Tarigan, Rica Vera Br
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SKRINING HbE METODE ELEKTROFORESIS GEL SEBAGAI DETEKSI DINI B-TALASEMIA PADA MAHASISWI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN 2024 Situmorang, Paska Ramawati; Gea, Novarianti; Tarigan, Rica Vera Br; Napitupulu, David Sumanto
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.30362

Abstract

Kasus talasemia dapat dijumpai dibeberapa negara, termasuk di Indonesia. Talasemia merupakan kelainan genetik dan salah satu jenis talasemia yaitu B-Talasemia yang disebabkan karena adanya kerusakan rantai B-globin pada kromosom 11. Kelainan B-Talasemia sering terjadi bersamaan dengan hemoglobinopati yaitu HbE, diakrenakan adanya substitusi GAG AAG di kodon ke-26 gen B-globin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gen HbE melalui tes skrining, yang menggunakan metode elektroforesis gel sebagai  deteksi dini B-Talasemia pada mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel yaitu 35. Hasil penelitian menunjukkan 95% rata-rata nilai kadar Hb mahasiswi berada diantara 10,84 gr/dL sampai dengan 11,26 gr/dL. Hasil tes skrining HbE metode elektroforesis gel yaitu  tidak terlihat adanya pita pada gen HbE, ini kemungkinan disebabkan beberapa hal yaitu kontaminasi terhadap sampel yang dapat menurunkan kemurnian DNA, pewarnaan DNA yang mempengaruhi visualisasi pita DNA, suhu dan waktu  selama proses PCR menyebabkan terganggunya fungsi primer. Dari hasil tersebut, disimpulkan bahwa persentase HbE pada mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan tidak dapat ditentukan.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA L) TERHADAP PERTUMBUHAN SALMONELLA TYPHI DENGAN SAMPEL DARAH PENDERITA DEMAM TIFOID DI LABORATORIUM SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN 2024 Bangun, Seri Rayani; Tarigan, Gress Heminola; Napitupulu, David Sumanto; Tarigan, Rica Vera Br
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.31296

Abstract

Salmonella typhi merupakan bakteri gram negatif yang bersifat patogen bagi manusia, kasus demam tifoid meningkat setiap tahun secara konsisten sehingga memerlukan pencegahan. Pencegahan demam tifoid secara alami dengan memanfaatkan bawang merah atau Allium cepa L. Bawang merah dimanafaatkan sebagai antibakteri salah satunya bakteri Salmonella typhi karena pada umbi bawang merah memiliki kandungan flavonoid yang tinggi dan dapat terbukti menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui uji daya hambat Ekstrak bawang merah ( Allium cepa L) dalam menghambat aktivitas pertumbuhan bakteri Salmonella thypi pada media Mueller Hinton Agar (MHA). Metode ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dengan perendaban selama 3 hari denga  pengadukan konvensional, dan untuk menentukan aktivitas bakteri adalah metode Kirby Bauer dengan menggunakan cakram disk yang diberikan ekstrak bawang merah, dan untuk menghitung zona hambat menggunakan jangka sorong dengan rancangan penelitian Pre Eksperiment Post Test Only. Hasil zona hambat ekstrak umbi bawang merah dengan konsentrasi 30%= 1,08 mm (lemah), 40%= 4,28 mm (sedang), 50%= 6,38 mm (kuat) dengan jumlah sampel setiap konsentrasi 5 cawan petri. Hasil uji stastistik One Way ANOVA menunjukkan bahwa uji daya hambat ekstrak bawang merah terhadap pertumbuhan Salmonella typhi menunjukkan nilai (P=0,000), yang artinya uji ekstrak bawang merah dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.
PENYULUHAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS SERTA PEMERIKSAAN GRATIS KADAR GULA DARAH, HIPERTENSI DAN KADAR ASAM URAT DI DUSUN IV DESA TANJUNG ANOM KEC.PANCUR BATU Situmorang, Paska Ramawati; Sihombing, Ruth Agree Kartini; Bangun, Seri Rayani; Napitupulu, David Sumanto; Tarigan, Rica Vera Br; Manik, Cornelius
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Desember 2022
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Pelaksanaan penyuluhan kesehatan masyarakat terfokus pada peningkatan kesehatan dalam kelompok masyarakat. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat dimulai dari individu, kelompok sampai tingkat RT dan RW. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan penyuluhan tentang hipertensi dan diabetes melitus serta melakukan pemeriksaan kadar gula daralı, hipertensi dan kadar asam urat. Pengabdian masyarakat dilaksanakan kepada masyarakat dusun IV sebanyak 38 orang. Sebelum dilakukan penyuluhan peserta belum mengetahui tentang hipertensi dan diabetes melitus. Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mengetahui dan akan memilih jenis makanan yang rendah gula dan rendah garam. Pelaksanaan kegiatan berlangsung lancar dan kondusif, peserta dan kepala dusun IV sangat antusias apalagi saat melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis. Kegiatan pengabdian ini juga membuat peserta senang, memahami tentang hipertensi, diabetes melitus dan mengetahui kadar guladarah, hipertensidan asam urat masing-masing peserta.
EDUKASI CUCI TANGAN DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT KECACINGAN PADA ANAK SD NEGERI 101822 PANCUR BATU Napitupulu, David Sumanto; Pane , Jagentar Parlindungan; Simorangkir, Lindawati; Sihombing, Ruth Agree Kartini; Tarigan, Rica Vera Br; Sinaga, Amando; Sitanggang, King Deston
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2023
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Anak Sekolah Dasar diketahui masih memiliki kebiasaan kurang memperhatikan perilaku mencuci tangan. Kebiasaan mencuci tangan yang baik dapat menghalangi masuknya parasit berupa telur cacing sehingga dapat terhindar dari penyakit kecacingan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak Sekolah Dasar tentang pentingnya mencuci tangan dan bagaimana metode mencuci tangan. Kegiatan ini dilakukan di SD Negeri 101822 Pancur Batu. Metode pengabdian yang dilakukan adalah edukasi langsung bertatap muka dengan anak-anak di lapangan sekolah melalui nyanyian lagu cuci tangan, media power point, leaflet. Hasil yang diperoleh adalah peserta dapat melakukan demonstrasi cuci tangan dengan baik melalui lagu beserta gerakannya. Ditemukan sebanyak 60% peserta berpengetahuan baik dan 25% berpengetahuan cukup, serta 15% peserta berpengetahuan kurang. Edukasi cuci tangan dapat menambah informasi atau pengetahuan baru bagi peserta dan peserta secara umum dapat mempraktekkan metode cuci tangan dengan bernyanyi lagu cuci tangan.
EDUKASI DAN PEMERIKSAAN TB PARU SECARA LABORATORIUM DI RADIO MARIA Rayani, Seri; Napitupulu, David Sumanto; Situmorang, Paska Ramawati; Tarigan, Rica Vera Br; Sihombing, Ruth Agree Kartini; Manik, Cornelius; Sinurat, Samfriati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Juni 2023
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Penentuan seorang pasien menderita penyakit tertentu harus didukung oleh berbagai pemeriksaan. Salah satu pemeriksaan itu adalah pemeriksaan laboratorium. Penyakit TB Paru merupakan penyakit yang sangat menular. Oleh karena itu perlu diobati dengan cepat. Upaya pemeriksaan dilakukan guna menemukan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tujuan dari diskusi dalam ruang kesehatan adalah memberikan informasi dan edukasi tentang pemeriksaan TB Paru secara laboratorium kepada masyarakat. Sasaran kegiatan ini adalah setiap orang yang mendengar Radio Maria Indonesia dan sekitarnya. Metode yang digunakan adalah dengan metode diskusi atau tanya jawab secara langsung melalui siaran Radio Maria. Hasil dari kegiatan ini adalah ditemukan rasa ingin tahu masyarakat yang tinggi melalui pertanyaan dan studi kasus yang mereka sampaikan. Dilaksanakannya diskusi Edukasi dan Pemeriksaan TB Paru secara Laboratorium di Radio Maria Medan diharapkan mampu menjadi informasi yang berguna bagi masyarakat atau pendengar setia dan menyadari apabila diri atau anggota keluarganya terjangkit TB Paru harus dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan cepat supaya penyakit TB Paru tidak menyebar dan pasien dapat ditangani dengan cepat untuk kesembuhannya.
Skrining Fitokimia dan Uji Antibakteri Ekstrak Rimpang Lengkuas Putih (Alpinia Galanga L.) terhadap Bakteri Klebsiella Pneumoniae di Laboratorium Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan Bohalima, Nela; Bangun, Seri Rayani; Tarigan, Rica Vera Br; Napitupulu, David Sumanto
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 11 (2025): Volume 7 Nomor 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i11.22889

Abstract

ABSTRACT White galangal rhizome (Alpinia galanga L.) is a plant known to contain secondary metabolite compounds with potential antibacterial properties. Klebsiella pneumoniae is a Gram-negative bacterium that causes pneumonia, a serious lung infection that remains one of the most common infectious diseases despite a decline in its incidence rate. This study aimed to identify the secondary metabolite compounds present in white galangal rhizome extract and evaluate its antibacterial activity against the growth of Klebsiella pneumoniae. The research was conducted using an experimental method with a post-test only control group design. Phytochemical screening revealed that the extract contains flavonoids, alkaloids, saponins, phenols, and terpenoids. The antibacterial test was carried out using the Kirby-Bauer disk diffusion method. The inhibition zones observed at concentrations of 20%, 40%, and 60% were 2 mm (weak), 11.8 mm (moderate), and 14.7 mm (strong), respectively. Statistical analysis using One Way ANOVA yielded significant results (p < 0.05), indicating that the extract had an inhibitory effect on bacterial growth. The findings demonstrate that the white galangal rhizome extract is effective in inhibiting the growth of Klebsiella pneumoniae, particularly at higher concentrations. The presence of active secondary metabolites supports its potential use as a natural antibacterial agent. This study suggests that white galangal rhizome could be developed further as an alternative treatment for bacterial infections caused by Klebsiella pneumoniae. Keywords: White Galangal, Klebsiella Pneumoniae, Antibacterial Test, Hytochemical Screening.  ABSTRAK  Rimpang lengkuas putih (Alpinia galanga L.) merupakan tanaman yang mengandung senyawa metabolit sekunder dan berpotensi sebagai antibakteri. Klebsiella pneumoniae adalah bakteri Gram negatif penyebab pneumonia, yaitu infeksi paru-paru yang masih memiliki angka kejadian tinggi meskipun menurun setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder serta aktivitas antibakteri ekstrak rimpang lengkuas putih terhadap pertumbuhan Klebsiella pneumoniae. Uji dilakukan menggunakan metode Eksperimen dengan desain post test only control group. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, fenol, dan terpenoid. Daya hambat yang dihasilkan terhadap Klebsiella pneumoniae menunjukkan peningkatan seiring peningkatan konsentrasi: 20% sebesar 2 mm (daya hambat lemah), 40% sebesar 11,8 mm (sedang), dan 60% sebesar 14,7 mm (kuat). Hasil uji statistik menggunakan One Way ANOVA menunjukkan nilai signifikan (p < 0,05), yang berarti terdapat daya hambat ekstrak terhadap pertumbuhan bakteri. Dengan demikian, ekstrak rimpang lengkuas putih terbukti memiliki senyawa aktif yang berperan dalam aktivitas antibakteri dan mampu menghambat pertumbuhan Klebsiella pneumoniae secara signifikan, terutama pada konsentrasi tinggi. Penelitian ini mendukung potensi rimpang lengkuas putih sebagai agen antibakteri alami. Kata Kunci: Rimpang Lengkuas Putih, Klebsiella Pneumoniae, Uji Antibakteri, Skrining Fitokimia
Deteksi Gen Hemoglobin E (HBE) dengan Metode Elektroforesis Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Daeli, Benedikta Bestari; Situmorang, Paska Ramawati; Sihombing, Ruth Agree Kartini; Tarigan, Rica Vera Br
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 11 (2025): Volume 7 Nomor 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i11.22834

Abstract

ABSTRACT Chronic Kidney Disease (CKD) is a progressive condition that leads to a decline in renal function and often results in anemia. Hemoglobin E (HbE) is a genetic variant that may exacerbate anemia in CKD patients, potentially complicating clinical outcomes. This study aimed to detect the presence of the HbE gene mutation in CKD patients using the electrophoresis method. This descriptive quantitative research was conducted on 25 CKD patients undergoing hemodialysis at Santa Elisabeth Hospital Medan in 2025. Total sampling was applied, and data collection included hemoglobin level measurement and DNA analysis through agarose gel electrophoresis. The results showed that all participants (100%) were diagnosed with anemia, with hemoglobin levels ranging from 7.3 g/dL to 11.4 g/dL. Electrophoresis revealed the presence of DNA bands in both sample and marker lanes; however, the bands appeared faint and lacked sufficient intensity, limiting clear interpretation. This condition leads to uncertainty in determining the presence or absence of the HbE gene mutation in patients with Chronic Kidney Disease. Based on the results, it is concluded that the percentage of the HbE gene in patients with Chronic Kidney Disease at Santa Elisabeth Hospital Medan cannot be determined Keywords: Hemoglobin, Hemoglobin E (HbE) Gene, Chronic Kidney Disease (CKD), Electrophoresis.  ABSTRAK Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan kondisi progresif yang menyebabkan penurunan fungsi ginjal dan sering menimbulkan komplikasi anemia. Salah satu faktor genetik yang dapat memperparah anemia pada pasien GGK adalah mutasi gen Hemoglobin E (HbE). Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan gen HbE pada pasien GGK dengan metode elektroforesis. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan teknik total sampling, melibatkan 25 pasien GGK yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Pengumpulan data dilakukan melalui pemeriksaan kadar hemoglobin dan analisis DNA menggunakan elektroforesis gel agarosa. Hasil penelitian menunjukkan seluruh responden (100%) mengalami anemia, dengan kadar hemoglobin berkisar antara 7,3 g/dL hingga 11,4 g/dL. Pemeriksaan elektroforesis menunjukkan adanya pita DNA pada sampel dan marker, namun tampak samar dan kurang intens. Hal ini menyebabkan ketidakpastian dalam menentukan ada atau tidaknya mutasi gen HbE pada pasien Gagal Ginjal Kronik. Dari hasil tersebut, disimpulkan bahwa presentase gen HbE pada pasien gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tidak dapat ditentukan. Kata Kunci: Hemoglobin, Gen HbE, Gagal Ginjal Kronik, Elektroforesis
Skrining Gen Hbe sebagai Deteksi Thalassemia dengan Metode Elektroforesis pada Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan Harefa, Helena Servinitasya; Situmorang, Paskah Ramawati; Tarigan, Rica Vera Br
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 11 (2025): Volume 7 Nomor 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i11.22835

Abstract

ABSTRACT Thalassemia is a genetic disease characterized by abnormalities in hemoglobin production. One variant frequently found in Southeast Asia is Hemoglobin E (HbE). HbE screening is important for early detection and prevention of thalassemia. The purpose of this study was to determine the presence of HbE gene mutations in female students in the Medical Laboratory Technology Study Program at the Santa Elisabeth College of Health Sciences, Medan, using electrophoresis. This quantitative descriptive study employed a purposive sampling technique in 27 female students. Hemoglobin levels were measured using Hb strips, followed by DNA isolation, PCR amplification, and analysis using agarose gel electrophoresis. Seventy-four percent of respondents had Hb levels below normal. Electrophoresis results showed unclear DNA bands, making it impossible to confirm the presence of HbE gene mutations. This is suspected to be due to errors in reagent concentration and pipetting technique. The majority of female students had low Hb levels, but electrophoresis results could not confirm the presence of HbE gene mutations. Further research with optimal laboratory techniques and a larger sample size is needed.  Keywords: Thalassemia, Hemoglobin E, Electrophoresis, Genetic Screening  ABSTRAK Thalassemia merupakan penyakit genetik yang ditandai dengan kelainan produksi hemoglobin. Salah satu varian yang sering ditemukan di Asia Tenggara adalah Hemoglobin E (HbE). Skrining HbE penting dilakukan sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan thalassemia. Tujuan mengetahui adanya mutasi gen HbE pada mahasiswi Program Studi Teknologi Laboratorium Medik STIKes Santa Elisabeth Medan menggunakan metode elektroforesis. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan teknik purposive sampling pada 27 mahasiswi. Pemeriksaan kadar hemoglobin dilakukan menggunakan strip Hb, dilanjutkan isolasi DNA, amplifikasi dengan PCR, dan analisis menggunakan elektroforesis gel agarosa. Sebanyak 70,4% responden memiliki kadar Hb di bawah normal. Hasil elektroforesis menunjukkan pita DNA tidak tampak jelas sehingga tidak dapat dipastikan adanya mutasi gen HbE. Hal ini diduga akibat kesalahan konsentrasi reagen dan teknik pemipetan. Mayoritas mahasiswi memiliki kadar Hb rendah, namun hasil elektroforesis tidak dapat mengonfirmasi keberadaan mutasi gen HbE. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan optimasi teknik laboratorium dan jumlah sampel lebih besar. Kata kunci: Thalassemia, Hemoglobin E, Elektroforesis, Skrining Genetik
EFEKTIVITAS SERBUK DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA) TERHADAP PENURUNAN KADAR PEROKSIDA MINYAK JELANTAH DI LABORATORIUM SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN 2024 Tarigan, Rica Vera br; Damanik, Asima Ganda Sari br; Situmorang, Paska Ramawati; Manik, Cornelius; Bangun, Seri Rayani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.30363

Abstract

Penggunanan minyak jelantah di kalangan masyarakat masih sangat tinggi, dikarenakan keterbatasan daya beli dan kurangnya pengetahun tentang bahaya pemakaian minyak jelantah secara terus-menerus. Kadar peroksida yang tinggi pada minyak jelantah memicu terjadinya radikal bebas didalam tubuh. Oleh karena itu, diperlukan suatu zat yang dapat menurunkan kadar peroksida pada minyak jelantah seperti serbuk daun pepaya. Serbuk daun pepaya memiliki zat antioksidan yang dapat menurunkan radikal bebas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas serbuk daun pepaya terhadap penurunan kadar peroksida minyak jelantah. Rancangan penelitian menggunakan metode Pre-eksperimen dengan desain One Group Pretest-posttest. Populasi adalah minyak goreng kemasan berjumlah 8 liter yang dilakukan penggorengan ubi jalar pada waktu 30 menit, 60 menit, 90 menit di suhu 180oC. Penarikan sampel dilakukan dengan total sampling. Hasil diperoleh serbuk daun pepaya efektif menurunkan kadar peroksida pada minyak jelantah, pada perendaman 5gr, 10gr, dan 15 gr, dengan waktu perendaman serbuk daun pepaya 0 hari, 2 hari, 4 hari, dan 6 hari. Hasil analisis data dari uji two way anova didapatkan nilai sig.< 0.05, hal ini menunjukkan perendaman serbuk daun pepaya memiliki efektivitas terhadap penurunan kadar peroksida pada minyak jelantah. Dari hasil penelitian yang layak pakai itu perendaman 5gr dan 10gr. Perendaman 15gr di hari ke-6 terjadai penurunan yang tinggi, tetapi tidak dianjurkan untuk digunakan karena terbentuknya senyawa baru ditandai dengan adanya perubahan warna.