Nurmaisah, Nurmaisah
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efek Media Tali Penghubung Antar Pohon Terhadap Aktivitas Semut Predator Oecophylla smaragdina Pada Tanaman Buah Rahim, Abdul; Irwansyah, Irwansyah; Nurmaisah, Nurmaisah
JURNAL PERTANIAN Vol 15, No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v15i2.4291

Abstract

Proses perpindahan koloni semut predator O. smaragdina menggunakan media tali merupakan salah satu upaya konservasi musuh alami pada areal tanaman buah. Penelitian ini bertujuan menguji efek jenis dan panjang tali, serta hubungan jenis dan panjang tali sebagai media penghubung antar pohon terhadap aktivitas semut predator. Penelitian dilakukan pada kondisi semi lapang dan lapang yang terdiri dari 3 unit percobaan yakni tali rafia dan tali tambang, dengan masing-masing panjang 1, 3, dan 5 m. Setiap unit percobaan di ulang sebanyak 4 kali. Pengujian lapang dilakukan dengan memindahkan koloni melalui media tali dari pohon yang terdapat sarang semut ke pohon yang tidak ditemukan semut predator. Aktivitas semut diukur berdasarkan ada dan tidaknya aktivitas semut pada media tali pada area yang ditentukan. Serta, pada pengujian lapang diamati pula jumlah koloni yang berpindah ke pohon lainnya. Analisis perbandingan menggunakan Uji Wilcoxon dan Analisis Kontigensi, sedangkan analisis hubungan menggunakan Analisis PCA dan Regresi Logisctic Ordinal. Hasil penelitian menunjukkan jenis tali tidak berpengaruh pada kondisi semi lapang, namun hubungan jenis tali tambang dengan predator lebih erat dibandingkan dengan tali rafia. Pada pengujian lapang menunjukkan panjang dan jenis tali mempengaruhi aktivitas semut predator. Terdapat kecendrungan semakin panjang tali meningkatkan aktivitas semut predator. Jumlah sarang yang terbentuk pada pohon tujuan perpindahan mencapai 7 sarang dari 4 pohon dengan komposisi 352 telur, 16 larva, 904 kasta non reproduktif, dan 1 ratu (kasta reproduktif). Faktor suhu, kelembapan, dan kejadian hujan juga cenderung mempengaruhi aktivitas semut predator O. smaragdina
Populasi Serangga pada Lahan Budidaya Tomat yang Dikelilingi Refugia: Insect Population in Tomato Cultivation Areas Surrounded by Refugia Nurmaisah, Nurmaisah; Rahim, Abdul; Adiwena, Muh.
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 13 No. 1 (2025): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v13i1.5279

Abstract

Arah penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak penanaman refugia terhadap indeks keanekaragaman serta dominansi serangga di lahan budidaya tomat (Solanum lycopersicum). Penelitian ini menerapkan rancangan acak kelompok dengan perlakuan tanpa refugia, serta refugia berupa Zinnia elegans, Cosmos caudatus dan Tagetes erecta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan refugia seperti Z. elegans dan T. erecta meningkatkan indeks keanekaragaman serangga dan indeks dominansi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Indeks keanekaragaman tertinggi mencapai 1,55 pada penggunaan T. erecta sementara indeks dominansi bernilai 0,44. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya penggunaan refugia untuk meningkatkan biodiversitas dan menjaga keseimbangan ekosistem pertanian dan meskipun peningkatan keanekaragaman hayati berhasil dicapai, tingkat keanekaragaman masih tergolong rendah. This research aims to evaluate the impact of refugia planting on the insect diversity index and dominance index in tomato (Solanum lycopersicum) cultivation areas. The research used an experiment with a randomized block design which included control procedures of no refugia and with the use of Zinnia elegans, Cosmos caudatus, and Tagetes erecta. The study demonstrates that employing refugia such as Z. elegans and T. erecta was also superior in improving the insect diversity index and dominance index compared to other treatments. The maximum estimated index diversity was 1.55 for T. erecta and for the dominance index was 0.44. The study concludes that the application of refugia is necessary for the enhancement of agricultural biodiversity and the equilibrium of the agricultural ecosystems though the diversity attained leaves much to be desired.
Populasi Serangga pada Lahan Budidaya Tomat yang Dikelilingi Refugia: Insect Population in Tomato Cultivation Areas Surrounded by Refugia Nurmaisah, Nurmaisah; Rahim, Abdul; Adiwena, Muh.
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 13 No. 1 (2025): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v13i1.5279

Abstract

Arah penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak penanaman refugia terhadap indeks keanekaragaman serta dominansi serangga di lahan budidaya tomat (Solanum lycopersicum). Penelitian ini menerapkan rancangan acak kelompok dengan perlakuan tanpa refugia, serta refugia berupa Zinnia elegans, Cosmos caudatus dan Tagetes erecta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan refugia seperti Z. elegans dan T. erecta meningkatkan indeks keanekaragaman serangga dan indeks dominansi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Indeks keanekaragaman tertinggi mencapai 1,55 pada penggunaan T. erecta sementara indeks dominansi bernilai 0,44. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya penggunaan refugia untuk meningkatkan biodiversitas dan menjaga keseimbangan ekosistem pertanian dan meskipun peningkatan keanekaragaman hayati berhasil dicapai, tingkat keanekaragaman masih tergolong rendah. This research aims to evaluate the impact of refugia planting on the insect diversity index and dominance index in tomato (Solanum lycopersicum) cultivation areas. The research used an experiment with a randomized block design which included control procedures of no refugia and with the use of Zinnia elegans, Cosmos caudatus, and Tagetes erecta. The study demonstrates that employing refugia such as Z. elegans and T. erecta was also superior in improving the insect diversity index and dominance index compared to other treatments. The maximum estimated index diversity was 1.55 for T. erecta and for the dominance index was 0.44. The study concludes that the application of refugia is necessary for the enhancement of agricultural biodiversity and the equilibrium of the agricultural ecosystems though the diversity attained leaves much to be desired.
Potensi Bahan Tambahan pada Pestisida Nabati Daun Pepaya Terhadap Hama dan Kerusakan Daun Kangkung Cabut (Ipomoea reptans Poir): Additive Effects of Papaya Leaf Botanical Pesticides on Pest Control and Leaf Protection in Upland Water Spinach (Ipomoea reptans Poir) Chairiyah, Nurul; Ipun, Ipun; Dwi Santoso; Nur Indah Mansyur; Nurmaisah, Nurmaisah; Muh. Adiwena; Saat Egra; Muttaqien, Muttaqien
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 13 No. 3 (2025): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v13i3.6987

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penambahan bawang putih, serai, dan daun sirsak dalam formulasi pestisida nabati berbahan dasar daun pepaya terhadap penurunan jumlah hama dan kerusakan daun pada tanaman kangkung cabut (Ipomoea reptans Poir). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas lima taraf perlakuan dan lima ulangan, sehingga terdapat 25 satuan percobaan. Perlakuan terdiri dari P0 (kontrol); P1 (daun pepaya); P2 (daun pepaya + bawang putih), P3 (daun pepaya + serai), dan P4 (daun pepaya + daun sirsak). Pestisida nabati diformulasikan melalui proses penghalusan bahan aktif dalam 300 mL air, diikuti inkubasi selama tiga hari, penyaringan, dan pengenceran hingga 1 liter. Penanaman kangkung cabut dilakukan pada bedengan berukuran 1 × 1 meter dengan perlakuan budidaya standar, meliputi penyiraman, penyiangan, dan pemupukan dasar. Pestisida nabati diaplikasikan dengan metode penyemprotan sebanyak dua kali, yaitu pada minggu ketiga dan keempat setelah tanam, pada sore hari. Parameter yang diamati meliputi persentase penurunan jumlah hama serta kerusakan daun. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan pengaruh aplikasi pestisida nabati terhadap populasi hama dan tingkat kerusakan tanaman kangkung. Perlakuan paling optimal diperoleh dari kombinasi daun pepaya dan serai (P3), yang mampu menurunkan jumlah hama hingga 87,5% dan dapat menekan kerusakan daun dibandingkan perlakuan lainnya. Masih ditemukan tanda-tanda serangan berupa bercak cokelat dan bekas gigitan pada beberapa perlakuan, yang menunjukkan bahwa efektivitas pestisida nabati turut dipengaruhi oleh stabilitas senyawa aktif yang digunakan. This study aimed to evaluate the effectiveness of adding garlic, lemongrass, and soursop leaves to a plant-based pesticide formulation using papaya leaves as the main ingredient in reducing pest populations and leaf damage in upland water spinach (Ipomoea reptans Poir). The research was conducted through a field experiment using a Randomized Complete Block Design (RCBD) consisting of five treatments and five replications, resulting in 25 experimental units. The treatments included P0 (control), P1 (papaya leaves), P2 (papaya leaves + garlic), P3 (papaya leaves + lemongrass), and P4 (papaya leaves + soursop leaves). The botanical pesticide was formulated by blending the active ingredients with 300 mL of water, followed by incubation for three days, filtration, and dilution to a final volume of 1 liter. Upland water spinach was cultivated on plots measuring 1 × 1 meters using standard cultivation practices, including watering, weeding, and base fertilization. The pesticide was applied twice by spraying, in the third and fourth weeks after planting, during the late afternoon. Observed parameters included the percentage reduction in pest numbers and leaf damage. The most effective treatment was P3 (papaya leaves + lemongrass), which reduced pest populations by 87.5% and significantly suppressed leaf damage compared to other treatments. However, signs of pest activity such as brown spots and bite marks were still observed in some treatments, indicating that the effectiveness of the botanical pesticide was also influenced by the stability of the active compounds used.