Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penetapan Kadar Flavonoid Total dan Uji Aktivitas Antioksidan Kombucha Daun Kitolod (Isotoma longiflora L.) Menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis elvi trinovani; Kusmiyati, Mimin; Sudaryat, Yayat; Kusumah, Raden Minda; Rhamadianto, Muhamad Iqbal; Rustamsyah, Ardi
JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 5 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/jifs.v5i1.840

Abstract

Penyakit degeneratif menjadi penyebab kematian terbesar di dunia karena penurunan aktivitas fisik dan pola hidup yang disebabkan oleh kerusakan sel akibat reaktivitas senyawa radikal bebas. Radikal bebas dapat dihambat dengan senyawa antioksidan. Salah satu tumbuhan yang memiliki potensi sebagai antioksidan alami yaitu daun kitolod (Isotoma longiflora L.) terbukti mengadung senyawa flavonoid yang dapat menghambat radikal bebas. Untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat dalam mengkonsumsi daun kitolod dibuat minuman tradisional yang difermentasi disebut dengan kombucha. Kadar flavonoid total menggunakan metode kolorimetri dan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) untuk mengukur aktivitas antioksidan pada kombucha kitolod dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Kadar flavonoid total tiga sampel kombucha daun kitolod sampel A sebesar 1,6481 mg QE/g, kombucha daun kitolod sampel B sebesar 1,4056 mgQE/g, kombucha daun kitolod sampel C sebesar 1,5380 mg QE/g. Aktivitas antioksidan pada kombucha daun kitolod  memiliki nilai IC50 pada tiga sampel yaitu 540 ppm, 535 ppm, dan 539 ppm. Penelitian ini membuktikan bahwa kombucha daun kitolod mengandung senyawa flavonoid dan memiliki aktivitas antioksidan.
Uji Aktivitas Antioksidan dan Antikolesterol Seduhan Produk The Putih Celup (Camellia sinensis L.) Mimin Kusmiyati; Trinovani, Elvi; Rhamadianto, Muhamad Iqbal; Kusumah, Raden Minda
JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 5 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/jifs.v5i1.843

Abstract

Teh (Camellia sinensis L.) kaya akan senyawa bioaktif polifenol yang didominasi oleh katekin. Hal ini menjadikan teh memiliki manfaat untuk kesehatan diantaranya sebagai antioksidan dan antikolesterol. Teh putih diperoleh dari daun teh yang mengalami proses minimal dan umumnya tidak melalui fermentasi, sehingga teh putih memiliki aktivitas antioksidan dan efek penurun kolesterol yang lebih unggul dibandingkan jenis teh lainnya. Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan pada sampel teh putih celup merek A, B, dan C berdasarkan parameter IC50 melalui uji DPPH dan aktivitas antikolesterol berdasarkan parameter EC50 melalui pengujian Liebermann - Burchard serta menentukan suhu dan waktu penyeduhan optimal penyeduhan untuk sampel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan ketiga sampel teh putih celup memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 berkisar antara 75,30 hingga 96,50 ppm serta aktivitas antikolesterol dengan nilai EC50 antara 110,49 hingga 123,40 ppm.  Sampel teh celup merek A yang diseduh pada suhu 95℃ selama 9 menit menunjukkan aktivitas antioksidan dan antikolesterol tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 75,30 ± 1,86 ppm dibandingkan terhadap IC50 baku kuersetin 4,02 ppm dan EC50 sebesar 110,49 ± 0,66 ppm. Analisis statistik repeated ANOVA menunjukkan nilai p.Sig<0,05 sehingga dapat disimpulkan variasi suhu penyeduhan berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitas antioksidan dan antikolesterol. Suhu penyeduhan optimum adalah pada suhu 95℃ selama 9 menit..
Studi Literatur Molecular Docking Senyawa Flavonoid Terhadap Peran Enzim CYP3A4 Mardiyah, Mahirah; Maulud, Dessylva; Haqi, Moch Alif; Firdaus, M. Brilyan Nurul; Rahmawati, Linda Nur; Azzahra, Laila Meirin; Anjani, Mery; Sari, Linda Purnama; Dwiandati, Maharani Chyntia; Khairunisa, Lubna; Rhamadianto, Muhamad Iqbal
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 14, No 3 (2025): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v14i3.9162

Abstract

Flavonoid merupakan metabolit yang dihasilkan dari senyawa dalam tumbuhan, Flavonoid adalah turunan dari 2-fenil-benzil-γ-piron. Enzim CYP merupakan kumpulan enzim yang mengandung heme serta memiliki peran penting dalam proses metabolisme obat dan xenobiotik lainnya (biotransformasi fase I). Tujuan studi literatur ini untuk mengidentifikasi dan mengkaji enzim peran CYP3A4 dalam proses inhibisi atau induksi secara molekuler docking  melalui penggunaan senyawa flavonoid. Riset ini menggunakan metode studi literatur untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mensintesis informasi dari penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa 3,8″-biapigenin memiliki aktivitas paling kuat dengan nilai IC50 sebesar 0,08 μM, didukung oleh jumlah donor dan akseptor ikatan hidrogen yang tinggi serta energi bebas ikatan yang rendah. Berdasarkan analisis aturan Lipinski, baicalein dan chrysin memiliki jumlah H donor dan akseptor yang rendah sehingga diprediksi memiliki permeabilitas dan penyerapan yang baik. Konformasi enzim CYP3A4 dengan senyawa flavonoid terbaik terdapat pada naringin dengan energi bebas ikatan -65,8 kkal/mol, menunjukkan kekuatan ikatan yang sangat kuat antara flavonoid dan CYP3A4. Dapat disimpulkan, senyawa 3,8”-biapigenin, chrystin, baicalein, dan naringin direkomendasikan sebagai kandidat pengembangan obat baru.
Edukasi Kesehatan Reproduksi sebagai Upaya Preventif Permasalahan Remaja Rhamadianto, Muhamad Iqbal; Shalihah, Nusaibah Mar’atush
Room of Civil Society Development Vol. 4 No. 5 (2025): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.750

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas pendekatan partisipatif dalam edukasi kesehatan reproduksi pada siswa baru SMAN 1 Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta. Pendekatan ini diterapkan melalui ceramah interaktif, diskusi kelompok, studi kasus, simulasi peran, dan refleksi personal dengan topik pubertas, tantangan remaja, serta komunikasi sehat. Penelitian menggunakan desain evaluatif dengan pengukuran skor rata-rata pre-test dan post-test. Hasil analisis menunjukkan peningkatan signifikan pada setiap sesi, dengan kenaikan skor antara 2,7 hingga 3,4 poin. Peningkatan tertinggi tercatat pada sesi ketiga yang menggunakan metode role play dan studi kasus. Selain peningkatan pengetahuan, pendekatan partisipatif juga terbukti efektif dalam membangun keterampilan sosial, rasa percaya diri, dan sikap asertif siswa dalam menghadapi isu kesehatan reproduksi. Variasi tingkat pemahaman antar siswa mengindikasikan perlunya pendampingan tambahan melalui peer educator dan mentoring sebaya. Temuan ini menegaskan bahwa edukasi kesehatan reproduksi berbasis partisipasi tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga memperkuat keterampilan sosial dan sikap positif remaja. Oleh karena itu, pendekatan ini direkomendasikan untuk diintegrasikan secara berkelanjutan dalam kurikulum sekolah dengan dukungan kolaborasi lintas sektor antara guru, tenaga kesehatan, dan orang tua.
Edukasi Kesehatan Reproduksi sebagai Upaya Preventif Permasalahan Remaja Rhamadianto, Muhamad Iqbal; Shalihah, Nusaibah Mar’atush
Room of Civil Society Development Vol. 4 No. 5 (2025): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.750

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas pendekatan partisipatif dalam edukasi kesehatan reproduksi pada siswa baru SMAN 1 Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta. Pendekatan ini diterapkan melalui ceramah interaktif, diskusi kelompok, studi kasus, simulasi peran, dan refleksi personal dengan topik pubertas, tantangan remaja, serta komunikasi sehat. Penelitian menggunakan desain evaluatif dengan pengukuran skor rata-rata pre-test dan post-test. Hasil analisis menunjukkan peningkatan signifikan pada setiap sesi, dengan kenaikan skor antara 2,7 hingga 3,4 poin. Peningkatan tertinggi tercatat pada sesi ketiga yang menggunakan metode role play dan studi kasus. Selain peningkatan pengetahuan, pendekatan partisipatif juga terbukti efektif dalam membangun keterampilan sosial, rasa percaya diri, dan sikap asertif siswa dalam menghadapi isu kesehatan reproduksi. Variasi tingkat pemahaman antar siswa mengindikasikan perlunya pendampingan tambahan melalui peer educator dan mentoring sebaya. Temuan ini menegaskan bahwa edukasi kesehatan reproduksi berbasis partisipasi tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga memperkuat keterampilan sosial dan sikap positif remaja. Oleh karena itu, pendekatan ini direkomendasikan untuk diintegrasikan secara berkelanjutan dalam kurikulum sekolah dengan dukungan kolaborasi lintas sektor antara guru, tenaga kesehatan, dan orang tua.
DETEKSI KUALITATIF RHODAMIN B PADA PEMANIS MERAH ES CINCAU DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Rahman, Adam Aulia; Rhamadianto, Muhamad Iqbal
Jurnal Analis Farmasi Vol 10, No 2 (2025): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v10i2.23293

Abstract

Rhodamin B merupakan zat pewarna sintetis dari golongan xanthene yang penggunaannya dalam bahan pangan telah dilarang karena memiliki sifat toksik dan karsinogenik. Meskipun demikian, zat ini masih kerap disalahgunakan untuk memberikan warna merah yang menarik pada berbagai produk makanan dan minuman tradisional. Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi secara kualitatif keberadaan Rhodamin B pada pemanis merah yang digunakan dalam minuman es cincau dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Sampel pemanis dikumpulkan dari sejumlah pedagang es cincau di wilayah Bandung Raya sebagai representasi pasar lokal. Ekstraksi sampel dilakukan dengan pelarut metanol, kemudian analisis dilakukan pada plat silika gel GF254 dengan fase gerak n-butanol : etil asetat : amonia (10:4:5). Hasil pengamatan di bawah sinar ultraviolet 254 nm menunjukkan bahwa dua dari lima sampel menghasilkan noda berfluoresensi merah muda dengan nilai Rf yang identik dengan standar Rhodamin B (0,78). Temuan ini mengindikasikan bahwa sebagian produk masih mengandung pewarna sintetis terlarang tersebut. Metode KLT terbukti merupakan teknik analisis yang sederhana, efisien, dan ekonomis untuk deteksi kualitatif Rhodamin B pada produk pangan tradisional.
DETEKSI KUALITATIF RHODAMIN B PADA PEMANIS MERAH ES CINCAU DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Rahman, Adam Aulia; Rhamadianto, Muhamad Iqbal
Jurnal Analis Farmasi Vol 10, No 2 (2025): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v10i2.23293

Abstract

Rhodamin B merupakan zat pewarna sintetis dari golongan xanthene yang penggunaannya dalam bahan pangan telah dilarang karena memiliki sifat toksik dan karsinogenik. Meskipun demikian, zat ini masih kerap disalahgunakan untuk memberikan warna merah yang menarik pada berbagai produk makanan dan minuman tradisional. Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi secara kualitatif keberadaan Rhodamin B pada pemanis merah yang digunakan dalam minuman es cincau dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Sampel pemanis dikumpulkan dari sejumlah pedagang es cincau di wilayah Bandung Raya sebagai representasi pasar lokal. Ekstraksi sampel dilakukan dengan pelarut metanol, kemudian analisis dilakukan pada plat silika gel GF254 dengan fase gerak n-butanol : etil asetat : amonia (10:4:5). Hasil pengamatan di bawah sinar ultraviolet 254 nm menunjukkan bahwa dua dari lima sampel menghasilkan noda berfluoresensi merah muda dengan nilai Rf yang identik dengan standar Rhodamin B (0,78). Temuan ini mengindikasikan bahwa sebagian produk masih mengandung pewarna sintetis terlarang tersebut. Metode KLT terbukti merupakan teknik analisis yang sederhana, efisien, dan ekonomis untuk deteksi kualitatif Rhodamin B pada produk pangan tradisional.
Peningkatan Pengetahuan Perawatan Pasca Melahirkan melalui Pemberdayaan Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bambanglipuro: Improving Postpartum Care Knowledge through Empowerment of Pregnant Women's Classes in the Bambanglipuro Community Health Center Work Area Shalihah, Nusaibah Mar'atush; Wardayanti, Bernadetta Atik; Rhamadianto, Muhamad Iqbal; Hapsari, Hererapratita Aysha; Pratama, Rafika Surya Putra; Nurrohman, Muhib Zanuar; Shabirah, Hasna ‘Afifatun
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 11 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i11.10334

Abstract

Pregnancy is a vital physiological process in a woman's life, during which a fetus develops in the uterus until delivery. However, high maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR) remain serious challenges, including in Bantul Regency, which has recorded relatively high MMR and IMR figures. One strategic effort to reduce these rates is through education in the form of Antenatal Care Classes (Kelas Ibu Hamil). This activity aims to increase pregnant women's knowledge of postpartum care, enabling them to navigate the postpartum period safely and independently. Evaluation was conducted using pre-test and post-test methods to measure the effectiveness of the education provided. The results showed a 10% increase in knowledge, indicating that participants were able to understand and implement the material delivered. Therefore, Antenatal Care Classes can serve as an effective educational medium to support the reduction of MMR and IMR at the community level.