Pendidikan karakter di Jepang dan Indonesia memiliki pendekatan yang berbeda dalam menanamkan nilai-nilai sosial kepada siswa. Di Jepang, pendidikan karakter terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan rutin di sekolah, seperti kerja bakti dan upacara bendera, yang menekankan disiplin, tanggung jawab, dan kerjasama. Keluarga dan masyarakat berperan aktif dalam mendukung pendidikan karakter anak, menciptakan lingkungan yang kolaboratif. Sebaliknya, di Indonesia, pendidikan karakter lebih terfokus pada pengajaran moral dan etika yang sering kali terpisah dari kegiatan sehari-hari. Meskipun nilai-nilai seperti gotong royong dan religiusitas ditekankan, implementasinya tidak selalu konsisten. Tantangan yang dihadapi Jepang termasuk tekanan sosial dan kompetisi akademis, sedangkan Indonesia menghadapi ketidakmerataan kualitas pendidikan dan keberagaman budaya. Meskipun demikian, kedua negara berupaya mengatasi tantangan ini melalui kebijakan dan program yang mendukung pendidikan karakter. Penelitian ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sangat penting dalam membentuk karakter siswa. Untuk meningkatkan pendidikan karakter di Indonesia, disarankan agar ada integrasi yang lebih baik antara pendidikan formal dan informal, serta peningkatan keterlibatan orang tua dan masyarakat. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pendidikan karakter di Indonesia dapat lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi perkembangan generasi muda.