Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Identifikasi Senyawa Kelompok Antosianin dalam Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea) dengan menggunakan uHPLC-MS/MS Indranita, Lusy; Ainur Rahmah, Nunung; Juniarti, Juniarti; Abdussalam, Moch
Majalah Sainstekes Vol. 11 No. 1 (2024): JUNI 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/ms.v11i1.3940

Abstract

Bunga telang (Clitoria ternatea L) merupakan tanaman yang banyak memiliki efek farmakologis yang cukup baik. Tanaman ini memiliki bunga dengan warna ungu yang menarik yang diduga mengandung senyawa kelompok antosianin. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi senyawa kelompok antosianin dalam ekstrak bunga telang dengan menggunakan ultra high performance liquid chromatography – mass spectroscopy/mass spectroscopy (uHPLC-MS/MS). Pengukuran dengan uHPLC-MS/MS dapat diketahui senyawa kelompok antosianin dalam ekstrak telang adalah Delphinidin-3-(6″-p-coumaroyl)-rutinosida, Sianidin 3-(6″-p-coumaroyl)-rutinosida, Delphinidin-3-(cis-p-coumaroyl-glukosida) dan Cyanidin-3-(p -coumaroyl) glukosa. Oleh karena itu, ekstrak bunga telang telah berhasil dibuktikan mengandung senyawa kelompok antosianin.
Hubungan antara Usia dan Jenis Kelamin dengan Kanker Kolorektal di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta Tahun 2015−2020 dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Adilah Ulinnuha; Ainur Rahmah, Nunung; Arsyad, Muhammad
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 9 (2024): Mei 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i9.4219

Abstract

Perubahan pola penyakit dapat disebabkan oleh perubahan pola hidup masyarakat. Masalah utama masyarakat di bidang kesehatan salah satunya adalah keganasan. Peristiwa penyakit keganasan, khususnya kejadian kanker kolorektal selalu meningkat tiap tahunnya. Kanker kolorektal adalah penyakit keganasan di bagian usus besar. Usia dan jenis kelamin dapat berhubungan peningkatan resiko terjadinya kanker kolorektal. Umur adalah lamanya hidup manusia dari lahir sampai tutup usia. Rata-rata usia manusia saat ini mengikuti zaman Nabi. Semakin bertambahnya usia maka manusia semakin rentan untuk terkena penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan kanker kolorektal di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta Tahun 2015−2020 dan tinjauannya menurut pandangan Islam. Rancangan penelitian menggunakan metode retrospektif cross sectional dengan cara melihat rekam medik pada populasi seluruh pasien yang didiagnosis klinis sebagai kanker kolorektal yang dirawat inap di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta pada tahun 2015−2020. Sampel dipilih dari populasi yang sesuai kriteria. Umur, jenis kelamin, diagnosis kanker kolorektal dimasukan ke komputer dan dianalisis menggunakan Program Statistical package for social science (SPSS). Selanjutnya dilakukan uji Chi-Square. Pada penelitian ini menunjukan hasil tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistic antara umur dan jenis kelamin dengan karsinoma kolon. Pasien yang berusia >50 tahun memiliki risiko 1,90 kali lebih besar mengalami karsinoma dan pasien dengan usia 40−50 tahun memiliki risiko 1,429 kali lebih besar mengalami karsinoma dibandingkan dengan pasien yang berusia <40 tahun. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu Tidak ada hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan kanker kolorektal di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta Tahun 2015−2020. Menurut pandangan Islam rata-rata usia manusia saat ini mengikuti zaman Nabi. Semakin bertambahnya usia maka manusia semakin rentan untuk terkena penyakit.
Hubungan Usia dan Kejadian Tumor Ovarium: Study Cross-Sectional Retrospektif dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Ulisyafitri, Atikah; Ainur Rahmah, Nunung; Al Ichsan
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 11 (2024): July 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i11.4294

Abstract

Latar Belakang: Tumor ovarium ganas merupakan penyebab paling umum kedua kematian akibat kanker ginekologi pada wanita di seluruh dunia. Risiko terkena tumor ovarium menjadi lebih tinggi seiring bertambahnya usia. Pola makan dan obesitas merupakan salah satu faktor risiko tumor ovarium yang dapat diubah, sedangkan usia merupakan faktor risiko yang tidak dapat diubah. Ajaran Islam sangat memperhatikan penerapan untuk seorang muslim menjaga pola makan yang baik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan form patologi anatomi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih tahun 2013—2022. Uji Chi square digunakan untuk analisis statistik. Kriteria signifikansinya adalah nilai p jika p≤0,05 berarti signifikan secara statistik. Hasil: Sebanyak 161 kasus tumor ovarium dengan komposisi pada usia <40 tahun dengan kasus tumor ovarium mayoritas jenis tumor non-epitelial jenis epithelial (45,7%), sedangkan usia ≥40 tahun kasus mayoritas jenis tumor epitelial (55,6%). Tidak ada hubungan antara usia dengan kejadian tumor ovarium (p=1,000). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara usia dengan kejadian tumor ovarium di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih tahun 2013—2023. Background: Malignant ovarian tumors are the second most common cause of gynecologic cancer death in women worldwide. The risk of developing ovarian tumors becomes higher with age. Diet and obesity are among the risk factors for ovarian tumors that can be changed, while age is a risk factor that cannot be changed. Islamic teachings are very concerned about the application of a Muslim to maintain a good diet. This study is a quantitative descriptive study using the anatomical pathology form of Jakarta Islamic Hospital Cempaka Putih in 2013-2022. The Pearson Chi-square test is used for statistical analysis. The significance criterion is a p-value if p≤0.05 means statistically significant. Results: A total of 161 cases of ovarian tumors with composition at the age of <40 years with ovarian tumor cases the majority of non-epithelial tumor types (45.7%), while the age of ≥40 years cases were the majority of epithelial tumor types (55.6%). There was no association between age and ovarian tumor incidence (p = 1,000). Conclusion: There is no relationship between age and ovarian tumor incidence at Jakarta Islamic Hospital Cempaka Putih in 2013-2023.
Hubungan Usia dan Kejadian Kanker Servik: Study Cross-Sectional Retrospektif dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Alfia, Nurul; Ainur Rahmah, Nunung; Al Ichsan; Riani, Siti Nur
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 11 (2024): July 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i11.4295

Abstract

Latar Belakang: Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering ditemui pada wanita dan merupakan penyebab kematian ke-4 pada wanita diseluruh dunia. Mayoritas Wanita yang didiagnosis terkena kanker serviks berusia antara 35-44 tahun. Kanker serviks disebabkan oleh berbagai faktor yaitu, usia, pasangan seksual dan penggunaan pil kontrasepsi oral. Dalam pandangan agama Islam, berganti-ganti pasangan seksual termasuk dalam perbuatan zina. Islam melarang seseorang untuk mendekati perbuatan zina karena hal ini dapat mendatangkan penyakit. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubung antara usia dengan kejadian kanker serviks. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan form patologi anatomi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih tahun 2013—2022. Uji Pearson Chi square digunakan untuk analisis statistik. Kriteria signifikansinya adalah nilai p jika p≤0,05 berarti signifikan secara statistik. Hasil: Sebanyak 48 kasus kanker serviks dengan komposisi mayoritas pada usia ≥40 tahun dengan kasus mayoritas adalah karsinoma sel skuamosa pada semua kategori usia, tetapi tidak bermakna secara statistik (p=0,656), yaitu <40 tahun sebesar 85,7% dan ≥40 tahun sebesar 70,7%. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara usia dan kejadian kanker serviks di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih tahun 2013—2023. Dalam pandangan Islam, berganti-ganti pasangan seksual dalam Islam merupakan perilaku yang dilarang. Background: Cervical cancer is one of the most common types of cancer in women and is the 4th cause of death in women throughout the world. The majority of women diagnosed with cervical cancer are aged between 35-44 years. Cervical cancer is caused by various factors, namely, age, sexual partners, and use of oral contraceptive pills. In the view of Islam, changing sexual partners is considered an act of adultery. Islam prohibits someone from approaching adultery because this can cause disease. This study aims to determine the relationship between age and the incidence of cervical cancer. Method: This research is a quantitative descriptive study using the anatomical pathology form at the Jakarta Cempaka Putih Islamic Hospital for 2013-2022. Pearson Chi square test was used for statistical analysis. The significance criterion is the p value if p≤0.05 means statistically significant. Results: A total of 48 cases of cervical cancer with the majority composition aged ≥40 years with the majority of cases being squamous cell carcinoma in all age categories, but this was not statistically significant (p=0.656), namely <40 years at 85.7% and ≥40 year by 70.7%. Conclusion: There is no relationship between age and the incidence of cervical cancer at the Jakarta Cempaka Putih Islamic Hospital in 2013-2023. In the Islamic view, changing sexual partners in Islam is prohibited behavior.
The Comparative Effects of Almond and Peanut on Adipose Tissue Profile and Blood Sugar Levels in Rats: A Review from an Islamic Perspective prastina sari, Putri Agnia; Mukhtar, Diniwati; Ainur Rahmah, Nunung; Astiwara, Endy Muhammad
Junior Medical Journal Vol. 3 No. 1 (2024): September 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v3i1.4690

Abstract

Type 2 diabetes and cardiovascular disease are associated with high blood sugar and poor lipid profiles. Almonds and peanuts have the potential to reduce these risks. This study aims to evaluate the effects of these two nuts on blood sugar levels and lipid profiles, within the Islamic perspective of halal and thayyib foods. An experimental study was conducted with 4 groups: standard feed (K1), high-fat feed (K2), almond feed (K3), and peanut feed (K4) over 4 weeks. Blood sugar measurements were taken using the GOD-PAP method, and histopathological analysis of adipose tissue was performed using Hematoxylin-Eosin (HE) staining. The results showed that both almonds and peanuts significantly (P<0.05) increased blood sugar levels. When compared to the high-fat feed group, the nut groups were more effective in inhibiting this increase. However, changes in blood sugar levels and lipid profiles were not statistically significant (P>0.05). From the study results, it can be concluded that there are differences in blood sugar and lipid profiles after the consumption of almonds and peanuts, although not significant. The consumption of halal and thayyib foods is recommended in Islam.
Faktor Risiko Kematian Pasien Covid-19 Periode September 2021 - 2022 di RS Yarsi dengan Komorbid Diabetes Melitus Serta Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Putra Pangraizan, Farel; Mukhtar, Diniwati; Ainur Rahmah, Nunung; Ma'sum, Ali
Junior Medical Journal Vol. 3 No. 3 (2025): Maret 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v3i3.4409

Abstract

KATA KUNCI COVID-19, Diabetes Melitus, Komorbid, Kematian, Faktor Risiko ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fakor resiko kematian pasien covid 19 periode september 2021-2022 di RS yarsi dengan komorbid diabetes melitus serta tinjauannya menurut pandangan islam. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian kohort retrospektif. Sampel penelitian diambil secara total sampling. Data dikumpulkan melalui data sekunder menggunakan data rekam medis. Pada penelitian ini terdapat 10 Sampel. Analisis dilakukan menggunakan uji Chi Square: Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan jenis kelamin terhadap kematian pasien covid-19 dengaan komorbid diabetes melitus dan komorbid lain karena nilai signifikansi tersebut memiliki nilai yang lebih besar dari 0,05, sehingga H0 diterima.Dalam pandangan islam, kematian dan penyakit dapat dibagi menjadi dua yaitu fisik dan non-fisik. Dalam kasus penelitian ini covid-19 sendiri masuk kedalam penyakit medis atau dalam pandangan islam masuk kedalam penyakit fisik yaitu penyakit badan, penyakit yang tampak dan dapat kita rasakan. KEYWORDS COVID-19, Geriatric, Comorbid, Death, Factor Risks ABSTRACT This research was conducted to determine the risk factors for death of Covid 19 patients for the period September 2021-2022 at Yarsi Hospital with comorbid diabetes mellitus and its review according to Islamic views. This research uses quantitative methods with a retrospective cohort research design. The research sample was taken by total sampling. Data was collected through secondary data using medical record data. In this study there were 10 samples. The analysis was carried out using the Chi Square test: The results of the analysis showed that there was no significant relationship between age and gender on the death of Covid-19 patients with comorbid diabetes mellitus and other comorbidities because the significance value had a value greater than 0.05, so H0 was accepted .In the Islamic view, death and disease can be divided into two, namely physical and non-physical. In the case of this research, Covid-19 itself is a medical disease or in the Islamic view it is a physical disease, namely a bodily disease, a disease that we can see and feel.