Arrumi, Khairunnissa
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengembangan Modul Berbasis Quick Response Code pada Materi Keanekaragaman Hayati Yuliastrin, Adisti; Vebrianto, Rian; Arrumi, Khairunnissa; Susilawati, Susilawati; Berlian, Mery
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i1.6926

Abstract

Pengembangan modul berbasis QR penting bagi siswa untuk melatih kemampuan literasi sains pada pembelajaran, dan QR CodeĀ  memiliki keuntungan atau kelebihan dalam menyimpan segala jenis data, termasuk data numerik dan angka, data alfanumerik, data biner, kanji/kana. Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah untuk menghasilkan modul materi keanekaragaman hayati berbasis kode QR yang sesuai berdasarkan validitas, kepraktisan dan reliabilitas. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode Research and Development yang berkaitan dengan model Alessi dan Trollip yang mempunyai tiga tahap yaitu tahap desain, tahap desain, dan tahap pengembangan. Hasil tingkat kelayakan modul berbasis QR sebesar 88,60 (Sangat Valid), tingkat respon siswa sebesar 90,46% (Sangat Baik), dan reliabilitas prospektif secara keseluruhan sebesar 0,7475 (Reliabel). Oleh karena itu, produk modular berbasis QR dari bahan keanekaragaman hayati cocok digunakan dalam peningkatan standar pengajaran
Kajian Etnosains Asam Buaye Makanan Khas Melayu Siak sebagai Sumber Belajar IPA Arrumi, Khairunnissa; Syarif, Muhammad Ilham; Harahap, Fatimah Depi Susanty; Atika, Rizka Nurul
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i3.7597

Abstract

Asam buaye Siak, hidangan tradisional dari Riau, terdiri dari ikan dan terong asam bakar yang disajikan dengan bumbu khas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui cara mengelola dan membuat asam buaye makanan khas melayu Siak serta mengetahui asam buaye, sebagai makanan khas melayu Siak dapat dijadikan sumber belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) melalui pendekatan etnosains. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif fenomenologis dalam bidang etnosains penelitian ini berhasil mengintegrasikan pengetahuan tradisional tentang asam buaye dengan konsep-konsep ilmiah. Penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi proses pembuatan asam buaye ke dalam pembelajaran IPA dapat memfasilitasi pemahaman konsep-konsep ilmiah secara konkret dan kontekstual bagi siswa. Penekanan pada kompetensi dasar IPA yang terkait, siswa dapat lebih terhubung dengan materi pembelajaran dan memahaminya dalam konteks yang lebih nyata. Penelitian ini menegaskan bahwa asam buaye memiliki potensi besar sebagai sumber belajar yang bernilai dalam pembelajaran IPA. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa asam buaye dapat menjadi sumber belajar yang bernilai dalam pembelajaran IPA, yang tidak hanya memperkaya pemahaman siswa tentang sains, tetapi juga memperdalam keterhubungan mereka dengan budaya dan tradisi lokal
Pengembangan Modul Berbasis Quick Response Code pada Materi Keanekaragaman Hayati Yuliastrin, Adisti; Vebrianto, Rian; Arrumi, Khairunnissa; Susilawati, Susilawati; Berlian, Mery
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i1.6926

Abstract

Pengembangan modul berbasis QR penting bagi siswa untuk melatih kemampuan literasi sains pada pembelajaran, dan QR CodeĀ  memiliki keuntungan atau kelebihan dalam menyimpan segala jenis data, termasuk data numerik dan angka, data alfanumerik, data biner, kanji/kana. Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah untuk menghasilkan modul materi keanekaragaman hayati berbasis kode QR yang sesuai berdasarkan validitas, kepraktisan dan reliabilitas. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode Research and Development yang berkaitan dengan model Alessi dan Trollip yang mempunyai tiga tahap yaitu tahap desain, tahap desain, dan tahap pengembangan. Hasil tingkat kelayakan modul berbasis QR sebesar 88,60 (Sangat Valid), tingkat respon siswa sebesar 90,46% (Sangat Baik), dan reliabilitas prospektif secara keseluruhan sebesar 0,7475 (Reliabel). Oleh karena itu, produk modular berbasis QR dari bahan keanekaragaman hayati cocok digunakan dalam peningkatan standar pengajaran
Kajian Etnosains Asam Buaye Makanan Khas Melayu Siak sebagai Sumber Belajar IPA Arrumi, Khairunnissa; Syarif, Muhammad Ilham; Harahap, Fatimah Depi Susanty; Atika, Rizka Nurul
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i3.7597

Abstract

Asam buaye Siak, hidangan tradisional dari Riau, terdiri dari ikan dan terong asam bakar yang disajikan dengan bumbu khas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui cara mengelola dan membuat asam buaye makanan khas melayu Siak serta mengetahui asam buaye, sebagai makanan khas melayu Siak dapat dijadikan sumber belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) melalui pendekatan etnosains. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif fenomenologis dalam bidang etnosains penelitian ini berhasil mengintegrasikan pengetahuan tradisional tentang asam buaye dengan konsep-konsep ilmiah. Penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi proses pembuatan asam buaye ke dalam pembelajaran IPA dapat memfasilitasi pemahaman konsep-konsep ilmiah secara konkret dan kontekstual bagi siswa. Penekanan pada kompetensi dasar IPA yang terkait, siswa dapat lebih terhubung dengan materi pembelajaran dan memahaminya dalam konteks yang lebih nyata. Penelitian ini menegaskan bahwa asam buaye memiliki potensi besar sebagai sumber belajar yang bernilai dalam pembelajaran IPA. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa asam buaye dapat menjadi sumber belajar yang bernilai dalam pembelajaran IPA, yang tidak hanya memperkaya pemahaman siswa tentang sains, tetapi juga memperdalam keterhubungan mereka dengan budaya dan tradisi lokal