Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan tingkat keberhasilan teknologi inseminasi buatan (IB), menganalisis tingkat kesejahteraan peternak sapi IB, menganalis hubungan antara tingkat keberhasilan IB terhadap populasi ternak, dan menganalisis hubungan antara tingkat keberhasilan IB terhadap kesejahteraan peternak atau akseptor di Kota Tarakan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sensus, dimana respondennya adalah seluruh inseminator yang ada pada setiap pos IB di Kota Tarakan. Ternak yang dijadikan sampel adalah 296 ekor, akseptor IB dari 156 peternak. Adapun tenik pengambilan sampel dilakukan secara Proportionate Stratified Random Sampling. Variabel yang diamati dalam melakukan penelitian ini adalah Service per Conception (S/C), Conception Rate (CR), Calving Interval (CI), dan kesejahteraan peternak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan teknologi IB di Kota Tarakan ditunjukkan dengan nilai Servis per Conseption < 3, menunjukkan angka konsepsi di daerah penelitian sudah sangat bagus, nilai C/R > 75 %, hal ini menunjukkan bahwa tingkat keterampilan inseminator di lokasi penelitian sangat baik. Nilai CI rata-rata di Kota Tarakan adalah 14 bulan, hal ini mengindikasikan bahwa CI di Kota Tarakan kurang bagus. Kemudian terdapat hubungan antara tingkat keberhasilan inseminasi buatan terhadap peningkatan populasi ternak. Berdasarkan analisis disimpulkan bahwa nilai populasi (Y) di pengaruhi oleh nilai S/C dan C/R pada tingkat keberhasilan Inseminasi Buatan. Kata kunci: Calving Interval (CI), Conception Rate (CR), Inseminasi buatan, kesejahteraan, Service per Conception (S/C)