bahasa yang ditemukan oleh Tarigan. Kumpulan cerpen Titin Zubaidatik, “Gerimis Tengah Malam” difokuskan pada beberapa kategori meliputi gaya bahasa perbandingan, seperti simile, metafora, personifikasi. Gaya bahasa pertentangan, seperti Hiperbola, kontras, antitensis, gaya bahasa perulangan. Fokus penelitian ini adalah gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen  “Gerimis Tengah Malam” karya Titin Zubaidatik. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Peneliti menganalisis cerpen secara mendalam, mengidentifikasi penggunaan gaya bahasa, dan kemudian mengklasifikasikan data yang diperoleh.
Analisis unsur intrinsik pada Novel The Prodigy karya Midnightstalks Hanifa Aisyah; Jumadi; Dwi Wahyu Chandra Dewi
ARIMA : Jurnal Sosial Dan Humaniora Vol. 2 No. 2 (2024): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/arima.v2i2.2919

Abstract

Novel adalah karya fiksi prosa yang berisi rangkaian cerita tentang kehidupan seseorang dan orang disekitarnya, dengan penekanan pada watak dan sifat tiap tokoh. Salah satu genre dalam novel adalah novel fantasi, novel fantasi kerap menyajikan dunia yang imajinatif sekaligus menggambarkan berbagai masalah sebenarnya dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur intrinsik yang terdapat dalam novel The Prodigy karya Midnightstalks.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualtitatif untuk mengetahui unsur intrinsik yang terdapat pada Novel The Prodigy karya Midnightstalks. Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data dengan cara pembacaan secara mendalam terhadap teks cerpen dan mengelompokkan data berdasarkan unsur intrinstik cerpen. Teknik pengumpulan data artikel ini yaitu bersumber dari kata dan kutipan pada cerpen dan artikel, jurnal, dan buku yang relevan dengan penelitian. Novel "The Prodigy" karya Midnightstalks mengisahkan tentang pencarian jati diri Huang Rennath, dengan tokoh-tokoh yang beragam dan karakter unik. Alurnya menggunakan struktur campuran. Latar cerita berpusat di negara fiksi bernama Neostate, yang terbagi menjadi tujuh distrik dengan karakteristik dan budaya masing-masing. Pesan yang disampaikan dalam novel ini adalah bahwa dalam pencarian jati diri, dibutuhkan keberanian untuk menghadapi kenyataan. Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga.
ANALISIS PENOKOHAN NOVEL “LILIN” KARYA SANIYYAH PUTRI SALSABILLLA SAIDMELALUI PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA Dwi Wahyu Chandra Dewi; Noor Halisah
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 3 No. 2 (2024): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v3i2.3975

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan psikologi sastra dengan aspek id, ego, dan superego pada penokohan protagonis, antagonis, dan tritagonis dalam novel “Lilin” karya Saniyyah Putri Salsabilla. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualikatif dengan metode analisis konten. Pengumpulan data dalam artikel ini menggunakan teknik pustaka cata. Pengambila data dilakukan dengan cara membaca dan selanjutnya diteliti dengan aspek psikologi dalam penokohan protagonis, antagonis, dan tritagonis. Hasil penelitian menunjukkan penokohan protagonis terdapat pada tokoh Devan, Alena, dan Nayla yang memiliki sifat baik hati dan penyanyang terhadap orang lain. Selanjutnya penokohan antagonis terdapat pada tokoh Dimas selaku ayah Nayla dan Alena yang sangat kejam terhadap Alena, tidak pernah mengakui Alena sebagai anak dan sangat membencinya. Terakhir terdapat tokoh tritagonis yaitu tokoh Dinda yang baik hati dan selalu membela Alena ketika dimarahi Dimas, Ibu tiri yang sangat di inginkan oleh semua orang. Kemudian dilihat dari segi psikologi sastra yang meliputi aspek id (Das Es) yang mencakup berbagai luapan emosi dan kepasrahan diri, ego (Das-Ich) yang mencakup sikap percaya diri, dan superego (Uber-Ich) yang mencakup rasa penasaran.
Makna dalam Lirik Lagu ‘Halu’ Karya Feby Putri: Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure Ulfah Ulfah; Dwi Wahyu Chandra Dewi
Sintaksis : Publikasi Para ahli Bahasa dan Sastra Inggris Vol. 3 No. 3 (2025): May : Sintaksis : Publikasi Para ahli Bahasa dan Sastra Inggris
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/sintaksis.v3i3.1658

Abstract

This study analyzes the symbolic meaning in the lyrics of the song "Halu" by Feby Putri using Ferdinand de Saussure's semiotic approach. The purpose of the study is to reveal the relationship between the signifier and the signified in the song lyrics to understand the emotional and cultural messages contained therein. The method used is descriptive qualitative analysis with a focus on linguistic signs in the lyric text. The results of the study show that the song "Halu" utilizes metaphors (such as "candu" and "bayang-bayang") to represent one-sided love, illusion, and emotional alienation. The lyrics of the song are not only a personal expression of the creator, but also reflect the collective experience of the younger generation in interpreting unrealized relationships. This study concludes that popular music, through its semiotic structure, functions as a complex medium of cultural communication. Suggestions for further research include exploring the interaction of musical elements with lyrics and the application of other semiotic theories to enrich the analysis. These findings also emphasize the importance of media literacy in understanding music not only as entertainment, but also as a cultural product that is full of meaning.