Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (projek profil) merupakan projek lintas disiplin ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan. Projek profil sebagai salah satu sarana pencapaian profil pelajar Pancasila diharapkan dapat menginspirasi peserta didik untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi projek profil tema Kewirausahaan dalam topik Pemasaran Batik Spero pada peserta didik kelas VII di SMP Negeri 2 Probolinggo tahun ajaran 2022/2023 beserta analisis permasalahan dan solusinya. Penelitian ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi pada tahun pertama implementasi projek profil tema Kewirausahaan sebagai pertimbangan untuk menyusun perencanaan pada projek profil tahun berikutnya. Metode penelitian ini adalah kualitatif dan jenis penelitian studi kasus pada implementasi projek profil, Subyek penelitian ini adalah 209 peserta didik kelas VII di SMP Negeri 2 Probolinggo tahun ajaran 2022/2023. Pengumpulan data menggunakan kuisioner, observasi, dan wawancara pada peserta didik dan fasilitator (pendidik). Hasil penelitian studi kasus ini dapat dideskripsikan bahwa pada projek profil tema Kewirausahaan mampu mendorong peserta didik mencapai kompetensi profil Pelajar Pancasila pada dimensi mandiri, bergotong-royong, dan kreatif. Projek profil tema Kewirausahaan ini telah membekali peserta didik dengan keterampilan berwirausaha mulai dari cara pengemasan produk, pembuatan poster promosi dan pemasaran di media sosial, dan pameran produk Batik Spero. Keterampilan berwirausaha ini dalam tema Kewirausahaan ini melengkapi keterampilan yang telah didapatkan peserta didik pada tema sebelumnya yakni keterampilan membuat produk Batik Spero (Tema Kearifan Lokal) dan keterampilan membuat produk ramah lingkungan (Gaya Hidup Berkelanjutan). Berdasarkan hasil evaluasi maka permasalahan utama dalam implementasi projek profil ini adalah belum tersusunnya modul projek sehingga peran fasilitator dalam mendampingi peserta didik kurang optimal.