Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Konsep Pertanian Organik Lahan Kering Melalui Pemanfaatan Budidaya Maggot (Black Soldier Fly) firmanda, syauqi agung; Samsukdin, Samsukdin
JURNAL AGROSAINS : Karya Kreatif dan Inovatif Vol 8 No 1 (2023): JURNAL AGROSAINS : Karya Kreatif dan Inovatif
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/agrosains.2023.8.1.18-26

Abstract

Dryland problems are economic and social problems, especially dryland damage caused by imbalances between ecosystems. One solution to achieve ecosystem sustainability in dryland sustainable agriculture is the use of maggot cultivation. The research analysis method used is a descriptive method and qualitative method. The data collected was obtained from primary data through interviews with related parties. Secondary data is obtained from references such as journals, books, and publications of related institutions. The results showed that the maggot life cycle consisted of the Black Soldier Fly (BSF), egg, caterpillar, prepupa, and pupa stages. The utilization of organic waste in all cycles in maggot cultivation is very necessary from the egg stage to the pupa stage. On the other hand, Maggot cultivation produces organic fertilizer that can be used in farming land to increase the productivity of farming land, especially dry land. Broadly speaking, maggot cultivation contributes to and benefits agriculture, especially in economic, social, and ecosystem aspects. Contributions in the economic aspect, namely increasing profits, social aspects, namely being the ability to handle waste on a large scale, and ecosystem aspects, namely maintaining inter-ecosystem sustainability to support sustainable agriculture. Keywords: dryland, maggot, sustainable agriculture
Existence of Technical Efficiency Level of Melon Farming with the Greenhouse System in East Java, Indonesia Firmanda, Syauqi Agung; Hanani, Nuhfil; Asmara, Rosihan
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 8, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v8i2.1990

Abstract

The problem of land conversion is a crucial issue for increasing melon productivity. Adoption of greenhouse technology as an alternative solution in increasing crop productivity. This study aimed to assess the technical efficiency of melon farming with a greenhouse system as an alternative technology that may increase melon productivity. The research was conducted in East Java on 60 samples of greenhouse melon farmers. The estimation of technical efficiency is determined using the Stochastic Frontier Translog approach. Production inputs of labor, seeds, and organic fertilizer have a positive elasticity to increase greenhouse melon production. While land area, Anorganic fertilizers, pesticides, and nutrients do not have a significant effect on increasing greenhouse melon production. Most melon farmers in East Java can utilize production inputs of greenhouse technology efficiently, although 26.67% of farmers need help to use production inputs rationally. Technical efficiency achieved by melon farmers who adopt greenhouse technology is determined by the number of family dependents, extension intensity, farmer group participation, and partnership relationships. The main employment status of melon farmers has a negative influence on increasing the technical efficiency of melon greenhouse farming. Regeneration of farmers and input subsidies in the form of organic fertilizers are essential to have a greater impact on melon farmers who apply greenhouse technology in the long term
BIBLIOMETRIC ANALYSIS STUDY OF DEMOGRAPHIC DIVIDEND ON INDONESIA ECONOMYC GROWTH: A TREATH OR AN OPPORTUNITY? A SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW Firmanda, Syauqi Agung; Paramita, Dwi Nur Laili; Wardah, Febria Rima
Jurnal Development Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Development
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53978/jd.v13i1.571

Abstract

The Demographic Dividend can influence the course of a country's economy. This literature aims to provide a view and recommendation on the existence of Demographic Dividend on Indonesia's economic growth, which is based on empirical information and actual conditions currently occurring in Indonesia. This literature used a Systematic Literature Review approach using 12 article references, which were then visualized and used data crawling with Bibliometric techniques on the VosViewer analysis tool. The results of the analysis showed that there was a strong relationship between Demographic Dividend and Economic Growth. The Demographic Dividend can be both an opportunity and a threat based on the level of skills and knowledge of the working-age population. The important factor in managing the Demographic Dividend were improving the quality of human resources through competency-based education, improving infrastructure, improving public facilities, structural reform, and managing the Demographic Dividend based on Environmental Sustainability. Therefore, the government needs to establish targeted regulations to take advantage of Demographic Dividend opportunities to increase economic growth in the future
Akankah Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Tercapai Melalui Program Makan Siang Gratis ? Sebuah Review Firmanda, Syauqi Agung; Atmaja, Purna Pria; Paramita, Dwi Nur Laili; Wardah, Febria Risma; Jailani, Lutfi
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 9 No. 3 (2025)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2025.009.03.5

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengendifikasi dan menelaah adanya program makan siang gratis di Indonesia melalui tinjauan indicator kesejahteraan rumah tangga petani. pendekatan penelitian ini menggunakan literature review berupa pembahasan kebijakan program makan siang gratis yang akan diintegrasikan dengan sumber Pustaka dari beberapa informasi mengenai indicator kesejahteraan rumah tangga petani. Program makan siang gratis merupakan program strategis pemerintah baru Indonesia yang terfokus dalam memenuhi kecukupan gizi bagi anak sekolah, ibu hamil dan balita. Program makan siang dalam jangka Panjang juga menjadi salah satu program yang sangat urgent untuk mencetak generasi masa depan yang unggul. Program ini telah menjadi polemic karena terdapat beberapa program serupa yang memungkinkan terjadinya pemborosan anggaran negara. Aspek hulu dalam penyedia pasokan pangan tidak menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dalam menjalankan program makan siang gratis. Keterkaitan program makan siang gratis dengan kesejahteraan rumah tangga petani adalah adanya potensi dalam peningkatan pendapatan melalui penyerapan hasil pertanian. Peningkatan produktivitas pertanian, stabilitas harga pangan, dan efisiensi distribusi pangan menjadi salah satu indicator dalam keberhasilan program makan siang gratis terhadap kesejahteraan rumah tangga petani. Pentingnya konektivitas antara daerah, penetapan prioritas makan siang gratis yang terarah, dan peningkatan pembagunan Agroindustri di berbagai daerah menjadi rekomendasi penelitian ini
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Adopsi Tekhnologi Greenhouse : Bukti Pada Pertanian Melon Di Jawa Timur Firmanda, Syauqi Agung; Hanani, Nuhfil; Asmara, Rosihan
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol. 9 No. 3 (2025)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2025.009.03.21

Abstract

Bentuk upaya mekanisasi tekhnologi pertanian melon di indonesia masih belum menjadi perhatian khusus karena rendahnya dukungan kualitas sosial ekonomi petani. Tekhnologi greenhouse dibentuk sebagai solusi adanya permasalahan alih fungsi lahan dan perubahan iklim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengerahui keputusan petani melon dalam adopsi tekhnologi greenhouse. Penelitian ini dilakukan pada 120 petani melon yang mencakup pertanian melon greenhouse dan konvensional. Lokasi penelitian ditentukan di daerah Jawa Timur yang diambil secara Multistage di daerah Kabupaten Tuban dan Kabupaten Blitar. Uji Komparasi karakteristik sosial ekonomi dilakukan berdasarkan uji T-test. Sedangkan, regresi probit dilakukan untuk menelaah faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam adopsi tekhnologi greenhouse. Karakteristik sosial ekonomi yang memiliki perbedaan nyata antara petani melon greenhouse dan konvensional diantaranya usia, jumlah tanggungan, pengalaman, pendidikan, hubungan kemitraan, dan pekerjaan utama. Faktor usia, pendidikan, dan hubungan kemitraan dengan pihak eksternal memiliki korelasi positif terhadap kemungkinan petani melon dalam adopsi tekhnologi greenhouse. Sedangkan faktor jumlah tanggungan keluarga, pengalaman, dan pekerjaan utama sebagai petani memiliki korelasi negatif terhadap kemungkinan petani melon dalam adopsi tekhnologi greenhouse. Program regenerasi petani dan upaya pengintegrasian petani dengan pihak swasta melalui sistem koperasi menjadi sebuah rekomendasi dalam penelitian ini
Strategi dan Implementasi Pengelolaan Bumdes “Karya Bersama” Desa Bulangan Barat Kabupaten Pamekasan Firmanda, Syauqi Agung; Fatimah, Sitti
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat dan Komunitas Vol 2, No 2: 2025
Publisher : STAI Nurul Islam Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52620/jpmk.v2i2.184

Abstract

Article ini mengkaji strategi dan implementasi pengelolaan BUMDes “Karya Bersama” di Desa Bulangan Barat, Kabupaten Pamekasan. Fokus utama adalah meningkatkan efisiensi budidaya ikan lele melalui penerapan teknologi pembuatan pakan dan rencana pengembangan budidaya maggot sebagai alternatif pakan. Selain itu, inovasi pengelolaan media informasi berbasis website diperkenalkan untuk memperluas jangkauan promosi. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa keterbatasan manajerial, minimnya efisiensi produksi, dan tantangan pemasaran masih menjadi hambatan utama. Implementasi kemitraan masyarakat dalam budidaya lele memperlihatkan potensi besar dalam memperluas dampak ekonomi lokal. Studi ini merekomendasikan penguatan kapasitas SDM, konsolidasi sektor pertanian, perikanan, dan peternakan, serta diversifikasi usaha untuk mendorong keberlanjutan ekonomi desa.