Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Tinjauan Fikih dan Akad Wadiah Terhadap Praktik Arisan sebagai Sarana Menabung di Masyarakat Bancar Tuban PRILASA, WAHYU ARSA; IMRON MUSTOFA
Qawanin: Jurnal of Economic Syaria Law Vol 7 No 2 (2023): December
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/qaw.v7i2.305

Abstract

Di masyarakat Bancar Tuban, arisan sebagai metode menabung telah menjadi komponen penting dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat. Dalam tradisi arisan, anggota komunitas berkumpul secara teratur untuk menyumbangkan sejumlah uang, dan pada akhirnya, satu anggota akan menerima seluruh dana. Praktik arisan memiliki dua peran dalam kehidupan masyarakat Bancar Tuban: sebagai alat ekonomi untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan sebagai alat sosial untuk mempererat hubungan sosial antara anggota masyarakat. Dalam fikih, arisan adalah bentuk qardh, atau pinjaman, karena anggota masyarakat memberikan uang dengan harapan untuk mengingatnya kembali di kemudian hari. Namun, untuk memastikan bahwa uang yang dikumpulkan oleh para peserta arisan aman dan dapat dikembalikan kepada mereka pada akhir setiap pertemuan, akad wadiah juga dapat digunakan dalam praktik arisan.
TANTANGAN AKAD KAFALAH SEBAGAI INSTRUMEN PENJAMINAN KREDIT SYARIAH Reza Mutawakkil Alalloh; Imron Mustofa
Mu'amalat: Jurnal Kajian Hukum Ekonomi Syariah Vol. 16 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/mu.v16i2.11582

Abstract

This research aims to analyze the effectiveness of the kaf?lah contract as a credit guarantee instrument in sharia financial institutions in Indonesia, as well as identifying the challenges faced in its implementation. The method used is a qualitative approach with library research techniques, where researchers collect and analyze various relevant literature sources, including books, journal articles and related legal documents. The research results show that the kaf?lah contract functions as a solution for customers who do not have conventional collateral, by emphasizing the principles of mutual assistance and collective responsibility in accordance with sharia values. Other than that, this agreement could improve financial inclusion, particularly for MSMEs, which frequently face barriers to loan availability. Implementing the kaf?lah contract is still hampered by issues like the general public's poor comprehension of it and the requirement for stricter and more precise laws. In order for kaf?lah contracts to assist sharia economic growth in Indonesia, comprehensive research and efforts are required to improve knowledge and preparedness of sharia financial institutions. It is intended that this study would further the theory and application of credit guarantees in Islamic financial institutions and offer suggestions for further advancements.
Symbolic Interaction in Interpreting "Pengajian" among Rural and Urban Communities Dira Ligiar; Abd. Hadi; Imron Mustofa
Journal of Islamic and Social Studies Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Islamic and Social Studies
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/jiss.v3i1.2352

Abstract

This study aims to explore and understand the differences in symbolic interactions that occur in the context of recitation between villagers and urban communities. Recitation is an Islamic tradition that is widely known to the public and is also popular in Indonesia. This tradition has its own very deep and touching meaning for the congregation in Indonesia, both rural and urban communities. Recitation becomes a space for learning and sharing Islamic knowledge, Islamic history, as well as becoming an intermediary or bridge to strengthen ties of brotherhood and solidarity between Muslims. Through a qualitative approach with a comparative study, this research identifies certain symbols or meanings related to recitation and explores how social and cultural backgrounds influence individual perceptions of science councils in both social contexts. Symbolic interactions in science councils in villages and cities reflect the socio-cultural conditions that exist or are occurring in both communities. Village recitations focus more on basic religious knowledge and have an informal atmosphere with a more naturalistic, simple nature and better reflect harmony between Muslims. Meanwhile, Koran studies in cities focus more on contemporary issues and have a formal atmosphere that reflects the complexity and dynamics of urban society. It focuses more on scientific studies and ignores solidarity and harmony between Muslims
Tinjauan Luqathah terhadap Mata Uang Lima Ribu Rupiah di Wonocolo Widiyana, Novi; Zumrotul Azizah; Imron Mustofa
FIRDAUS Vol 3 No 01 (2024): FIRDAUS: Jurnal Keislaman, Pemikiran Islam dan Living Qur'an
Publisher : FIRDAUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia merupakan makhluk sosial yang tak luput dari lupa, salah satunya ialah tidak sengaja menjatuhkan harta bawaannya saat beraktivitas. Peristiwa yang seperti ini seringkali kita jumpai dalam bermasyarakat. Banyak yang ingin mengambil dan menguasai seakan memiliki hak atas semua itu, padahal dalam Agama Islam hal seperti itulah ada aturan yang berlaku dalam menjaga harta saudaranya. Peristiwa inilah disebut dengan Luqathah. Tujuan dari penelitian ini ialah sebagai pengetahuan hukum dari persoalan status barang temuan dan kewajiban apa sajakah yang harus dilakukan bagi si Penemu jika menemukan barang . Tentunya harus menjalankan Hak dan Kewajibannya sesuai Syara’ yang berlaku. Adapun Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Sumber data yang digunakan data primer yakni wawancara langsung wawancara langsung dengan Narasumber. data skunder yang digunakan yakni literatur ilmiah yang relevan dengan obyek yang diteliti. Serta menggunakan pendekatan normatif sebagaimana atas dasar al-qur’an dan hadist, pemikiran para ulama’ fiqih yang diambil dalam sebuah kitab karangan Imam An-Nawawi yaitu kitab Al-Majmu’ dan kitab karangan Ibnu Qudamah yakni Al-Mughni. yang nantinya dapat dianalisis menggunakan kaidah bahasa yang dikenal seperti kaidah fiqh (Cik Hasan Bisri, 2001:20) Simpulan yang diperoleh yaitu mubah menurut Imam Abu Hanifah, makruh menurut Imam Malik dan sekelompok Hanabilah, sedangkan menurut Ulama’ Hanafiyah dan Syafi’iyah berdasarkan ‘illat hukum. Jika Penemu mampu memegang amanah maka hukumnya dianjurkan, apabila ingkar maka jatuhan hukumnya tetap Haram.Kata kunci : Luqathah, Metode, Pendapat Ulama’
TANTANGAN AKAD KAFALAH SEBAGAI INSTRUMEN PENJAMINAN KREDIT SYARIAH Reza Mutawakkil Alalloh; Imron Mustofa
Mu'amalat: Jurnal Kajian Hukum Ekonomi Syariah Vol. 16 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/mu.v16i2.11582

Abstract

This research aims to analyze the effectiveness of the kaf?lah contract as a credit guarantee instrument in sharia financial institutions in Indonesia, as well as identifying the challenges faced in its implementation. The method used is a qualitative approach with library research techniques, where researchers collect and analyze various relevant literature sources, including books, journal articles and related legal documents. The research results show that the kaf?lah contract functions as a solution for customers who do not have conventional collateral, by emphasizing the principles of mutual assistance and collective responsibility in accordance with sharia values. Other than that, this agreement could improve financial inclusion, particularly for MSMEs, which frequently face barriers to loan availability. Implementing the kaf?lah contract is still hampered by issues like the general public's poor comprehension of it and the requirement for stricter and more precise laws. In order for kaf?lah contracts to assist sharia economic growth in Indonesia, comprehensive research and efforts are required to improve knowledge and preparedness of sharia financial institutions. It is intended that this study would further the theory and application of credit guarantees in Islamic financial institutions and offer suggestions for further advancements.
Kontra-Preventif Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 dalam Menangani Kesehatan Reproduksi Anak Usia Sekolah Firdaus, Alfian Firdaus; Imron Mustofa
Majelis: Jurnal Hukum Indonesia Vol. 2 No. 4 (2025): November : Majelis : Jurnal Hukum Indonesia
Publisher : Asosiasi Peneliti dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/majelis.v2i4.1158

Abstract

Indonesia's rapid population growth, particularly among adolescents, has raised concerns regarding its social and reproductive health implications, including rising rates of unintended pregnancies, premarital sexual activity, and the spread of sexually transmitted infections (STIs). In response to these issues, the government issued Government Regulation (GR) No. 28 of 2024 as a derivative of Law No. 17 of 2023 on Health. One of its provisions regulates the provision of contraceptives for school-aged children and adolescents. This study aims to examine the implications of this provision in relation to religious values, social morality, and the direction of national health policy. The research employs a normative qualitative approach using juridical-philosophical analysis, along with an assessment of public responses, religious leaders’ perspectives, and the views of state institutions regarding the regulation. The findings indicate that Article 103 paragraph (4) letter e has sparked controversy due to the use of the term "provision," which is perceived as ambiguous and contradictory to religious norms particularly Islamic teachings and is viewed as potentially legitimizing premarital sexual behavior among students. These findings highlight the necessity for the government to reassess regulations that conflict with religious and local cultural values. Furthermore, the study advocates for strengthening preventive reproductive health education grounded in religious and moral principles, rather than directly providing contraceptives within school settings.
Implementasi Mu’āmalah Māliyah Mazhab Yayasan Nurul Hayat Imron Mustofa
At-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah Vol 8 No 1 (2020): At-Tahdzib
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib, Ngoro, Jombang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia with majority Islam as its majority religion, with their obligation to give zakat, donations and alms, needs role model. The Nurul Hayat Foundation with all its business units is one of the institutions in mu'āmalah māliyah which should be considered as the role model. This article is field research. The results of this study indicate that the Nurul Hayat Foundation is implementing what they call the four commitments (independent, trustworthy, professional (ISO 9001: 2015), and implementing the 5R culture (mandiri/concise, amanah/neat, resik/clean, rawat/caring and rajin/diligent), and empowering). In institutional governance, Nurul Hayat applies four stages: the planning, organizing, implementing and supervising.
Torque (Performance) Analysis, Exhaust Gas Emissions and Exhaust Flow Modeling Variation of Catalytic Converter Filter Number Isworo, Hajar; Kurnia Dwi Artika; Muhammad Khalil; Imron Mustofa
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol. 24 No. 3 (2024): November
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/logic.v24i3.101-109

Abstract

In a combustion engine, to generate torque, a combustion and compression process is required. Apart from obtaining mechanical energy, the combustion results also produce exhaust emissions, which can result in a polluted environment. This research aims to determine the influence of torque and exhaust gas emission modeling by using variations in the number of filters using simulation software. This research is descriptive and quantitative research with an experimental method. This research uses a Dyno test tool and a Gas Analyzer from this research to find out data from the exhaust that has been varied. The addition of a filter reduces the torque value by 1.7%. The presence of a filter on the catalytic converter has been proven to reduce levels of exhaust emissions that are harmful to the environment (CO, HC). Of the variations in the number of catalytic converters, filter number 2 is the best, producing 9.71 hp with CO emission levels of 1.7% and HC 553 PPM.
Tinjauan Fikih dan Akad Wadiah Terhadap Praktik Arisan sebagai Sarana Menabung di Masyarakat Bancar Tuban PRILASA, WAHYU ARSA; IMRON MUSTOFA
Qawanin: Jurnal of Economic Syaria Law Vol 7 No 2 (2023): December
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/qaw.v7i2.305

Abstract

Di masyarakat Bancar Tuban, arisan sebagai metode menabung telah menjadi komponen penting dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat. Dalam tradisi arisan, anggota komunitas berkumpul secara teratur untuk menyumbangkan sejumlah uang, dan pada akhirnya, satu anggota akan menerima seluruh dana. Praktik arisan memiliki dua peran dalam kehidupan masyarakat Bancar Tuban: sebagai alat ekonomi untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan sebagai alat sosial untuk mempererat hubungan sosial antara anggota masyarakat. Dalam fikih, arisan adalah bentuk qardh, atau pinjaman, karena anggota masyarakat memberikan uang dengan harapan untuk mengingatnya kembali di kemudian hari. Namun, untuk memastikan bahwa uang yang dikumpulkan oleh para peserta arisan aman dan dapat dikembalikan kepada mereka pada akhir setiap pertemuan, akad wadiah juga dapat digunakan dalam praktik arisan.
Implementasi Kaidah Fikih dalam Menentukan Hukum Penggunaan Hair Extension di Era Modern Naela Ni’matu Ajrina; Imron Mustofa
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 5 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i5.2335

Abstract

Penelitian ini membahas bagaimana kaidah-kaidah fikih diterapkan untuk menentukan hukum penggunaan hair extension (sambung rambut) dalam konteks kehidupan modern. Tujuan utamanya adalah memahami cara prinsip-prinsip fiqh klasik dapat disesuaikan dengan praktik kecantikan masa kini, baik yang menggunakan rambut asli manusia maupun bahan sintetis. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif-kualitatif dengan metode studi pustaka (library research), yaitu dengan menelaah berbagai sumber primer seperti kitab fiqh, hadis Nabi, dan fatwa ulama kontemporer. Fokus kajian diarahkan pada tiga kaidah fiqh utama, yakni al-umūr bi maqāṣidihā (segala perbuatan tergantung pada niatnya), al-ḍarūrāt tubīḥ al-maḥẓūrāt (kondisi darurat dapat membolehkan yang terlarang), dan lā ḍarar wa lā dirār (tidak boleh menimbulkan bahaya). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan hair extension diperbolehkan apabila dilakukan untuk tujuan medis atau untuk menutupi aib yang mengganggu kepercayaan diri, karena hal tersebut termasuk dalam kategori darurat dan mengandung unsur kemaslahatan. Sebaliknya, penggunaan hair extension semata-mata untuk memperindah diri, menipu pandangan orang lain, atau mengubah ciptaan Allah tanpa alasan yang dibenarkan, tetap dinilai terlarang. Dengan demikian, hukum Islam mengenai hair extension bersifat fleksibel dan perlu dipahami secara kontekstual dengan memperhatikan niat pengguna, bahan yang digunakan, serta dampak terhadap kesehatan dan sosial