Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji efektivitas kombinasi ekstrak rimpang lengkuas merah (Alpinia purpurata) dan minyak zaitun sebagai antijamur Pityrosporum ovale Marfu'ah, Nurul; Sulikhah, Novia Anggreani; Fajri, Mathla’il; Suciati, Anugerah
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol. 8 No. 1 (2024): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v8i1.12317

Abstract

Indonesia memiliki iklim tropis dan kelembapan yang tinggi sehingga membuat potensi tumbuhnya ketombe yang disebabkan oleh jamur Pityrosporum ovale semakin tinggi. Lengkuas merah memiliki senyawa eugenol, sedangkan minyak zaitun memiliki senyawa fenolik yang berfungsi sebagai antifungi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas kombinasi ekstrak rimpang lengkuas merah dan minyak zaitun sebagai antijamur Pityrosporum ovale.  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, proses esktraksi lengkuas merah menggunakan metode maserasi dengan pelarut n-heksan. Uji daya hambat pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale dengan metode difusi menggunakan paper disc. Kombinasi ekstrak rimpang lengkuas merah dan minyak zaitun yaitu P1 (25%:75%), P2 (75%:25%), P3 (50%:50%), P4 (100%:0%), P5 (0%:100%), kontrol positif (ketoconazole 2%) dan kontrol negatif (DMSO 1%). Data berupa zona hambat dianalisis menggunakan one way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Pos-hoc LSD. Program statistic yang digunakan adalah SPSS 24.0 dengan taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak n-heksan rimpang lengkuas merah dan minyak zaitun efektif sebagai antijamur Pityrosporum ovale (p < 0,05). Kombinasi ekstrak n-heksan rimpang lengkuas merah 75% dengan minyak zaitun 25% (P2) paling efektif sebagai antijamur Pityrosporum ovale dengan zona hambat 11,14 mm (kriteria hambat kuat).
Edukasi Jamu sebagai Obat Tradisional Indonesia pada Remaja di Pondok Modern Widyaratna, Indriyanti; Suciati, Anugerah; Fajri, Mathla’il; Nurani, Asyfi
NuCSJo : Nusantara Community Service Journal Vol. 1 No. 4 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70437/8f55yv61

Abstract

Jamu merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang telah digunakan secara turun temurun dan diakui secara Internasional sebagai warisan budaya non produk oleh UNESCO. Namun saat ini, masih banyak remaja di pondok Modern yang tidak mengetahui informasi akurat seputar jamu dan manfaatnya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan sebuah studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan informasi seputar obat tradisional pada remaja di pondok modern. Data diperoleh dari 82 responden remaja dengan rentang usia 18–23 tahun dengan hasil yang menunjukkan bahwa sebanyak 64,6% remaja mengetahui bahwa jamu sudah diakui secara Internasional sebagai obat tradisional. Kendati demikian, sebanyak 47,6% remaja menganggap bahwa jamu hanya dapat digunakan sebagai pemeliharaan kesehatan saja. Hal ini dapat berkaitan dengan pendapat dari 91,5% responden yang berasumsi bahwa jamu hanya terdiri dari 1 bahan ramuan saja. Kesimpulan dari studi ini adalah bahwa tingkat pengetahuan remaja di pondok modern sudah baik (81,7%), namun perlu peningkatan informasi seputar jamu sebagai obat tradisional dan khasiatnya sebagai bahan pengobatan komplementer