Kesehatan merupakan aspek penting dan berpengaruh besar bagi kehidupan manusia. Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat secara optimal, diperlukan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Dalam penanganan berbagai masalah kesehatan tentunya harus melibatkan berbagai pihak, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun berbagai institusi lainnya. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu cara untuk memunculkan pemberdayaan dan advokasi masyarakat di bidang kesehatan masyarakat serta meningkatkan jejaring dan aksesibilitas pelayanan kesehatan. Kegiatan praktek kerja lapangan (pkl) menggunakan penelitian operasional yang bertujuan untuk memecahkan masalah kesehatan di desa kedungrejo kecamatan sumberrejo kabupaten bojonegoro. kegiatan tersebut dimulai dari mengidentifikasi masalah, menentukan prioritas masalah dan memilih solusi, menyusun rencana program, implementasi, hingga evaluasi program. Data primer dari wawancara mendalamm dengan bidan desa, kader kesehatan, dan penyebaran kuesioner kepada masyarakat, serta FGD sedangkan ata sekunder dari kondisi sosial, budaya, pendidikan, kesehatan, dan aspek lainnya di Desa. Jumlah populasi adalah 2.730 sedangkan jumlah sample adalah 100 orang. Data primer dari wawancara dengan stakeholder terkait dan data sekunder dengan pengambilan data puskesmas meliputi biodata warga Desa Kedungrejo, Data wilayah Desa Kedungrejo melalui kuesioner, FGD, wawancara, skrining kesehatan. Pengolahan data menggunakan metode USG, penentuan akar masalah menggunakan fishbone diagram, kemudian untuk penentuan solusi terpilih menggunakan metode MEER, analisa data menggunakan metode SWOT. Prioritas masalah hipertensi di Desa Kedungrejo adalah tingkat pendidikan yang rendah. Hasil dari diagram fishbone menunjukkan bahwa rendahnya tingkat pendidikan adalah peran kader yang kurang optimal pada setiap program di desa Kedungrejo, Penyampaian informasi yang tidak akurat, sedikitnya materi edukasi terkait hipertensi yang disampaikan kepada kader maupun masyarakat. Solusi alternatif dengan menggunakan metode meer dan hasilnya adalah rencana alternatif solusi terbaik adalah CIAMIK Berdasarkan pendekatan hasil, ditemukan rencana program yang diusulkan adalah Masa Sih (Masak Asik Anti Hipertensi). Hasil dari Masa Sih (Masak Asik Anti Hipertensi) adalah 75% target mendengarkan dan mengikuti kegiatan demo masak sampai selesai. Data primer dan kumpulan data dianalisis dengan menggunakan metode USG dan ditemukan bahwa akar penyebab hipertensi adalah kurangnya pengetahuan tentang hipertensi yang diukur dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Akar penyebab masalah diperoleh metode tulang ikan dengan menentukan Proses, Bahan, Mesin, Manusia, Metode dan ditemukan hasil yaitu Kurangnya Pengetahuan Tentang Hipertensi. Solusi alternatif menggunakan metode MEER dan terkait dengan program CIAMIK yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan meningkat sebesar 75%.