Kualitas mindfulness yang terdapat dalam hubungan interpersonal membutuhkan cakupan perhatian yang lebih luas dibandingkan dengan yang biasanya diukur dalam sebagian besar alat ukur mindfulness. Interpersonal mindfulness tidak hanya melibatkan kesadaran akan diri sendiri, namun juga kesadaran akan orang lain yang menjadi lawan dalam interaksi. Oleh karena itu, dibutuhkan alat ukur yang secara spesifik mengukur mindfulness dalam konteks hubungan interpersonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi Interpersonal Mindfulness Scale (IMS) ke bahasa Indonesia serta mengkaji reliabilitas dan validitas dari adaptasi tersebut. Adaptasi alat ukur ini melewati proses penerjemahan forward-backward, tinjauan dari para ahli, dan wawancara kognitif sebelum diadministrasikan pada 208 responden yang dipilih dengan teknik convenience sampling. Alat ukur secara keseluruhan memiliki reliabilitas yang sangat tinggi (α = 0,843) dan memiliki daya diskriminasi yang baik. Alat ukur juga memiliki validitas isi (Aiken’s V) yang cukup baik namun uji analisis faktor konfirmatori menunjukkan bahwa model tidak fit (p 0,001, RMSEA = 0,079, TLI = 0,711, CFI = 0,736, SRMR = 0,111, dan Hoelter’s Critical N = 109,233). Setelah 10 itemdihapus, model menunjukkan model yang fit (p 0,001, RMSEA = 0,055, TLI = 0,911, CFI = 0,927, SRMR = 0,064, dan Hoelter’s Critical N = 157,253) dengan reliabilitas yang tinggi (α = 0,783). Adaptasi alat ukur ini dapat digunakan untuk mengukur konstruk interpersonal mindfulness dengan menghapus 10 item. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti disarankan untuk memperbaiki atau menambahkan item baru pada dimensi presence. Mindfulness in interpersonal relationships includes a bigger scope than the ones usually measured in many mindfulness measurements tools. Interpersonal mindfulness doesn’t only involve the awareness of oneself, but also other people in interpersonal interactions. For this purpose, a measurement tool that specifically measures mindfulness in interpersonal relationships is needed. This study adapted Interpersonal Mindfulness Scale (IMS) to Indonesian and gathered reliability and validity evidence for the adaptation. This IMS adaptation went through the process of forward-backward translation, expert reviews, and cognitive interview before being administered to 208 respondents. The respondents are sampled by the convenience sampling technique. IMS adaptation is found to be a highly reliable measurement tool (α = 0.843) and most items has good discrimination index. IMS adaptation is also found to have sufficient content validity (Aiken’s V), but Confirmatory Factor Analysis shows that the adaptation doesn’t have good model fit (p 0.001, RMSEA = 0.079, TLI = 0.711, CFI = 0.736, SRMR = 0.111, and Hoelter’s Critical N = 109.233). After 10 items were deleted, the IMS adaptation shows acceptable model fit (p 0.001, RMSEA = 0.055, TLI = 0.911, CFI = 0.927, SRMR = 0.064, and Hoelter’s Critical N = 157.253) with a good reliability (α = 0.783). IMS in Indonesian version can be used to measure interpersonal mindfulness after deleting 10 items. For the next study, researchers are suggested to revise or add new items in the presence aspect.