Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi Sistem Strategi Pembelajaran Pengarsipan di Sekolah/Madrasah Dewi Sartika Hasibuan; Siti kholijah Harahap; Siti Rain Harahap; Gusmaneli
Journal Transformation of Mandalika, e-ISSN: 2745-5882, p-ISSN: 2962-2956 Vol. 5 No. 4 (2024): April
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jtm.v5i4.2962

Abstract

Strategi Pembelajaran Kearsipan berperan penting dalam administrasi yang mempunyai kegunaan yaitu sebagai pusat dan ingatan dan sumber informasi dalam rangka melakukan kegiatan perencanaan, penganalisaan, perumusan kebijaksanaan, pengambilan keputusan, pembuatan laporan, penilaian, pengendalian dan pertanggung jawaban dengan setepat-tepatnya. Selain itu,kearsipan meliputi kegiatan penerimaan, pencatatan, pengiriman, penyimpanan, pemusnahan,serta pemeliharaan naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh suatu perusahaan atau organisasi
PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK DENGAN INSPIRASI DARI JEPANG Siti Rain Harahap; Mislaini; Mei Armisah Tumanggor
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 12 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Desember
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i12.1114

Abstract

Pendidikan karakter di Jepang dan Indonesia memiliki pendekatan yang berbeda dalam menanamkan nilai-nilai sosial kepada siswa. Di Jepang, pendidikan karakter terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan rutin di sekolah, seperti kerja bakti dan upacara bendera, yang menekankan disiplin, tanggung jawab, dan kerjasama. Keluarga dan masyarakat berperan aktif dalam mendukung pendidikan karakter anak, menciptakan lingkungan yang kolaboratif. Sebaliknya, di Indonesia, pendidikan karakter lebih terfokus pada pengajaran moral dan etika yang sering kali terpisah dari kegiatan sehari-hari. Meskipun nilai-nilai seperti gotong royong dan religiusitas ditekankan, implementasinya tidak selalu konsisten. Tantangan yang dihadapi Jepang termasuk tekanan sosial dan kompetisi akademis, sedangkan Indonesia menghadapi ketidakmerataan kualitas pendidikan dan keberagaman budaya. Meskipun demikian, kedua negara berupaya mengatasi tantangan ini melalui kebijakan dan program yang mendukung pendidikan karakter. Penelitian ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sangat penting dalam membentuk karakter siswa. Untuk meningkatkan pendidikan karakter di Indonesia, disarankan agar ada integrasi yang lebih baik antara pendidikan formal dan informal, serta peningkatan keterlibatan orang tua dan masyarakat. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pendidikan karakter di Indonesia dapat lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi perkembangan generasi muda.