Latar Belakang: Karakter dari persalinan normal adalah nyeri uterus dan kontraksi yang disebut dengan nyeri persalinan yang dapat mengakibatkan ibu menjadi stress. Terlihat ibu bersalin yang datang ke rumah sakit, yaitu 6 dari 10 ibu yang mengalami nyeri persalinan memiliki intensitas nyeri diatas 6 yang dinilai dengan NRS atau (Numeric Ratting Scale). Dalam mengatasi nyeri persalinan dapat melakukan 2 cara yaitu farmakologi dan non farmakologi. Salah satu cara non farmakologi adalah tekhnik deep breathing. Tujuan: Menganalisis pengaruh teknik deep breathing pada ibu bersalin terhadap tingkat nyeri persalinan kala I di RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru. Metode: Metode quasi eksperimental dengan jenis rancangan one group pre test – posttest. Tekhnik pengambilan sampling yang digunakan yaitu accidental sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 orang ibu bersalin di RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru. Hasil: Mayoritas nyeri persalinan sebelum diberikan deep breathing adalah nyeri sedang yaitu sebanyak 5 orang (50%), setelah diberikan deep breathing, didapatkan bahwa 70% responden hanya mengalami nyeri ringan tanpa ada yang mengalami nyeri berat, dan ada pengaruh tekhnik deep breathing pada ibu bersalin terhadap tingkat nyeri persalinan kala I di RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru. (sig = 0,004<0,05). Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh tekhnik deep breathing pada ibu bersalin terhadap tingkat nyeri persalinan kala I di RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru, didapatkan ada pengaruh tekhnik deep breathing pada ibu bersalin terhadap tingkat nyeri persalinan kala I di RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru. (sig = 0,004<0,05).