Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Diplomasi Asia Timur Terhadap Vietnam dalam Kerangka ASEAN pada Kepemimpinan Xi, Lee-Park-Moon, dan Abe (2012-2020) Mulyaman, Darynaufal; Manulang, Yonathan; Wibowo, William Sulistyo; Djaya, Jason Rafael Setia; Sari, Yesi Riana Yusnita
INDEPENDEN: Jurnal Politik Indonesia dan Global Vol 4, No 2 (2023): INDEPENDEN : Jurnal Politik Indonesia dan Global
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/independen.4.2.73-88

Abstract

Hubungan Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan dengan ASEAN selalu memiliki keunikan yang tersendiri. Berbeda dengan hubungan bilateral rumit yang lumrah terjadi di negara-negara Asia Timur, Asia Timur dan ASEAN cenderung terbebas dari masalah (kecuali masalah Laut China Selatan). Di antara 10 anggota ASEAN, Vietnam adalah salah satu negara yang berpotensi dalam hubungan Asia Timur dan ASEAN. Selaras dengan perubahan lanskap politik regional yang berasal dari dinamika global, ambiguitas komitmen AS terhadap Asia Tenggara, dan melemahnya kerangka kerja multilateral yang efektif untuk manajemen konflik di kawasan ini, dirasa perlu bagi ASEAN, terutama Vietnam dan Asia Timur untuk memperkuat strategi kemitraan mereka sebagai bentuk perlindungan terhadap sejumlah kekuatan ekonomi, keamanan, dan strategi pertahanan yang menjadi perhatian bersama. Makalah ini menganalisis bagaimana negara-negara Asia Timur membentuk suatu kemitraan strategi mereka dengan Vietnam dalam kebijakan luar negeri dan kemungkinan – kemungkinan untuk membangun hubungan di masa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan pandangan bahwa ada peluang bagi Kemitraan Strategis Vietnam-Jepang untuk memanfaatkan potensi hubungan secara penuh dan melampaui situasi saat ini.
AUKUS: The Rise of Chinese Might and the US' Response Sari, Yesi Riana Yusnita; Oktavian, Riskey
Global Strategis Vol. 18 No. 1 (2024): Global Strategis
Publisher : Department of International Relations, Faculty of Social and Political Science, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jgs.18.1.2024.227-244

Abstract

The US-China rivalry has intensified in recent years, first with the Trade War under the Trump Administration and then AUKUS created under the Biden Administration. This article analyses the power rivalry in relation to AUKUS and its impact on countries within the Indo-Pacific. This article will analyse this power rivalry by using the concepts of the foreign policy of containment and the concept of security alliance. The research uses a qualitative descriptive method with primary and secondary sources, which is validated by triangulation of sources. The research questions led to the finding that the US-China power rivalry, as well as the creation of AUKUS, have created tension in the Indo-Pacific, where countries are, blatantly or softly, forced to choose a side. Such a situation also impacts how a country conducts its domestic and foreign policy, so as to not provoke one side over the other. Keywords: US-China Rivalry, AUKUS, Indo-Pacific, Regional Security Persaingan antara Amerika Serikat dan Tiongkok semakin menguat beberapa tahun belakangan ini. Persaingan yang sangat jelas terlihat adalah Perang Dagang yang terjadi di bawah kepemimpinan Presiden Trump lalu kemudian pembentukan AUKUS di bawah kepemimpinan Biden. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan persaingan antara kedua negara terkait AUKUS, serta dampaknya terhadap negara-negara di kawasan Indo-Pasifik. Permasalahan tersebut dianalisis menggunakan konsep kebijakan luar negeri pembendungan dan konsep aliansi keamanan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan sumber data primer dan sekunder berbasis teknik validasi triangulasi sumber. Hasil penelitian menemukan bahwa rivalitas Cina-US AUKUS membentuk ketegangan di Indo-Pasifik, di mana negara-negara di kawasan tersebut terpaksa harus memihak, baik dengan cara terang-terangan maupun secara halus. Keadaan ini menuntut negara-negara di Indo-Pasifik untuk dapat membuat kebijakan dalam negeri dan kebijakan luar negeri yang tidak memprovokasi salah satu negara tersebut. Kata-kata Kunci: Persaingan US-Tiongkok, AUKUS, Indo-Pasifik, Keamanan Regional
Optimalisasi Strategi Kontra-Terorisme Indonesia Melalui Pusat Analisis dan Pengendalian Krisis Terorisme Damayanti, Angel; Mulyaman, Darynaufal; Sari, Yesi Riana Yusnita; Rajendra, Muhammad Firdaus; Batistuta, Arigato Dimitri
Intermestic: Journal of International Studies Vol 9 No 2 (2025)
Publisher : Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/intermestic.v9n2.4

Abstract

Penurunan serangan teroris dan melemahnya jaringan teroris internasional selama lima tahun terakhir belum seluruhnya menghilangkan ancaman terorisme di Indonesia. Potensi ancaman tetap tinggi karena faktor-faktor seperti penggunaan teknologi untuk rekrutmen dan radikalisasi secara online, keterlibatan perempuan dan remaja, serta kerentanan situasi politik domestik. Untuk menjawab masalah ini, penelitian dengan metodologi kualitatif dilakukan untuk mengkaji strategi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Penelitian ini bertujuan untuk menilai BNPT dalam memenuhi perannya sebagai Pusat Analisis dan Pengendalian Krisis Terorisme (Pusdalsis) sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang No. 5 Tahun 2018. Kesimpulan diambil dari data yang diperoleh melalui diskusi kelompok terpumpun dengan para pembuat kebijakan, tinjauan pustaka, serta analisis kebijakan kontraterorisme dari Indonesia dan negara lain sebagai referensi. Temuan tersebut menunjukkan bahwa fungsi BNPT sebagai pusat analisis dan pengendalian krisis terorisme perlu dioptimalkan melalui adanya regulasi untuk memperkuat perannya dan mendorong komunikasi dan koordinasi yang efektif antara BNPT dengan pemangku kepentingan terkait.