Masnipal Marhun
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Strategi Guru dalam Pengenalan Geometri di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Jatiwangi De’ Vivi Alvioni Maulidini; Masnipal Marhun; Dewi Mulyani
Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsecte.v3i1.8252

Abstract

Abstract. The importance of introducing geometry to early childhood is the first step to understanding concepts that children will master in cognitive development. Through the initial concept of introducing geometry, it will have an impact on the learning experience of children so that it will support mathematical concepts at the next level. Introducing geometric shapes well will improve their cognitive abilities, besides that, children will be able to think mathematically logically and children will be able to understand simple concepts in everyday life. in this study used a qualitative approach with descriptive methods using triangulation data collection techniques or combining several techniques, namely, interviews, questionnaires, documentation and observation. The research was conducted to find out about teacher strategies in introducing geometry to early childhood. Based on the research results, in lesson planning, teachers will make annual programs, semester programs, weekly learning implementation plans and daily weekly implementation plans. The material is in accordance with the basic competence and developmental level of the child. The method is carried out by packaging learning and using various methods. Solutions to further improve strategies in learning geometry recognition for early childhood are (1) the need for the use of a variety of media (2) the form of teaching and learning activities places more emphasis on child-centered (student center). Abstrak. Pentingnya mengenalkan geometri pada anak usia dini merupakan langkah awal untuk memahami konsep yang akan dikuasai anak dalam pengembangan kognitif. Melalui konsep awal dalam pengenalan geometri ini akan berdampak pada pengalaman belajar pada anak sehingga akan menunjang konsep matematika di tingkat selanjutnya. Mengenalkan bentuk geometri dengan baik akan meningkatkan kemampuan kognitifnya, selain itu, anak akan mampu berpikir matematis logis dan anak akan mampu memahami konsep sederhana di kehidupan sehari-hari. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data triangulasi atau menggabungkan beberapa teknik yaitu, wawancara, kuesioner, dokumentasi dan observasi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui terkait strategi guru dalam pengenalan geometri anak usia dini. Berdasarkan hasil penelitian, pada perencanaan pembelajaran, guru akan membuat program tahunan, program semester, rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan dan rencana pelaksanaan mingguan harian. Materi sesuai dengan kompetensi dasar dan tingkat perkembangan anak. Metode yang dilakukan dengan mengemas pembelajaran dan menggunakan metode bervariasi. Solusi untuk lebih meningkatkan strategi dalam pembelajaran pengenalan geometri anak usia dini adalah (1) perlu adanya penggunaan media yang bervariasi (2) bentuk kegiatan belajar mengajar lebih menekankan untuk berpusat pada anak (student center).
Pemanfaatan Balok Membangun dalam Rangka Optimalisasi Motorik Halus Anak: Studi Deskriptif di TK Cahaya Indonesia Febriansyah; Masnipal Marhun; Arif Hakim
Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Early Childhood Teacher Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsecte.v3i1.8338

Abstract

Abstract. Building blocks are one of the media that focuses on children's fine motor skills to provide a stimulus for the muscles in the children's fingers so that they are more optimal, to get optimal results, a more sustainable stimulus is needed, one of which is by utilizing building blocks games to optimize children's fine motor skills To do this, good facilities or institutions are needed, one of which is a Kindergarten. With this research, researchers will examine the use of building blocks in the context of optimizing the fine motor skills of children in Kindergarten in Cahaya Indonesia including planning, implementing, and knowing the results of assessing children's fine motor skills through the use of building blocks with the checklist technique. This study aims to find out how the use of building block games in Kindergartens in Cahaya Indonesia. Approaches and methods used in this study using a qualitative approach with descriptive methods. Abstrak. Balok membangun merupakan salah satu media yang menitik beratkan pada motorik halus anak guna memberikan stimulus otot otot pada jari jemari anak agar semakin optimal, untuk mendapatkan hasil optimal maka dibutuhkan stimulus yang lebih dan bekelanjutan salah satunya dengan memanfaatkan permainan balok membangun dalam rangka mengoptimalisasi motorik halus anak, untuk melaksanakan hal itu dibutuhkan sarana atau wadah yang baik salah satunya Taman Kanak kanak. Dengan adanya penelitian ini maka peneliti akan mengkaji tentang pemanfaatan balok membangun dalam rangka optimalisasi motorik halus anak di TK Cahaya indonesia meliputi, perencanaan, pelaksanaan, dan mengentahui hasil penilaian motorik halus anak melalui pemanfaatan balok membangun dengan teknik ceklis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan permainan balok membangun di TK Cahaya Indonesia. Pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Persepsi Orang Tua terhadap Permainan Balok Model PKPK pada Anak Usia Dini Najma Shafira; Masnipal Marhun; Heru Pratikno
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 4, No. 2, Desember 2024, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v4i2.5040

Abstract

Abstrak. Permasalahan terkait persepsi orang tua terhadap permainan balok model PKPK muncul karena keterbatasan pemahaman mereka tentang konsep permainan konstruktif dan model PKPK. Penelitian ini bertujuan mengkaji persepsi orang tua mengenai pemahaman konsep permainan konstruktif dengan balok model PKPK, kesiapan alat, keterlibatan anak, kemampuan guru, serta manfaatnya bagi perkembangan motorik halus, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional anak. Dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua memahami permainan konstruktif sebagai aktivitas menyusun, meskipun pemahaman tentang model PKPK terbatas. Orang tua menilai ketersediaan balok dan keterampilan guru dalam membimbing sangat baik. Anak terlibat aktif dalam permainan dan menunjukkan perkembangan positif, seperti lebih kreatif dan mampu bermain bersama teman. Solusi yang diusulkan meliputi: (1) pelatihan guru untuk komunikasi efektif dengan orang tua, (2) workshop bagi orang tua, dan (3) kolaborasi untuk mengoptimalkan permainan di rumah. Abstract. A common issue with parents' perceptions of constructive play is their limited understanding of the concept and the PKPK model. This study aimed to explore parents' perceptions of constructive play using PKPK model blocks, tool readiness, children's involvement, teacher guidance, and the game's benefits in fostering fine motor, cognitive, language, and socio-emotional development. Using a qualitative approach with descriptive methods, the study found that parents understand constructive play as building or assembling activities but have limited knowledge of the PKPK model. Parents noted that block availability at schools is excellent and praised teachers’ skills in guiding children with PKPK model blocks. Children actively participate, following rules and instructions, and show positive developmental changes, becoming more active, creative, and collaborative. Proposed solutions include (1) enhancing teacher communication skills to explain the game's benefits, (2) organizing workshops for parents, and (3) collaborating with parents to optimize at-home activities.
Implementasi Program Tafaqquh Fiddin dalam Mengembangkan Kemampuan Nilai Agama dan Moral Salwadya Nazhifah Ramadhani; Masnipal Marhun; Arif Hakim
Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud Volume 4, No. 2, Desember 2024, Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrpgp.v4i2.5099

Abstract

Abstrak. Orang tua menghadapi tantangan dalam melindungi anak dari pengaruh negatif yang mudah diserap. Sumber informasi dan hiburan yang berpotensi merugikan perkembangan anak menjadi perhatian utama, mengingat usia dini adalah masa terbaik untuk menstimulasi pendidikan agama dan moral. Selain itu, pendidikan di Indonesia dinilai kurang menekankan pembentukan karakter, budi pekerti, dan moral. Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi program Tafaqquh Fiddin dalam mengembangkan nilai agama dan moral pada anak usia 4-5 tahun. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dari kepala sekolah, tenaga kependidikan, guru agama, wali kelas kelompok A, dan orang tua siswa. Hasil penelitian menunjukkan implementasi program Tafaqquh Fiddin dilakukan melalui tiga tahap: (1) Persiapan, mencakup penyusunan rencana pembelajaran tahunan, semester, mingguan, dan harian; (2) Pelaksanaan, meliputi pembelajaran klasikal dan individual dengan metode seperti Qiro'ati, hafalan, bercerita, tanya jawab, dan permainan; (3) Penilaian berkelanjutan untuk mengukur perkembangan nilai agama dan moral anak. Program ini terbukti efektif mendukung perkembangan religious dan moral anak sesuai tahap perkembangan usia dini. Abstract. Parents face challenges in protecting their children from negative influences that are easily absorbed. Sources of information and entertainment that have the potential to harm children's development are a major concern, considering that early childhood is the best time to stimulate religious and moral education. In addition, education in Indonesia is considered to have less emphasis on character building, ethics, and morals. This study aims to analyze the implementation of the Tafaqquh Fiddin program in developing religious and moral values in children aged 4-5 years. The research used a qualitative approach with a case study method. Data were collected through observations, interviews, and documentation from the principal, education personnel, religion teachers, homeroom teachers of group A, and parents of students. The results showed that the implementation of the Tafaqquh Fiddin program was carried out through three stages: (1) Preparation, including the preparation of annual, semester, weekly, and daily learning plans; (2) Implementation, including classical and individual learning with methods such as Qiro'ati, memorization, storytelling, questions and answers, and games; (3) Continuous assessment to measure the development of children's religious and moral values. This program is proven to be effective in supporting children's religious and moral development according to early childhood development stages.