Abstrak: Judul Burst abdomen Pasca Tindakan Laparotomi Akibat Hipoalbuminemia Pada Pasien Usia Lanjut: Laporan Kasus. Burst abdomen merupakan keadaan gagalnya mekanisme penyembuhan luka (wound healing) insisi bedah yang mengakibatkan kerusakan pada lokasi sayatan operasi. Berbagai faktor risiko yang menyebabkan terjadinya burst abdomen antara lain iskemia, infeksi intra-abdomen, malnutrisi seperti hipoalbuminemia, anemia, usia lanjut, penyakit sistemik (uremia, diabetes melitus). Laporan kasus: seorang pasien Tn.T usia 73 tahun dengan burst abdomen dimana sebagian besar usus keluar dari rongga perut akibat dari dehisensi luka perut (abdominal wound dehiscence). Status lokalis pasien terdapat burst abdomen pasca operasi dengan panjang 15 cm pada regio umbilical serta terdapat eviserasi usus, sebagian besar usus keluar dari abdomen. Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan kadar albumin: 2.4 g/dL. Hasil laboratorium menunjukkan kadar albumin darah yang sangat rendah. Pasien disiapkan untuk operasi darurat repair burst abdomen kemudian dilakukan transfusi albumin hingga mencapai nilai normal. Perkembangan luka bekas operasi perlahan pulih. Kesimpulan: Kejadian burst abdomen pada kasus pasien ini disebabkan oleh kondisi hipoalbuminemia. Faktor risiko dan etiologi lain yang menyertai meliputi: 1. Riwayat merokok, 2. Usia lanjut (geriatri), 3. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga mengenai pentingnya asupan nutrisi terutama protein untuk proses penyembuhan luka.