Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Psychological Capital terhadap Work Engagement pada Barista di Kota Bekasi Raisha Nur Azizah; Rositawati, Sita
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsps.v4i1.10301

Abstract

Abstract. Effective and efficient results are displayed by employees who are able to encourage and submit all their abilities by being fully involved in their work (Bakker, 2011). Research by Bakker & Demerouti (2008) shows that work engagement can be predicted by psychological capital as a personal resource that will lead to higher performance, due to the ability to adapt to various challenges. The aim of this research is to empirically test the influence of psychological capital on work engagement in the business and service sectors. The subjects of this research consisted of 107 baristas who had certificates and worked in informal coffee shops in Bekasi City. The sample was selected using a convenience sampling technique. This research uses quantitative methods and a causality research design that applies multiple regression techniques. The measurement scale uses the Psychological Capital Questionnaire (PCQ) instrument developed by Luthans et al. (2007), as well as the Utrecht Work Engagement Scale (UWES) from Schaufeli & Bakker (2003). Research data proves that there is a significant influence of psychological capital on work engagement of 41.40% (R Square = 0.414). The psychological capital dimension that has the strongest influence on work engagement is self-resilience at 14.33%, while the self-efficiency dimension does not have a significant influence (2.74%). Abstrak. Hasil efektif dan efisien ditampilkan oleh karyawan yang mampu mendorong dan menyerahkan segala kemampuannya dengan terlibat (engaged) secara penuh terhadap pekerjaannya (Bakker, 2011). Penelitian Bakker & Demerouti (2008) menunjukan bahwa work engagement dapat diprediksi oleh psychological capital sebagai personal resource akan mengarah pada kinerja yang lebih tinggi, dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tantangan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji secara empiris pengaruh psychological capital pada work engagement dalam sektor bisnis dan layanan. Subyek penelitian ini terdiri dari 107 barista yang memiliki sertifikat dan bekerja di coffee shop informal di Kota Bekasi. Sampel dipilih dengan cara teknik convenience sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif serta dengan desain penelitian kausalitas yang menerapkan teknik regresi berganda. Skala pengukuran dengan cara instrumen Psychological Capital Questionnaire (PCQ) yang dikembangkan oleh Luthans et al. (2007), serta Utrecht Work Engagement Scale (UWES) dari Schaufeli & Bakker (2003). Data hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh signifikan psychological capital terhadap work engagement sebesar 41,40% (R Square = 0,414). Dimensi psychological capital yang memiliki pengaruh paling kuat pada work engagement adalah ketahanan diri (resilience) sebesar 14,33%, sementara dimensi self-efficacy tidak memiliki pengaruh yang signifikan (2.74%).
STUDI LITERATUR: PENERAPAN METODE BLENDED LEARNING PADA MATERI SUBSTITUSI TRIGONOMETRI Susi Rohani; Raisha Nur Azizah; Jick Prasetyo Wicaksono; Ul’fah Hernaeny M.Pd
Trigonometri: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 3 No. 3 (2024): Trigonometri: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3483/trigonometri.v3i3.4594

Abstract

Studi Literatur ini bertujuan untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan model blended learning terhadap penerapan materi substitusi trigonometri pada kalkulus integral. Dengan menggunakan pendekatan ini, diharapkan mahasiswa dapat mandiri dalam belajar, serta dapat mengeskplor kalkulus sesuai pemahaman masing-masing mahasiswa. Penerapan model blended learning berdasarkan artikel yang kami analisis, temuan kami menunjukkan bahwa penggabungan blended learning dan model pembelajaran ADDIE terdiri dari 5 proses yang dilalui yakni; analisis, rancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa hanya mampu mereproduksi gagasan yang sebelumnya telah dipelajari dan tidak dapat menyajikan contoh dan non-contoh sebagai gagasan pemahaman tiap mahasiswa pada materi substitusi integral; tidak dapat menghubungkan konsep dengan benar dengan mengikuti langkah-langkah untuk memecahkan masalah integral. Key Words: Matematika, Blended Learning, Pembelajaran Matematika.