Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Formulation and Characterization of Solid Tablets Using Solid Dispersion Matrix Technology: A Systematic Literature Review Intan Nurcahyani; M. Abdul Jabar; M. Raka Werdaya; Septanti, Risti; Satrio Adiputra; Nia Yuniarsih
Eureka Herba Indonesia Vol. 4 No. 2 (2023): Eureka Herba Indonesia
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/ehi.v4i2.77

Abstract

The formulation of solid tablet preparations using solid dispersion matrix technology involves the selection of active ingredients, polymer matrices, fillers or enhancers, and lubricants. The active ingredient is the drug component that provides a therapeutic effect to the patient. This study aimed to conduct a systematic review study to explore the formulation and characterization of solid tablet dosage forms using solid dispersion matrix technology. The literature search process was carried out on various databases (PubMed, Web of Sciences, EMBASE, Cochrane Libraries, and Google Scholar) regarding the formulation and characterization of solid tablet preparations using solid dispersion matrix technology. This study follows the preferred reporting items for systematic reviews and meta-analysis (PRISMA) recommendations. Solid dispersion matrix technology is one of the approaches used in the formulation of pharmaceutical preparations, especially solid tablets, to achieve controlled and effective drug release. In this technology, the drug is dispersed homogeneously in a solid polymeric matrix, which acts as a binding agent. The basic principle of solid dispersion matrix technology is that the drug is delivered via gradual release from the polymer matrix.
Risk Factors and Clinical Course of Patients with Acute Kidney Injury: A Systematic Literature Review Intan Nurcahyani; Septanti, Risti; Maya Arfania
Eureka Herba Indonesia Vol. 4 No. 3 (2023): Eureka Herba Indonesia
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/ehi.v4i3.82

Abstract

Acute kidney injury (AKI) is a serious health problem and can be life-threatening if not treated quickly and appropriately. There are several risk factors that can increase a person's chances of experiencing AKI. This study aimed to carry out a systematic review to explore the risk factors for acute kidney injury and the clinical course of acute kidney injury. The literature search process was carried out on various databases (PubMed, Web of Sciences, EMBASE, Cochrane Libraries, and Google Scholar) regarding risk factors and clinical overview of acute kidney injury. The search was performed using the terms: (1) " risk factors " OR " Clinical" OR" symptoms " OR" sign " AND (2) " acute kidney injury". There are several risk factors that can increase a person's chances of experiencing acute kidney injury (AKI). These factors can be intrinsic (inside the patient's body) or extrinsic (outside the patient's body). Patients with heart disease or other blood vessel diseases have a higher risk of developing AKI. Cardiovascular risk factors such as high blood pressure, coronary artery disease, heart failure, or chronic kidney disease can contribute to the development of AKI. In conclusion, acute kidney injury is caused by intrinsic and extrinsic risk factors. While the clinical course of patients with acute kidney injury begins with the prerenal, intrinsic, oliguric, diuretic, and recovery phases.
Literature Review Article : Perbandingan Kadar Antioksidan Pada Tumbuhan Jamblang Dengan Metode DPPH, FRAP, dan ABTS Zulfa, Adiva Nafila; Hidayah, Himyatul; Nurjanah, Astriani; Septanti, Risti; Nadeak, Zevania Toguria
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit degeneratif berkembang sebagai akibat dari kerusakan sel yang diinduksi oleh reaktivitas radikal bebas. Tubuh membutuhkan antioksidan untuk mengurangi dampak tersebut. Antioksidan alami digunakan sebagai alternatif baik dalam konteks kesehatan maupun industri, salah satunya yaitu berasal dari tumbuhan. Tumbuhan jamblang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami karena mengandung berbagai senyawa kimia seperti flavonoid, alkaloid, minyak atsiri, tanin, dan resin. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar antioksidan pada tumbuhan jamblang dari tiga metode uji, yaitu 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH), reduksi besi (FRAP), dan 2,2'-azino-bis(3-etilbenzotiazolin-6-sulfonat) (ABTS). Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka dengan mengakses jurnal-jurnal nasional dan internasional melalui basis data seperti Google Scholar, PubMed, dan Science Direct. Hasil memperlihatkan perbedaan signifikan antara ketiga metode tersebut, dengan masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan dalam mengukur kadar antioksidan. Temuan ini memberikan wawasan penting terkait efektivitas metode pengukuran antioksidan dan dapat memberikan dasar bagi penelitian lebih lanjut terkait pemanfaatan tumbuhan jamblang sebagai sumber antioksidan alami.
Pemanfaatan Bekatul Sebagai Olahan Pangan Hidayah, Himyahtul; Puspawati, Ira; Septanti, Risti; Toguria Nadeak, Zevania
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8263

Abstract

Pemanfaatan bekatul pada sebagian besar petani justru digunakan sebagai makanan ternak, tanpa menyadari bahwa kandungan nutrisi terbesar justru terletak pada bekatul/ricebran. Pada beberapa penelitian dibuktikan bahwa bekatul berpotensi sebagai bahan makanan dan dijadikan media terapi berbagai macam penyakit, sehingga olahan bekatul tidak hanya berpotensi sebagai pengganti makanan pokok tetapi juga dapat digunakan sebagai obat herbal/terapi kesehatan. Bekatul merupakan hasil samping dari penggilingan padi menjadi beras. Bekatul beras merah mempunyai banyak potensi untuk dimanfaatkan karena mengandung senyawa aktif yang berpotensi untuk mengobati penyakit. Bekatul beras merah mengandung komponen bioaktif dalam jumlah yang tinggi termasuk didalamnya senyawa fenolik.
Literature Review : Tinjauan Aplikasi HPLC (High Performance Liquid Cromatography) dalam Analisis Farmasi Nurlelah, Neni; Abriyani, Ermi; Zulfa, Adiva Nafila; Nurjanah, Astriani; Septanti, Risti
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 13 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12704456

Abstract

High Performance Liquid Chromatography (HPLC) atau Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) merupakan salah satu metode analisis kromatografi cair dengan tingkat sensitivitas, resolusi, dan kecepatan yang tinggi. Tujuan dari kajian ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dalam analisis farmasi. Penerapan HPLC dalam bidang farmasi meliputi analisis bahan baku, formulasi obat, dan pengendalian kualitas produk jadi. Metode yang digunakan dalam review artikel ini adalah dengan melakukan penelusuran artikel ilmiah dari database online seperti Google Scholar, PubMed, dan Science Direct. Hasil kajian menunjukkan bahwa HPLC telah menjadi metode analisis yang banyak digunakan dalam industri farmasi untuk pemisahan, identifikasi, dan pengukuran konsentrasi senyawa farmasi dengan tingkat presisi yang tinggi.