Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Aktivitas Fisik, Perilaku Menetap, Status Gizi dan Gangguan Kesehatan Mental terhadap Penyakit Jantung Koroner Nurhijriah, Suci; Masriadi; Arman; Sitti Patimah; Rezki Aulia Yusuf
Window of Public Health Journal Vol. 3 No. 3 (2022)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v3i3.114

Abstract

Perubahan gaya hidup pada masyarakat membawa dampak terhadap perkembangan penyakit degeneratif, salah satunya adalah penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner adalah penyakit dengan keadaan plak yang menumpuk di dalam arteri koroner yang merupakan penyuplai darah yang kaya akan oksigen menuju ke otot jantung Data organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aktivitas fisik, perilaku menetap, status gizi dan gangguan kesehatan mental terhadap penyakit jantung koroner di RSUP dr Wahidin Sudirohusodo. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan Cross-sectional. Jumlah  responden dalam  penelitian ini adalah 77 orang, analisis yang digunakan adalah  uji chi-square dengan SPSS 20.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik dihasilkan p-value 0.207>0.05. Perilaku menetap dihasilkan p-value 0.039<0.05. Status gizi dihasilkan p-value 0.017<0.05. Gangguan kesehatan mental dihasilkan p-value 0.762>0.05. Kesimpulannya aktivitas fisik dan Gangguan kesehatan mental tidak memiliki pengaruh dengan penyakit jantung koroner. Perilaku menetap dan Status gizi memiliki pengaruh dengan penyakit jantung koroner.
INOVASI BAKSO IKAN NILA DAN MEDIA INTEGRATING CARD UNTUK OPTIMALISASI PENCEGAHAN STUNTING DI DESA TAMANGAPA KAB. PANGKEP. Puspitasari, Ayu; Wudi Darul Putra; Rezki Aulia Yusuf; Didit Fachri Rifai; Muhammad Yahya; Rizma Juwita; Fika Pinrakati; Annisa Atuz Zahra
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting remains a chronic nutritional problem that impacts child growth and development, particularly in coastal areas. Tamangapa Village, Ma'rang District, Pangkep Regency, is one of the areas with a relatively high stunting rate. Community service activities were conducted with the aim of improving family nutrition knowledge, encouraging fish consumption as a source of animal protein, and strengthening public awareness of the importance of balanced nutritional parenting. Methods used included nutrition education, training in innovative fish meatball processing, training in using measuring tools, and community mentoring in utilizing local resources. The results of the activities showed an increase in fish consumption in the community and a decrease in stunting cases from 59 to 35. These findings indicate that locally-based interventions can be an effective strategy for preventing and reducing stunting in coastal areas. Abstrak Stunting masih menjadi permasalahan gizi kronis yang berdampak pada tumbuh kembang anak, khususnya di wilayah pesisir. Desa Tamangapa Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep merupakan salah satu daerah dengan angka kejadian stunting yang cukup tinggi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dialkukan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan gizi keluarga, mendorong konsumsi ikan sebagai sumber protein hewani serta memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya pola asuh pemenuhan gizi seimbang. Metode yang digunakan meliputi edukasi gizi, pelatihan pengolahan inovasi ikan menjadi bakso, pelatihan menggunakan metode alat ukur, serta pendampingan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya lokal. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan konsumsi ikan dimasyarakat dan penurunan kasus stunting dari 59 menjadi 35. Temuan ini mengindikasikan bahwa intervensi berbasis potensi lokal dapat menjadi srategi efektif dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di Wilayah pesisir.