Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBERDAYAAN REMAJA MESJID DALAM PEMBENTUKAN PEER GROUP EDUCATION TRIAD KKR PADA REMAJA DI DESA TARAWEANG, PANGKEP Hasliani, Andi; Amelia, Kiki; Rahmawati, Rahmawati; Ratnaeni, Ratnaeni
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22037

Abstract

Remaja merupakan kelompok usia yang sangat rentan terhadap resiko triad (tiga masalah pokok) kesehatan reproduksi remaja (KRR). Kasus-kasus seks bebas yang berdampak pada terjangkitnya HIV/AIDS pada remaja sedang marak sejak 2 dekade terakhir, hal ini merupakan imbas dari teknologi digital yang dapat diakses kapan saja tanpa terbatas. Kelompok umur remaja harus diutamakan dalam menyongsong pembangunan yang lebih baik. Para remaja ini dilihat dari kaca mata demografis merupakan penduduk yang punya potensi besar untuk meningkatkan pertambahan penduduk mengingat mereka sebentar lagi akan berkeluarga dan memiliki anak dengan jangka waktu reproduksi yang masih panjang. Remaja Mesjid Desa Taraweang terletak di kecamatan labbakkang kabupaten pangkep. Jumlah ini cukup besar untuk menjadi target pelaksanaan penerapan Iptek Masyarakat dengan pembentukan peer group agar apat meningkatkan kesadaran remaja terhadap Triad KRR. Permasalahan yang disepakati dengan mitra ada 2 yaitu rendahnya pengetahuan remaja tentang triad KRR dan belum terbentuknya peer group education sehingga remaja tidak memiliki tempat untuk mendapatkan infromasi terkait dengan Triad KRR tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pemberian pendidikan kesehatan dan edukasi pada siswa/siswi tentang Triad KRR, perencaan keluarga dan pelatihan peer group education. Setelah pemberian pendidikan kesehatan dan pelatihan maka akan dibentuk peer group education di Desa Taraweang yang dapat menjadi wadah bagi remaja lainnya yang ingin mendapatkan informasi dan edukasi yang memadai tentang Triad KRR. Ada peningkatan hasil pemberian edukasi triad KRR dari 62,64% pengetahuan sebelum pemberian edukasi menjadi 86,72% setelah pemberian edukasi. Setelah dilakukan pelatihan peer group education pada remaja masjid telah dibentuk peer group yang akan menjadi wadah bagi remaja lain jika ada masalah terkait dengan triad KRR.
HUBUNGAN USIA IBU DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES DI RSUD DAYA KOTA MAKASSAR Yuliandini, Astri; Suhartini, Suhartini; Ani, Ani; Ratnaeni, Ratnaeni
Pasapua Health Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Pasapua Health Journal
Publisher : STIKES Pasapua Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62412/phj.v5i2.101

Abstract

Post partum blues merupakan perasaan sedih yang dialami oleh ibu melahirkan, cenderung mengalami stres yang cukup besar karena keterbatasan kondisi fisik yang membuatnya harus membatasi aktivitas dalam proses adaptasi psikologis. Dukungan yang diberikan suami kepada ibu lebih dari pada sekedar memberikan perhatian secara fisik yang dekat dengan ibu, tetapi juga berbagai tindakan nyata. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia ibu dan dukungan suami dengan kejadian postpartum blues. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah Daya sebanyak 43 responden. Teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling yaitu pengambilan responden dengan membatasi kriteria yang ditetapkan dengan total sampel 30 responden, Instrumen penelitian yang digunakan yaitu memberikan lembar kuesioner berdasarkan variabel yang diteliti untuk mengetahui hubungan usia ibu dan dukungan suami dengan kejadian post partum blues.Hasil penelitian menunjukan bahwa dari hasil uji chy-square membuktikan adanya hubungan usia ibu dengan kejadian baby blues, Hasil analisa hubungan kedua variabel diatas dengan menggunakan uji statistic chi-square didapat signifikansi dari hubungan kedua variabel tersebut adalah p value = 0.000, dimana lebih kecil dari nilai tingkat kemaknaan ᵅ = <0,05 maka ini berarti Ha diterima dan Ho tolak, maka ada hubungan usia ibu dengan kejadian baby blues di Rumah Sakit Umum Daerah Daya Makassar. Kata Kunci: Usia ibu dan dukungan suami, post partum blues
Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang Dismenore dengan Pendekatan Peer Group Education Ratnaeni, Ratnaeni; Amelia, Kiki; Hasliani, Andi; Rahmawati, Rahmawati
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 7 (2024): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Juli 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v3i7.1400

Abstract

Masa remaja (adolescence) merupakan masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang meliputi perubahan besar pada aspek fisik, kognitif, dan psikososial. Masa remaja sering diliputi oleh banyak ketidaktahuan tentang perkembangan dirinya yang dapat menimbulkan problematika tersendiri. Problematika yang banyak dihadapi oleh remaja tidak lain bersumber pada kurangnya informasi tentang perubahan dalam dirinya terutama yang terkait dengan Kesehatan reproduksi. Remaja sehat akan menjadi seorang dewasa sehat dan memiliki keturunan sehat dengan kehidupan yang berkualitas dengan demikian remaja menjadi fokus perhatian penting dalam pembangunan nasional. Salah satu masalah Kesehatan reproduksi remaja yang terjadi di lokasi mitra yaitu dismenore. Dismenore merupakan hal yang wajar untuk wanita subur yang biasanya wanita akan mengalami nyeri di bagian perut bawah sebelum dan pada saat menstruasi berlangsung. Dismenore yang tidak segera diobati dapat menyebabkan kondisi patologis seperti meningkatkan mortalitas, mempengaruhi kesuburan, menimbulkan kecemasan, ketidaknyamanan dan perasaan sensitive pada remaja puti. Akibat dismenore yang tidak ditagani dengan segera bisa membuat remaja putri menjadi kurang semangat dalam pembelajaran di sekolah, susah tidur, gangguan aktivitas dan stres. Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh mitra salah satu solusi yang ditawarkan yaitu dengan melakukan edukasi dengan pendekatan peer group education di SMP Negeri 3 Parepare untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang Kesehatan reproduksi khususnya dismenore.
Pendidikan Kesehatan Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe Pada Ibu Hamil Ratnaeni, Ratnaeni; Amelia, Kiki; Hasliani, Andi; Rahmawati, Rahmawati; Yuliandini, Astri
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 7 No. 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v7i1.180

Abstract

Word Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa anemia merupakan 10 masalah kesehatan terbesar di abad modern ini. Menurut WHO pada tahun 2019, diperkirakan kematian ibu sebanyak 303.000 jiwa atau sekitar 216/100.000 kelahiran hidup di seluruh dunia. Secara global prevalensi anemia pada ibu hamil sebanyak 41,8 persen. Menurut WHO prevalensi anemia pada wanita di Indonesia yaitu sebanyak 23,9 persen, yang terbagi dari prevalensi anemia pada wanita umur 5- 14 tahun sebanyak 26,4 persen dan umur 15-25 tahun sebanyak 18,4 persen. Sekitar setengah dari kejadian anemia tersebut disebabkan karena defisiensi zat besi. Anemia defesiensi zat besi yang banyak dialami ibu hamil di sebabkan oleh kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe yang tidak baik ataupun cara mengkonsumsi yang salah. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan komsumsi tablet Fe pada ibu hamil. Desain penelitian pre eksperimen dengan one group Pretest- posttest desaign. Pengumpulan data menggunanak lembar observasi. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan purposive samping dengan jumlah sampel sebanyak 24 ibu nifas. Tekhnik Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil analisis uji Wilcoxon didapatkan nilai p value = 0.000< 0,05 maka dapat diartikan bahwa ada pengaruh yang signifikan dalam pemberian Pendidikan Kesehatan terhadap kepatuhan komsumsi tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas Madising Na Mario Kota Parepare. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap kepatuhan komsumsi tablet Fe pada ibu hamil di PKM Madising Na Mario Kota Parepare.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Terhadap Minat Remaja Mengakses Informasi Keluarga Berencana Ratnaeni, Ratnaeni; Kiki Amelia; Andi Hasliani; Rahmawati
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 8 No. 1 (2026)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v8i1.199

Abstract

Remaja merupakan kelompok usia yang sedang mengalami transisi penting dari masa anak-anak menuju dewasa. Pada fase ini, mereka mulai tertarik terhadap isu-isu yang berkaitan dengan Kesehatan reproduksi.Salah satu penyakit Kesehatan reproduksi yang paling banyak terjadi dan membutuhkan perhatian khusus adalah penyakit menular seksual (PMS). Menurut WHO pada tahun 2024, diperkirakan ada 374 juta orang yang menderita PMS. Salah satu Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah melalui Pendidikan Kesehatan reproduksi yang terstruktur dan tepat sasaran. Beberapa masalah Kesehatan reproduksi yang dapat dicegah dan diatasi dengan Program Keluarga berencana (KB) salah satunya adalah penyakit menular seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendidikan Kesehatan reproduksi terhadap minat remaja mengakses informasi keluarga berencana. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuantitatif dengan jenis quasi eksperimen. Desain yang digunakan adalah one group pretest posttest design. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Cita Mulia Makassar pada tanggal 18 Juli 2025 dengan jumlah populasi sebanyak 40 orang dan jumlah sampel sebanyak 40 orang. Data diolah menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum adanya intervensi edukatif tingkat kesadaran dan keingintahuan remaja terhadap isu keluarga berencana masih rendah Setelah diberikan pendidikan kesehatan reproduksi, terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada minat responden. Sebanyak 80% responden menunjukkan minat yang baik, sementara sisanya (20%) berada pada kategori minat sedang. Tidak ada lagi responden yang berada pada kategori minat kurang. Kesimpulan: Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terhadap minat remaja mengakses informasi keluarga berencana. Salah satu kendala utama dalam penelitian ini adalah ketidakhadiran sebagian siswa karena masih dalam masa libur sekolah.