Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Doktrin Tritunggal: Tantangan Membangun Fondasi Keyakinan Kristen di Era Postmodern Willyam, Verry; Nakmofa, Sutidjo Justus Jerzak
JURNAL LUXNOS Vol. 10 No. 2 (2024): LUXNOS: JURNAL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PELITA DUNIA EDISI DESEMBER 2024
Publisher : STT Pelita Dunia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47304/anzrzb86

Abstract

Allah Tritunggal tidak pernah habisnya jika selalu dikaji, dibahas, dan dibantah. Persoalan mengenai eksistensi Allah selalu saja menjadi polemik di dalam dunia teologi, bukan hanya di dalam kekristenan saja, bahkan di luar kekristenan pun mempertanyakan konsep yang lahir di masa bapa-bapa gereja. Namun fakta kebenarannya muncul dari Alkitab itu sendiri dalam menyampaikan pernyataan Allah dalam tiga pribadi. Trinitas tak lebih adalah sebuah misteri iman, hanya orang benar-benar percaya yang dapat mengerti dan memahami. Jika mengutip Agustinus dari Alexandria yang mengatakan, jika ada manusia yang berusaha menjelaskan Trinitas, maka orang itu akan menjadi gila. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan studi literatur, di mana kajian ini memberikan pengertian mendasar mengenai ajaran yang terus menerus hadir merusak konsep Tritunggal. Akhirnya artikel ini memberikan pengertian kepada orang percaya di era pos modern mengenai kekeliruan Tritunggal yang terus menerus muncul sebagai perkembangan doktrin mengenai hakikat Allah.
Existentialism Theology: Christian Existentialism and Human Existence in Theological Context Understanding The Meaning of the Transcendental Pranatha, Loudy Benedictus; Willyam, Verry; Waoma, Ken Jacks Gunawan
BIA': Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual Vol 8, No 1 (2025): June 2025
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/b.v8i1.565

Abstract

This article aims to explore the intersection between existentialist philosophy and Christian theology, particularly in understanding the limits of human existence and the role of transcendence. It highlights how existentialist themes such as freedom, responsibility, and individuality contribute to a deeper understanding of faith and the human condition. By examining the thoughts of key existentialist thinkers such as Søren Kierkegaard, Jean-Paul Sartre, Paul Tillich, and Karl Theodor Jaspers, the study analyzes their relevance within the framework of Christian faith. Furthermore, it discusses how individuals seek meaning in life amidst uncertainty and existential emptiness, and how transcendental experiences can offer a sense of purpose beyond mere religious formality. Using a qualitative method through a library research approach, this article presents a theological perspective on existentialism. Ultimately, it argues that engaging with existentialist thought can enrich theological reflection and foster meaningful dialogue between existentialism and theology in addressing the profound questions of human existence.
Didaskalia: Pendidikan Kristen Di Dalam Keluarga Bagi Anak Berakar, Bertumbuh Dan Berbuah Di Era Digital Amanit, Jeki Sepriandi; Willyam, Verry
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 5, No 2 (2025): Didasko: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen - Oktober 2025 (Still in Progress
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v5i2.175

Abstract

This article discusses the development of the digital age through Christian education in the family, which plays a crucial role in shaping children's character and spirituality. The concept of Didaskalia, which emphasizes spiritual teaching and guidance, is the main foundation in guiding children to take root, grow, and bear fruit in faith. Digital technology provides both opportunities and challenges in children's faith education, as it can distract them from spiritual aspects. Therefore, an appropriate strategy is needed to integrate technologywith Christian education, such as the use of interactive Bible applications, educational content based on faith values, and character building through family discussions. This study uses an analytical approach with a literature review method to explore the role of the family in instilling faith values in the digital age. The findings of the study state that Christian education in the family has a major influence where it must be carried out holistically, covering intellectual, moral, emotional, and spiritual aspects, with parents as the main role models. When the principle of Didaskalia is applied in family life, children can grow with a strong personality and firm faith amidst changing times and facing the increasingly rapid pace of digitalization.AbstrakArtikel ini membahas mengenai perkembangan era digital melalui pendidikan Kristen dalam keluarga yang berperan krusial dalam membentuk karakter serta spiritualitas anak. Konsep Didaskalia, yang menekankan pengajaran dan pembinaan rohani, menjadi fondasi utama dalam membimbing anak agar berakar, bertumbuh, dan berbuah dalam iman. Teknologi digital memberikan peluang sekaligus tantangan dalam pendidikan iman anak, karena dapat mengalihkan perhatian mereka dari aspek spiritual. Oleh sebab itu, dibutuhkan strategi yang tepat dalam mengintegrasikan teknologi dengan pendidikan Kristen, seperti pemanfaatan aplikasi Alkitab interaktif, konten edukatif berbasis nilai-nilai iman, serta penguatan karakter melalui diskusi keluarga. Studi ini menggunakan pendekatan analitis dengan metode studi pustaka untuk mengeksplorasi peran keluarga dalam menanamkan nilai-nilai iman di era digital. Temuan penelitian menyatakan bahwa pendidikan Kristen dalam keluarga mempunyai pengaruh besar dimana harus dilakukan secara holistik, mencakup aspek intelektual, moral, emosional, dan spiritual, dengan orang tua sebagai teladan utama. disaat prinsip Didaskalia diterapkan dalam kehidupan keluarga, maka anak-anak dapat bertumbuh dengan kepribadian yang kuat dan keyakinan yang kokoh di tengah perubahan zaman dan menghadapi arus digitalisasi yang semakin cepat.
Exploring the Doctrine of Salvation in Evangelical Theology and Its Relevance in the Postmodern Era. Willyam, Verry
Jurnal Teologi Trinity Vol. 2 No. 1 (2024): Regular Issue
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Trinity Parapat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62494/jtt.v2i1.20

Abstract

Humans are fragile beings, and even the knowledge they possess may not save them from eternal punishment. Humanity needs God for salvation, once and for all, a salvation that cannot be lost, as outlined in the doctrine of salvation in Evangelical Theology. This paper aims to historically elaborate on the concept of salvation in Evangelical theology and the biblical foundations of Evangelical beliefs, where it is not salvation that is lost, but rather humans themselves who are lost from God's presence for not accepting Christ as their Savior. Utilizing a descriptive qualitative method with a literature study approach, it gathers sources as evidence of the long journey of the Christian faith. Ultimately, through Evangelical doctrinal perspectives, it can open doors to proclaim salvation for everyone amid the challenges of the times.
Implementasi Sikap Toleransi Beragama dan Pengaruhnya Bagi Anak di Era Disrupsi Parida, Naumi; Kurniawati, Yuni; Willyam, Verry
DIDAKTIKOS: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 6 No. 1: Juni 2023
Publisher : STIPAK Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32490/didaktik.v6i1.167

Abstract

Abstract: The purpose of research in this journal is that the implementation of religious tolerance can affect children's thinking patterns in understanding and appreciating the diversity of religions around them. The research method used in this paper is a literature method where the source material is obtained based on references from books, journals, articles related to the theme discussed. In this study there were several serious religious conflicts and intolerance among Indonesian society, resulting in rejection of the construction of places of worship, blasphemy, and persecution of certain religious groups. Based on the results of each existing study, it is concluded that Indonesia needs an understanding of tolerance in differences, especially religion. Tolerance in diversity is very important for every society to have and must be instilled from an early age in individual Indonesian society. With the attitude of religious tolerance in children, it will prepare children as the next generation of the nation to have an attitude of mutual respect, respect for differences, and live the freedom of rights in choosing each other's beliefs.Abstrak: Tujuan penelitian dalam jurnal ini adalah agar implementasi sikap toleransi beragama dapat memengaruhi pola berpikir anak dalam memahami dan menghargai keragaman agama di sekitarnya. Metode penelitian yang dipakai dalam tulisan ini ialah metode kepustakaan yang dimana sumber materi didapatkan berdasarkan referensi dari buku-buku, jurnal, artikel yang terkait dengan tema yang dibahas. Dalam penelitian ini terjadi beberapa konflik agama dan intoleran secara serius di kalangan masyarakat Indonesia, sehingga terjadilah penolakan pembangunan tempat ibadah, penistaan agama, dan penganiayaan terhadap kelompok agama tertentu. Berlandaskan hasil setiap kajian yang ada, maka disimpulkan bahwa Indonesia memerlukan pemahaman sikap toleransi dalam perbedaan terutama agama. Sikap toleransi dalam keberagaman sangatlah penting untuk dimiliki oleh setiap masyarakat dan harus ditanamkan sejak dini dalam diri individu masyarakat Indonesia. Dengan adanya sikap toleransi beragama dalam diri anak maka akan mempersiapkan anak sebagai generasi penerus bangsa untuk memiliki sikap saling menghargai, menghormati perbedaan, dan menghidupi kebebasan hak dalam memilih keyakinan satu sama lain.