Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Gambaran Self Efikasi pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa Pane, Jagentar Parlindungan; Barus, Mardiati; Sitanggang, King Deston; Saragih, Ngadina Lorensia
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.1.2024.247-256

Abstract

Tingkat dimana seseorang percaya bahwa mereka dapat melakukan tugas-tugas tertentu yang mengubah hidup disebut Self efikasi. Pasien penyakit terminal, seperti gagal ginjal kronik, harus memiliki Self efikasi yang besar untuk meningkatkan kualitas hidupnya. “Penelitian ini akan mendaftarkan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2023. Self efikasi pasien tersebut menjadi fokus penelitian ini. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dan cross-sectional. Dalam penyidikan ini, ada 376 orang yang diperiksa”. Populasi diambil sampelnya dengan cara purposive sampling sehingga menghasilkan 79 sampel. Kuesioner Kemanjuran Diri Penyakit Ginjal Kronik (CKD-SE) digunakan. Lit dkk. (2012) membuat dan Wulandari (2020) menerjemahkan kuesioner ini. Survei menemukan bahwa 57 responden (72%) memiliki Self efikasi tinggi, sedangkan 22 responden (28%) memiliki Self efikasi sedang. “Penelitian tahun 2023 di RSUP Haji Adam Malik Medan menemukan bahwa pasien hemodialisis dengan gagal ginjal kronik memiliki Self efikasi yang kuat”. Responden kemungkinan besar akan berpartisipasi dalam kegiatan kesehatan yang diindikasikan secara medis dan membentuk kelompok khusus untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Edukasi Kesehatan tentang Waspada Terkena Virus “Rabies” di Radio Maria Indonesia Simorangkir, Lindawati; Pane, Jagentar; Sitanggang, King Deston; Siringo-ringo, magda; Waruwu, Citra
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 4 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i4.2359

Abstract

Penyakit rabies merupakan penyakit yang ditularkan oleh virus dari genus lyssa dimana penularannya di transmisikan lewat gigitan binatang yang sakit terkhususnya oleh anjing gila. Rabies berdampak buruk kepada manusia apabila sudah mengenai sistem saraf pusat. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi angka kejadia rabies dengan memberikan vaksin kepada binatang peliharaan. Tujuan pengabdian ini menyebarkan informasi kepada seluruh pendengar radio maria Indonesia tentang virus rabies dan bagaimana cara mengatasi pada saat terkena virus rabies. Kegiatan ini dilakukan di Radio Maria Indonesia. Metode pengabdian yang dilakukan dengan diskusi interatif melalui telepon atau mengirim pesan di whatshapp radio maria Indonesia (Telepon: 061-4151016, SMS : 0812 6060 0191 dan live streaming; www.radiomaria.co.id). Sasaran utama dalam kegiatan ini adalah seluruh pendengar radio maria Indonesia. Hasil yang diperoleh sebanyak 5 orang bertanya melalui telepon dan 15 orang bertanya melalui SMS tentang bagaimana cara pencegahan rabies. Terdapat tiga point penting dalam upaya pencegahan rabies pada anjing yaitu membersihkan luka dengan air mengalir jika terkena gigitan anjing selama 10-15 menit; anjing yang menggigit harus dilakukan pengurungan dalam kandang selama dua minggu karena anjing yang terkena rabies akan mati dalam 10 hari; dan melakukan program vaksinasi terhadap anjing peliharaan setiap tahun. Edukasi dalam upaya pencegahan virus rabies ini dapat menambah informasi maupun pengetahuan bagi masyarakat secara umum.
Strategi Manajemen Konflik Perawat Sebagai Solusi Edukasi Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Sitanggang, King Deston
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8275

Abstract

Manajemen konflik merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dimiliki baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja. Manajemen konflik merupakan suatu hal yang sangat perlu dilakukan untuk mengelola dan mencari solusi untuk menyelesaikan suatu masalah. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen konflik sebagai solusi edukasi pada perawat dan menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap RSUP H Adam Malik Medan dengan jumlah responden sebanyak 88 perawat. Alat pengumpulan datanya menggunakan kuesioner yang berfokus pada strategi pengelolaan konflik dan data demografi. Data dalam analisis univariat dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh perawat menggunakan manajemen konflik terpadu dan kompromi. Strategi obliging sebesar 89,8%, strategi penghindaran sebesar 71,6%, dan strategi mendominasi sebesar 23,9%. Secara keseluruhan data kategori pengelolaan konflik diuraikan dengan kategori baik sebesar 96,6% sedangkan kategori buruk sebesar 3,4%. Strategi manajemen konflik yang baik dapat dikembangkan melalui edukasi lewat pelatihan guna untuk pengembangan pengetahuan dan pengalaman dalam meningkatkan pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional.
EDUKASI CUCI TANGAN DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT KECACINGAN PADA ANAK SD NEGERI 101822 PANCUR BATU Napitupulu, David Sumanto; Pane , Jagentar Parlindungan; Simorangkir, Lindawati; Sihombing, Ruth Agree Kartini; Tarigan, Rica Vera Br; Sinaga, Amando; Sitanggang, King Deston
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2023
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Anak Sekolah Dasar diketahui masih memiliki kebiasaan kurang memperhatikan perilaku mencuci tangan. Kebiasaan mencuci tangan yang baik dapat menghalangi masuknya parasit berupa telur cacing sehingga dapat terhindar dari penyakit kecacingan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak Sekolah Dasar tentang pentingnya mencuci tangan dan bagaimana metode mencuci tangan. Kegiatan ini dilakukan di SD Negeri 101822 Pancur Batu. Metode pengabdian yang dilakukan adalah edukasi langsung bertatap muka dengan anak-anak di lapangan sekolah melalui nyanyian lagu cuci tangan, media power point, leaflet. Hasil yang diperoleh adalah peserta dapat melakukan demonstrasi cuci tangan dengan baik melalui lagu beserta gerakannya. Ditemukan sebanyak 60% peserta berpengetahuan baik dan 25% berpengetahuan cukup, serta 15% peserta berpengetahuan kurang. Edukasi cuci tangan dapat menambah informasi atau pengetahuan baru bagi peserta dan peserta secara umum dapat mempraktekkan metode cuci tangan dengan bernyanyi lagu cuci tangan.
Strategi Manajemen Konflik Perawat Sebagai Solusi Edukasi Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Sitanggang, King Deston
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8275

Abstract

Manajemen konflik merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dimiliki baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja. Manajemen konflik merupakan suatu hal yang sangat perlu dilakukan untuk mengelola dan mencari solusi untuk menyelesaikan suatu masalah. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen konflik sebagai solusi edukasi pada perawat dan menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap RSUP H Adam Malik Medan dengan jumlah responden sebanyak 88 perawat. Alat pengumpulan datanya menggunakan kuesioner yang berfokus pada strategi pengelolaan konflik dan data demografi. Data dalam analisis univariat dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh perawat menggunakan manajemen konflik terpadu dan kompromi. Strategi obliging sebesar 89,8%, strategi penghindaran sebesar 71,6%, dan strategi mendominasi sebesar 23,9%. Secara keseluruhan data kategori pengelolaan konflik diuraikan dengan kategori baik sebesar 96,6% sedangkan kategori buruk sebesar 3,4%. Strategi manajemen konflik yang baik dapat dikembangkan melalui edukasi lewat pelatihan guna untuk pengembangan pengetahuan dan pengalaman dalam meningkatkan pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional.