Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Implementation of the Policy Merdeka Belajar: A Study at SMA Negeri 1 Pacitan Regency Senatama, Gandung; Annshori, Muhammad Faqih
Indo-MathEdu Intellectuals Journal Vol. 5 No. 2 (2024): Indo-MathEdu Intellectuals Journal
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54373/imeij.v5i2.895

Abstract

This article finds a discussion to follow-up implementation of the merdeka belajar policy in Indonesia. Through the merdeka belajar or can be interpreted as freedom to learn is a concept that aims to create freedom of thought and innovation. Currently, 100 percent of high scholl, vocational and junior high school levels throughout East Java implement SMIs for the 2023/2024 academic year. Since its estabilishment in Pacitan Regency at the senior high school, there have only been 8 public and private high school out of a total of high schools. The method in this article is a descriptive qualitative analysis. Data collection techniques are carried out by an interview process then see the suitability and match between theory and facts in the field. The results of this article found that the first component of policy implementation from Edward III, namely communication is which occurred at SMA Negeri 1 Pacitan Regency has been going well even though there is often a different understanding of information from the center because of a person’s interpretative power. In the bureaucracy, the branch of the East Java Provincial Education Office through supervisors monitors the implementation. Regarding resources, although it seems sudden because the process of socializing this curriculum is fast, the resources at SMA Negeri 1 Pacitan Regency are fast to make adjusments. Furhermore, the disposition even though inistially ther was no funding for the merdeka belajar curriculum, the school finally decided with the committee to use the BOS fund and Committee Fun for learning purposes
PERAN BRIDGING DAN BONDING SOCIAL CAPITAL DALAM MENGELOLA POTENSI ALAM SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN NGAWI Alif Dinar Choirunnisa, Luthfi; Senatama, Gandung; Ayu Paramitha, Lutfi; Karin Avida, Faricha; Livia Putri, Febriani
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 11 (2024): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i11.2024.4752-4764

Abstract

Modal sosial memiliki peran penting untuk menyelesaikan permasalahan bersama, menumbuhkan kesadaran bersama untuk memperbaiki kualitas hidup serta mencari peluang yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan. Di bidang pertanian, modal sosial merupakan faktor penting yang akan memberikan manfaat apabila dilakukan dalam bentuk kelompok, karena ada rasa percaya antar sesama petani. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa dan mengkaji peran modal sosial melalui bonding dan bridging dalam perananya mengelola potensi alam untuk kesejahteraan masyarakat petani di Kabupaten Ngawi. Metode yang digunakan adalah metode literature atau kepustakaan (library research) dengan pendekatan yang digunakan oleh peneliti yakni pendekatan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan modal sosial bridging dan bonding secara bersamaan dapat membantu kelompok petani kabupaten Ngawi. Modal sosial bridging membantu menjembatani hubungan antar kelompok, sementara bonding memperkuat kohesi dalam kelompok. Keduanya berkontribusi pada pengelolaan potensi alam yang lebih baik, meningkatkan pendapatan, dan kesejahteraan petani. Penelitian ini menegaskan pentingnya modal sosial dalam pengembangan pertanian yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat petani.
STRATEGI PENGELOLAAN PARIWISATA PEDESAAN Senatama, Gandung
Jurnal Riset Entrepreneurship Vol 7 No 2 (2024): (Edisi Agustus) Volume 7, Nomor 2, Tahun 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jre.v7i2.7514

Abstract

Pengelolaan pariwisata perlu dilakukan dengan maksimal tak terkecuali wisata berbasis pedesaan yang adi sebuah desa. Banyak muncul wisata-wisata baru yang dikelola oleh masyarakat. Namun, mereka belum maksimal dalam menjalankannya. Perlunya pemahaman dan pemberian ilmu kepada pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data wawancara dan observasi. Dari hasil penelitian, Strategi pengelolaan pariwisata di pedesaan melalui focus penelitian sehingga peneliti dapat melihat proses strategu yang dijalankan. Peneliti memilih Desa Dersono Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan khususnya di Sungai Maron sebagai studi karena sumber daya alam yang kaya dan jarang dimiliki oleh di daerah lainnya serta merupakan wisata alam yang baru dikembangkan oleh pemerintah desa setempat. Juga salah satu pendapatan asli desa yang terbesar di Desa Dersono Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.
Ketersedian Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Kabupaten Pacitan Senatama, Gandung; Cahyoningtyas, Retno Ayu
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 9, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v9i1.2025.259-266

Abstract

Artikel ini akan membahas terkait ketersediaan SIBI dalam peningkatan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Pacitan. Metode Penelitian yang digunakan dalam artikel ini kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan analisis Importance Perfomance Analysis (IPA). Hasil dari penelitian ini adalah harapan masyarakat tinggi namun dalam pelaksanaannya masih rendah. Kaum Tuli berharap sebagai pelayan publik mampu memberikan informasi dengan jelas dan melalui juru Bahasa isyarat. Diperlukan kemampuan yang mumpuni terkait menjadi seorang juru Bahasa isyarat tidak bisa hanya sekedar juru Bahasa isyarat. Ujian bagi juru Bahasa isyarat juga memerlukan tenaga, biaya  dan pola berfikir yang kuat. Dengan demikian jumlah juru Bahasa isyarat di Kabupaten Pacitan sedikit jumlahnya. Tuntutan masyarakat yang memberikan informasi khususnya bagi Kaum Tuli akan semakin kompleks. Rekomendasi peneliti adalah melakukan pelatihan juru Bahasa isyarat bagi publik sehingga benih-benih juru Bahasa isyarat banyak, fasilitas pendukung seperti gambar-gambar bagi Orang Tuli di tempat pelayanan publik diperbanyak serta penggiatan implementasi Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. 
Kepemimpinan Transformasional Kepala Desa dalam Lahirnya Inovasi Pelayanan Publik Bidang Kesehatan Senatama, Gandung; Sudibyo, Desiderius Priyo; Setyowati, Kristina
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.47351

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi seorang pemimpin dalam berinovasi di sektor publik. Melihat sektor publik kebutuhan untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat semakin kompleks. Menjadi seorang pemimpin wajib memberikan perubahan siginifikan bagi masyarakatnya sehingga taraf hidup masyarakat akan sejahtera. Tuntutan secara global yang harus berupaya mengikuti perkembangan zaman. Serta temuan-temuan penelitian Pemilihan teori transformasional ini melihat sosok pemimpin Kepala Desa Dadapan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan yang memiliki ide-ide yang inovatif. Konsep dasar dari teori transformasional adalah karakter pemimpin yang kuat dalam memberikan motivasi dan dorongan untuk tim yang berinovasi. Penelitian ini menggunakan teori (Kharis et al., 2015) yang menjelaskan ada empat indikator pemimpin yang transformasional yaitu karisma, motivasi inspiratif, stimulasi intelektual dan perhatian yang individual. Kegunaan masa ini teori transformasional merupakan salah satu trobosan agar suatu organisasi tidak mengalami ketertinggalan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara. Yang menjadi objek penelitian yaitu kepala desa, perangkat desa dan warga RT yang menjadi tempat tinggal kepala desa. Kesimpulan penelitian ini adalah setiap indikator teori kemimpinan transformasional menunjukkan nilai positif di lapangan.
Ketersedian Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Kabupaten Pacitan Senatama, Gandung; Cahyoningtyas, Retno Ayu
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 9, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v9i1.2025.259-266

Abstract

Artikel ini akan membahas terkait ketersediaan SIBI dalam peningkatan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Pacitan. Metode Penelitian yang digunakan dalam artikel ini kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan analisis Importance Perfomance Analysis (IPA). Hasil dari penelitian ini adalah harapan masyarakat tinggi namun dalam pelaksanaannya masih rendah. Kaum Tuli berharap sebagai pelayan publik mampu memberikan informasi dengan jelas dan melalui juru Bahasa isyarat. Diperlukan kemampuan yang mumpuni terkait menjadi seorang juru Bahasa isyarat tidak bisa hanya sekedar juru Bahasa isyarat. Ujian bagi juru Bahasa isyarat juga memerlukan tenaga, biaya dan pola berfikir yang kuat. Dengan demikian jumlah juru Bahasa isyarat di Kabupaten Pacitan sedikit jumlahnya. Tuntutan masyarakat yang memberikan informasi khususnya bagi Kaum Tuli akan semakin kompleks. Rekomendasi peneliti adalah melakukan pelatihan juru Bahasa isyarat bagi publik sehingga benih-benih juru Bahasa isyarat banyak, fasilitas pendukung seperti gambar-gambar bagi Orang Tuli di tempat pelayanan publik diperbanyak serta penggiatan implementasi Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik