Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Keterampilan Berpikir Komputasional dalam Proses Pembelajaran Juldial, Tri Upi Hajarwati; Haryadi, Rudi
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i1.6992

Abstract

Pembelajaran pada abad  ke-21 mencakup integrasi literasi, pemahaman konsep, keterampilan dan sikap, serta penguasaan teknologi. Salah satu kompetensi penting adalah berpikir komputasional (computational thinking). Berdasarkan dua studi internasional, yakni Programme for Student Assessment (PISA), peserta didik Indonesia memiliki kemampuan berpikir dan bernalar yang rendah. Oleh karena itu, kemampuan berpikir komputasional (CT) dianggap sebagai salah satu keterampilan utama yang sangat penting di era saat ini, terutama karena keterkaitannya dengan teknologi. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur yang didasarkan pada survei literatur atau tinjauan pustaka yang bertujuan untuk meningkatkan analisis terhadap  berbagai sumber yang digunakan. Studi literatur, atau penelitian kepustakaan, adalah upaya menghimpun informasi dan data dari berbagai bahan rujukan terkait dengan permasalahan yang sedang dibahas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa penerimaan siswa terhadap pemikiran komputasional juga menjadi tantangan dalam pendidikan. Hal ini dikarenakan banyaknya aspek yang perlu diperhatikan dalam berpikir komputasional. Melalui pendekatan yang tepat, pemahaman yang mendalam, dan penerapan dalam situasi nyata, siswa akan semakin siap untuk menghadapi dunia yang semakin digital dan teknologi yang semakin maju. Tak hanya itu, pemikiran komputasional berpotensi mengembangkan keterampilan berpikir kritis, imajinatif, dan rasional dalam menangani permasalahan rumit, baik dalam lingkungan komputasi ataupun dalam situasi sehari-hari
Analisis Keterampilan Berpikir Komputasional dalam Proses Pembelajaran Juldial, Tri Upi Hajarwati; Haryadi, Rudi
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i1.6992

Abstract

Pembelajaran pada abad  ke-21 mencakup integrasi literasi, pemahaman konsep, keterampilan dan sikap, serta penguasaan teknologi. Salah satu kompetensi penting adalah berpikir komputasional (computational thinking). Berdasarkan dua studi internasional, yakni Programme for Student Assessment (PISA), peserta didik Indonesia memiliki kemampuan berpikir dan bernalar yang rendah. Oleh karena itu, kemampuan berpikir komputasional (CT) dianggap sebagai salah satu keterampilan utama yang sangat penting di era saat ini, terutama karena keterkaitannya dengan teknologi. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur yang didasarkan pada survei literatur atau tinjauan pustaka yang bertujuan untuk meningkatkan analisis terhadap  berbagai sumber yang digunakan. Studi literatur, atau penelitian kepustakaan, adalah upaya menghimpun informasi dan data dari berbagai bahan rujukan terkait dengan permasalahan yang sedang dibahas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa penerimaan siswa terhadap pemikiran komputasional juga menjadi tantangan dalam pendidikan. Hal ini dikarenakan banyaknya aspek yang perlu diperhatikan dalam berpikir komputasional. Melalui pendekatan yang tepat, pemahaman yang mendalam, dan penerapan dalam situasi nyata, siswa akan semakin siap untuk menghadapi dunia yang semakin digital dan teknologi yang semakin maju. Tak hanya itu, pemikiran komputasional berpotensi mengembangkan keterampilan berpikir kritis, imajinatif, dan rasional dalam menangani permasalahan rumit, baik dalam lingkungan komputasi ataupun dalam situasi sehari-hari
Comparison of student learning outcomes using artificial intelligence and physics textbooks on harmonic vibration material Juldial, Tri Upi Hajarwati; Oktarisa, Yuvita; Suryana, Tresna Galih Sukma
Practice of The Science of Teaching Journal: Jurnal Praktisi Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): May
Publisher : HAFECS PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58362/hafecspost.v4i1.124

Abstract

Technological advances in the digital era have brought significant changes in the world of education, including in physics learning methods. This study aims to analyze the learning outcomes of students who use Artificial Intelligence (AI) and physics textbooks on harmonic vibration material. The study used a quantitative method with a quasi-experimental design of the control group pretest-posttest type. The study population was all students of class XI FA in one of the high schools in Serang Regency. The sample consisted of two classes selected purposively, namely XI FA 1 as the experimental class and XI FA 2 as the control class, each with 34 students. The instrument was in the form of 15 multiple-choice questions based on Bloom's Taxonomy (C1–C4) which had been tested for validity, reliability, difficulty level, and distinguishing power. The experimental class received AI-based learning, while the control class used a physics textbook. The results of statistical tests using SPSS 30.0 showed significant differences between the two classes with a significance value of 0.038 <0.05. The average posttest score of the experimental class was 82.72 (very high category), while the control class was 76.64 (high category). This shows that AI-based learning is more effective in helping to understand physics concepts, especially complex concepts such as harmonic vibrations. However, textbooks still have an important role in building conceptual understanding. Therefore, AI should be used as a complement, not a substitute for textbooks, to optimize student learning outcomes in physics learning. Abstrak. Kemajuan teknologi di era digital telah membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan, termasuk dalam metode pembelajaran fisika. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan Artificial Intelligence (AI) dan buku teks fisika pada materi getaran harmonik. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain quasi-eksperimental tipe control group pretest-posttest. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI FA di salah satu SMA di Kabupaten Serang. Sampel terdiri dari dua kelas yang dipilih secara purposive, yaitu XI FA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI FA 2 sebagai kelas kontrol, masing-masing 34 siswa. Instrumen berupa 15 soal pilihan ganda berdasarkan Taksonomi Bloom (C1–C4) yang telah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Kelas eksperimen mendapatkan pembelajaran berbasis AI, sedangkan kelas kontrol menggunakan buku teks fisika. Hasil uji statistik menggunakan SPSS 30.0 menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua kelas dengan nilai signifikansi 0,038 < 0,05. Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen adalah 82,72 (kategori sangat tinggi), sedangkan kelas kontrol 76,64 (kategori tinggi). Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis AI lebih efektif dalam membantu pemahaman konsep fisika, terutama konsep kompleks seperti getaran harmonik. Meskipun demikian, buku teks tetap memiliki peran penting dalam membangun pemahaman konseptual. Oleh karena itu, AI sebaiknya digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti buku teks, untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika.