Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS Herniyatun, Herniyatun; Lestyani, Lestyani; Kuntoadi, Gama Bagus; Karlina, Nonok; Dewi, Siti Utami
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 3 (2024): Vol. 6 No. 3 Edisi 2 April 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i3.2320

Abstract

Cervical cancer is a malignancy originating from the cervix with abnormal growth of body tissue cells that turn malignant. The number of cervical cancer cases at Arifin Achmad Regional General Hospital Riau Province in 2019 amounted to 312 cases. The purpose of the study was to determine the factors associated with the incidence of cervical cancer at the Arifin Ahmad Regional General Hospital, Riau Province. This study was a cross sectional quantitative analytic study with a sample of 117. Sampling technique with sonsecutive sampling. The instrument in this study used a questionnaire. Data analysis was univariate and bivariate using chi square test. The results of the analysis there is a relationship between knowledge (P=0.000), age (P=0.002), parity (P=0.043), with the incidence of cervical cancer. It is suggested that the Arifin Achmad Hospital of Riau Province be used as further information about the factors associated with the incidence of cervical cancer in patients can be reduced by providing early detection socialization and counseling, especially about risk factors for cervical cancer based on knowledge, age, and parity.Keywords: Cervical Cancer, Parity, Knowledge Age
Pembentukan dan Pelatihan Kader Kesehatan Reproduksi Remaja (Karisma) dalam Mewujudkan Generasi Sehat Bebas Stunting di Desa Galeh, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen Lestyani, Lestyani; Ningsih, Warti; Sowwam, Muhammad; Suyadi, Suyadi; Suharti, Suharti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.2322

Abstract

Masa remaja adalah masa perubahan manusia dari periode kanak – kanak ke periode dewasa, yang meliputi perubahan biologis, psikologis dan sosial. Perubahan yang terjadi pada remaja tersebut akan sangat erat hubungannya dengan kesehatan reproduksi remaja. Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting terutama bagi para remaja. Masalah reproduksi yang sering muncul antara lain adalah terjadinya infeksi pada genetalia. Angka Kejadian infeksi genitalia tertinggi di dunia pada tahun 2020 adalah remaja (35-42%) dan dewasa (27-33%). Prevalensi Infeksi Sistem Reproduksi pada remaja putri di dunia yaitu kandidiasis (25-50%), vaginosis bakterial (20-40%), dan trikomoniasis (5-15%). Berdasarkan survei menunjukkan remaja terpapar informasi PIK-Remaja (Pusat Informasi Konseling Remaja) mencapai 28%. Berarti hanya 28 dari 100 remaja yang akses kegiatan tentang informasi kesehatan reproduksi berkaitan dengan hygiene genitalia. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah membentuk kader kesehatan reproduksi remaja dan memberikan pelatihan tentang kesehatan reproduksi pada remaja. Metode evaluasi dalam pengabdian ini dengan metode pre and post desain pada 35 remaja yaitu dilakukan pemberian kusesioner tentang kesehatan reproduksi dan stunting sebelum dan setelah kegiatan. Hasilnya bahwa rata-rata responden mengalami peningkatan pengetahuan sebanyak 98%. Evaluasi juga dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada para peserta, hasilnya peserta mampu menjawab pertanyaan dengan benar. Hasil yang diperoleh dalam pengabdian masyarakat ini bahwa terbentuk susunan pengurus kader kesehatan remaja dan ada pengaruh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja sebelum pelatihan tentang kesehatan reproduksi remaja dan stunting, dimana rata-rata responden mengalami peningkatan menjadi 98% setelah diberikan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan pelatihan pengukuran antopometri untuk mencegah stunting.
HUBUNGAN ASPEK KOGNITIF PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI Kusumawardani, Emi; Multazam, Andi Muhammad; Safitry, Rusni; Lestyani, Lestyani; Arini, Ketut Novia
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 1 (2024): Vol. 7 No. 1 Edisi 3 Oktober 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i1.2684

Abstract

Abstract: Contraception is an effort made to regulate the number and spacing of pregnancies using various contraceptive methods available. Some factors that influence contraceptive selection are knowledge and attitudes by couples of childbearing age. Based on an initial survey conducted at the Sawah Lebar Health Center to 10 women of childbearing age, there were 6 PUS mothers who had good knowledge but had a negative attitude because they knew knowledge about contraception but did not participate in the family planning program and 4 PUS mothers had good knowledge and a positive attitude in choosing contraception. The purpose of the study was to determine the relationship of cognitive aspects of couples of childbearing age (PUS) to the use of contraceptives. The research method used quantitative research with a cross sectional design. The research was conducted at the Sawah Lebar Health Center. The research was conducted in December 2023. The population was the mother of childbearing age couples (PUS) aged 20-37 years who were at the Sawah Health Center which amounted to 4,884 people. The sample amounted to 103 people. The sampling technique used purposive sampling. The research instrument used a research questionnaire. Data analysis was done univariate and bivariate. The results showed a relationship between knowledge p value 0.000 and attitude p value 0.000 to the use of contraceptives. It is recommended that the Puskesmas be more active and more informative in socializing family planning. So that public knowledge and public awareness about family planning will increase so that the use of contraceptives is also getting better.Keywords: Contraception, childbearing age couples, knowledge, attitude.
ANALISIS FAKTOR RISIKO TERJADINYA KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL Idris, Idris; Lestyani, Lestyani; Ismanilda, Ismanilda; H, Zulkifli
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 3 (2025): Vol. 7 No. 3 Edisi 3 April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i3.3102

Abstract

Abstract: Pregnant women who experience SEZ have a higher risk of complications during pregnancy and childbirth. Based on the initial survey, it is known that Puskesmas Borong is a health center in East Manggarai Regency that has a high incidence of SEZ. The purpose of the study was to analyze the risk factors for the occurrence of chronic energy deficiency (CHD) in pregnant women. The research design used in this study was cross sectional. The study was conducted in the working area of Puskesmas Borong in July 2024. The population was all pregnant women in the working area of Puskesmas Borong, East Manggarai Regency, namely 119 pregnant women. The sample amounted to 56 respondents. The sampling technique used in this study was Simple Random Sampling. Data analysis was done univariate and bivariate. The results showed a relationship between the age of pregnant women (p value: 0.037) and family income (p value: 0.001) to the incidence of SEZ in pregnant women. It is recommended to the Puskesmas to provide counseling in the class of pregnant women and women of childbearing age to prepare for pregnancy or counseling about nutritional needs before pregnancy and during pregnancy, so that pregnant women can prepare properly.Keywords: Pregnant Women, Family Income, Age of Pregnant Women
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Infeksi Menular Seksual Dengan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja di SMK Negeri 1 Sragen Lestyani, Lestyani; Sudaryanto, Sudaryanto; Rosida, Siti Rofiatun; Kuntari, Lelly Dwi
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.47807

Abstract

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi pada kelamin yang penyakit sudah dikenal sejak dahulu. Penularan IMS sering dihubungkan dengan perilaku seksual yang beresiko, misalnya perilaku seseorang yang berganti – ganti pasangan seks. Perilaku ini bisa dilakukan oleh beberapa kalangan orang, dari usia remaja sampai lanjut usia resiko terpapar dengan perilaku seks bebas. Dari segi psikologis remaja yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan ingin mencoba hal yang baru, maka dari itu banyak remaja yang melakukan perilaku seks bebas. Zaman digitalisasi saat ini juga menjadi mendorong remaja melakukan perilaku seks bebas, karena adegan dan kegiatan seks yang mudah diakses sewaktu – waktu. Remaja yang sudah terpapar dengan adegan seks dari internet, mendorong mereka untuk melakukan perilaku seks bebas dengan teman atau pacarnya. . Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang infeksi menular seksual dengan perilaku seks bebas pada remaja di SMKN 1 Sragen. Metode penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasi dan model pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling dan didapatkan sampel sebanyak 94 siswa. Hasilnya bahwa mayoritas responden dengan tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 49 responden (52,1%), sedangkan perilaku seks bebas mayoritas responden memiliki perilaku tidak menyimpang sebanyak 82 responden (87,2%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan ketentuan Pearson Chi-Square diperoleh p-value sebesar 0,000 dimana nilai signifikan α < 0,05, sehingga menunjukan p-value < 0,05. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang infeksi menular seksual dengan perilaku seks bebas di SMK Negeri 1 sragen. Kesimpulannya ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang infeksi menular seksual dengan perilaku seks bebas di SMK Negeri 1 Sragen.