Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PERAWAT Faidiban, Ruth Harriet; Tatisina, Cut Mutia; Elmiyanti, Ni Ketut; Sari, Andi Nur Indah; Kariyadi, Kariyadi
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 4 (2024): Vol. 6 No. 4 Edisi 3 Juli 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i2.2173

Abstract

Abstract: Work motivation is one of the factors that determine a person's performance. The size of the influence of motivation on a person's performance depends on how much motivation intensity is given. The results of a survey conducted by researchers in the operating room of Madani Hospital found that the number of active operating rooms was 7 operating rooms, the average operation per day was 15 patients, if one team had finished working the team seemed to be looking for excuses so they did not want to help other teams who still had patients. The purpose of the study was to determine the factors that influence nurse work motivation. This type of research is quantitative research with research design used cross sectioanal research design with a sample size of 35 nurses. The research was conducted at Madani Hospital. Data analysis used chi square test analysis. The results showed there was a relationship between tenure (p value: 0.031) and workload (p value: 0.022) on work motivation. It is recommended for hospital management to evaluate the performance, workload of health workers through internal meetings and build good organizational commitment in creating a conducive work ethic.Keywords: Workload, Motivation, Nurses
Implementasi Panduan Tatalaksana Malaria pada Kader dan Keluarga Faidiban, Ruth Harriet; Nuryanti, Yayuk
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i12.18017

Abstract

ABSTRAK Program Nasional Indonesia bebas malaria tahun 2030 telah ditetapkan oleh pemerintah pusat, sehingga strategi yang dilaksanakan dengan penguatan komitmen pemangku kepentingan untuk mempertahankan daerah bebas malaria, penguatan sistem surveilens, penguatan jejaring, tatalaksana untuk menjamin kemampuan diagnosa secara dini dan mengobati secara tepat, penguatan kemandirian masyarakat dalam mencegah munculnya kasus baru malaria. Poltekkes Kemenkes Sorong Prodi Manokwari merupakan masyarakat intelektual yang terlibat secara langsung dengan masyarakat khususnya dalam meningkatkan pengetahuan dan memberi solusi terhadap berbagai masalah kesehatan, melalui Tridharma Perguruan Tinggi. Permasalahan yang ditemukan pada saat pelaksanaan praktek lapangan terpadu pada bulan Maret tahun 2023 adalah penyakit malaria menempati urutan pertama. Fasilitas terdekat yang dapat diakses masyarakat adalah Puskesmas Pembantu. Namun masyarakat jarang berobat ke pustu berhubung terbatasnya obat dan fasilitas layanan. Implementasi tatalaksana malaria yang akan dilakukan sebagai pengabdian pada masyarakat, bagi kader dan ibu-ibu di posyandu Kampung Wasegi Indah diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga masyarakat semakin sadar dalam memelihara kesehatan diri sendiri, dan keluarganya, dan fungsi kader sebagai perpanjangan tangan tenaga kesehatan dapat membantu masyarakatnya. Tatalaksana  malaria menggunakan buku panduan pada kader dan keluarga yang dilaksanakan didapatkan ada peningkatan pengetahuan dari 75% menjadi  94%, kemudian dilanjutkan dengan pemantauan selama 2 minggu belum ada laporan dari kader dan keluarga yang mengikuti kegiatan adanya anggota keluarga yang mengalami sakit malaria atau gejala malaria. Hal ini menunjukkan adanya kesiapan keluarga dalam memantau kondisi anggota keluarganya dan warga sekitarnya untuk mencegah terjangkitnya malaria pada keluarga dan warga sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Kata Kunci: Tatalaksana Malaria, Kader, Keluarga  ABSTRACT The National Malaria Elimination Program for Indonesia by the year 2030 has been established by the central government. Therefore, the implemented strategies involve strengthening the commitment of stakeholders to maintain malaria-free areas, enhancing surveillance systems, strengthening networks, ensuring early diagnosis and appropriate treatment, and empowering communities to prevent new malaria cases. Poltekkes Kemenkes Sorong Prodi Manokwari, as an intellectual community, directly engages with the public to improve knowledge and provide solutions to various health issues through the Tridharma of Higher Education. The issue encountered during the implementation of integrated field practice in March 2023 is that malaria occupies the first position. The nearest accessible facility for the community is the Sub-district Health Center (Puskesmas Pembantu). However, people rarely seek treatment there due to limited medication and service facilities. The implementation of malaria management, as a service to the community, for cadres and mothers at the Posyandu Kampung Wasegi Indah, is expected to be carried out effectively. This way, the community will become more aware of maintaining their own health and that of their families, and the role of cadres as an extension of healthcare workers can assist the community. The implementation of malaria management using the guidelines provided to community health workers and families has resulted in an increase in knowledge from 75% to 94%. Furthermore, monitoring has been conducted for 2 weeks, during which no reports have been received from the community health workers and families regarding any family members experiencing malaria symptoms. This indicates the readiness of families to monitor the health of their members and the surrounding community in order to prevent malaria transmission within the family and the local environment. Keywords: Malaria Management, Cadre, Family
Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Luka Post OP Terhadap Kecemasan Ibu Seksio Sesarea Faidiban, Ruth Harriet; Suriani, Wa Ode
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 7 (2024): Volume 6 Nomor 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i7.12624

Abstract

ABSTRACT From the initial survey conducted by researchers based on Medical Records in 2021, data on births by caesarean section amounted to 2361 cases, and in 2022, from January 2022 to April 21, there were 810 cases. Of the mothers who were met after caesarean section, 3 of them said they still felt worried after the operation. This anxiety was caused by the mothers being afraid of whether the surgical wound would heal well. This study aims to determine the effect of health education about post-op wounds on the anxiety of mothers with caesarean sections at the Manokwari Regional Public Service Agency Hospital, West Papua in 2023. This research analyzes the anxiety of mothers with caesarean sections after being given health education about post-SC wounds. This type of research is quasi-experimental research with a pre-test and post-test control group research design. The sample in this study was 60 respondents from cesarean section mothers with a sampling technique using random sampling. This study analyzed respondents' anxiety before and after being given a health education intervention for 3 days. The research instrument used was an anxiety assessment questionnaire sheet using the HARS questionnaire. The data taken is primary data and data analysis uses parametric tests and non-parametric tests. The results of the study showed that there was a difference in maternal anxiety after cesarean section before and after treatment in the intervention group and the control group with a p value < α value (0.05). The conclusion is that health education using assistive media and lecture methods is effective in reducing post-SC maternal anxiety after being given the intervention. Key words: Sectio Caesarea, Health Education, Anxiety  ABSTRAK Dari survei awal yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan Rekam Medik tahun 2021, data persalinan dengan  seksio sesarea berjumlahj 2361 kasus, dan  tahun 2022, dari bulan Januari 2022 sampai dengan tanggal 21 April, berjumlah 810 kasus. Dari ibu post seksio sesarea yang ditemui, diantaranya ada 3 ibu mengatakan  masih merasakan khawatir setelah dilakukan operasi, kecemasan ini disebabkan karena ibu takut apakah luka operasi dapat sembuh dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Luka Post Op Terhadap Kecemasan Ibu Seksio Sesarea Di Rumah Sakit Badan Layanan Umum Daerah Manokwari Papua Barat Tahun 2023. Penelitian ini melakukan analisis kecemasan ibu seksio sesarea  setelah diberikan edukasi kesehatan tentang luka post SC. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasy experiment dengan rancangan penelitian control group pre test and post test design. Sampel dalam penelitian ini ibu seksio sesarea sebanyak 60 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Penelitian ini melakukan analisis kecemasan responden sebelum dan setelah diberikan intervensi edukasi pendidikan kesehatan selama 3 hari. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuisioner penilaian kecemasan menggunakan kuisioner HARS. Data yang diambil merupakan data primer dan analisa data menggunakan uji parametrik dan non parametrik test. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan kecemasan ibu post seksio sesarea sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p value < nilai α (0,05). Kesimpulan yaitu edukasi kesehatan menggunakan media bantu dan metode ceramah efektif menurunkan kecemasan ibu post SC setelah diberikan intervensi. Kata Kunci: Sectio Caesarea, Pendidikan Kesehatan, Kecemasan