ABSTRAK Program Nasional Indonesia bebas malaria tahun 2030 telah ditetapkan oleh pemerintah pusat, sehingga strategi yang dilaksanakan dengan penguatan komitmen pemangku kepentingan untuk mempertahankan daerah bebas malaria, penguatan sistem surveilens, penguatan jejaring, tatalaksana untuk menjamin kemampuan diagnosa secara dini dan mengobati secara tepat, penguatan kemandirian masyarakat dalam mencegah munculnya kasus baru malaria. Poltekkes Kemenkes Sorong Prodi Manokwari merupakan masyarakat intelektual yang terlibat secara langsung dengan masyarakat khususnya dalam meningkatkan pengetahuan dan memberi solusi terhadap berbagai masalah kesehatan, melalui Tridharma Perguruan Tinggi. Permasalahan yang ditemukan pada saat pelaksanaan praktek lapangan terpadu pada bulan Maret tahun 2023 adalah penyakit malaria menempati urutan pertama. Fasilitas terdekat yang dapat diakses masyarakat adalah Puskesmas Pembantu. Namun masyarakat jarang berobat ke pustu berhubung terbatasnya obat dan fasilitas layanan. Implementasi tatalaksana malaria yang akan dilakukan sebagai pengabdian pada masyarakat, bagi kader dan ibu-ibu di posyandu Kampung Wasegi Indah diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga masyarakat semakin sadar dalam memelihara kesehatan diri sendiri, dan keluarganya, dan fungsi kader sebagai perpanjangan tangan tenaga kesehatan dapat membantu masyarakatnya. Tatalaksana malaria menggunakan buku panduan pada kader dan keluarga yang dilaksanakan didapatkan ada peningkatan pengetahuan dari 75% menjadi 94%, kemudian dilanjutkan dengan pemantauan selama 2 minggu belum ada laporan dari kader dan keluarga yang mengikuti kegiatan adanya anggota keluarga yang mengalami sakit malaria atau gejala malaria. Hal ini menunjukkan adanya kesiapan keluarga dalam memantau kondisi anggota keluarganya dan warga sekitarnya untuk mencegah terjangkitnya malaria pada keluarga dan warga sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Kata Kunci: Tatalaksana Malaria, Kader, Keluarga ABSTRACT The National Malaria Elimination Program for Indonesia by the year 2030 has been established by the central government. Therefore, the implemented strategies involve strengthening the commitment of stakeholders to maintain malaria-free areas, enhancing surveillance systems, strengthening networks, ensuring early diagnosis and appropriate treatment, and empowering communities to prevent new malaria cases. Poltekkes Kemenkes Sorong Prodi Manokwari, as an intellectual community, directly engages with the public to improve knowledge and provide solutions to various health issues through the Tridharma of Higher Education. The issue encountered during the implementation of integrated field practice in March 2023 is that malaria occupies the first position. The nearest accessible facility for the community is the Sub-district Health Center (Puskesmas Pembantu). However, people rarely seek treatment there due to limited medication and service facilities. The implementation of malaria management, as a service to the community, for cadres and mothers at the Posyandu Kampung Wasegi Indah, is expected to be carried out effectively. This way, the community will become more aware of maintaining their own health and that of their families, and the role of cadres as an extension of healthcare workers can assist the community. The implementation of malaria management using the guidelines provided to community health workers and families has resulted in an increase in knowledge from 75% to 94%. Furthermore, monitoring has been conducted for 2 weeks, during which no reports have been received from the community health workers and families regarding any family members experiencing malaria symptoms. This indicates the readiness of families to monitor the health of their members and the surrounding community in order to prevent malaria transmission within the family and the local environment. Keywords: Malaria Management, Cadre, Family