Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Responsibilities of Notaries as a Public Official in Making Authentic Deeds Wahid, Andi Ismayana; Mahka, Muh. Fachrur Razy; Sufriaman, Sufriaman
JIHAD : Jurnal Ilmu Hukum dan Administrasi Vol 6, No 2 (2024): JIHAD : Jurnal Ilmu Hukum Dan Administrasi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jihad.v6i2.6936

Abstract

Notaries are given the authority to make general deeds, while PPAT (Land Deed Maker Official) is a general official who handles special deeds in the land sector. The deeds made by the two Notary and PPAT officials are authentic evidence which essentially contain formal truths that can be used by anyone in the future that a legal act as stated in the deeds has occurred. So that Notary and PPAT officials have a very important role in building certainty, order and legal protection in society. Therefore, the problem is the extent of a Notary's responsibility as a public official for the deed he makes and what sanctions can be given to the Notary if he violates the implementation provisions in making authentic deeds. To answer this problem, the method used is empirical juridical, namely research based on field research and equipped with library research. An authentic deed is perfect evidence which aims to guarantee certainty and legal protection to the parties. A notary must carry out his responsibilities properly in accordance with professional ethics (code of ethics) and in accordance with the Law on the Position of Notaries. This responsibility is not only based on morals but also based on law, especially Law Number 30 of 2004 concerning the Position of Notary Public in conjunction with Law Number 02 of 2014 concerning the Position of Notary Public.
ANALISIS HUKUM TERHADAP PENYEBAB PERNIKAHAN DINI PADA STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA KABUPATEN KOLAKA Wahid, Andi Ismayana; Sufriaman, Sufriaman; Mahka, Muh. Fachrur Razy
Indonesian Journal of Legality of Law Vol. 7 No. 1 (2024): Indonesian Journal of Legality of Law, Desember 2024
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ijlf.v7i1.5461

Abstract

Pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan oleh seorang yang berusia remaja atau dibawah usia yang tidak sesuai dengan ketentuan Undang-Undang. Adapun menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 atas perubahan tentang Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 bahwa usia nikah adalah 19 tahun. Yang mana pernikahan dini ini menimbulkan permasalahan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui ketentuan perkawinan menurut sistem hukum yang berlaku di Indonesia dan factor-faktor yang menjadi penyebab perkawinan dini di Kabupaten Kolaka. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis sosiologis, spesifikasi penelitian ini adalah deskriptif, dengan sumber data yang berasal dari data primer dan data sekunder, yang diperoleh dari studi kepustakaan serta penelusuran diinternet (browsing), dengan metode analisa data yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketentuan sistem hukum di Indonesia itu berbeda-beda, harus menganut sistem hukum nasional yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2019 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974, Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan dini, yaitu faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor keluarga, faktor media massa. Dengan memahami faktor-faktor ini diharapkan dapat menekan meningkatnya tingkat pernikahan dini yang terjadi di Kabupaten Kolaka. Early marriage is a marriage carried out by someone who is a teenager or under the age that does not comply with the provisions of the law. Meanwhile, according to Law Number 16 of 2019 regarding amendments to Law Number 1 of 1974, the age of marriage is 19 years. This early marriage causes problems. This research aims to determine the provisions for marriage according to the legal system in force in Indonesia and the factors that cause early marriage in Kolaka Regency. This research uses a type of sociological juridical research, the specifications of this research are descriptive, with data sources originating from primary data and secondary data, obtained from literature studies and internet searches (browsing), with the data analysis method used is qualitative. The results of this research show that the provisions of the legal system in Indonesia are different, they must adhere to a national legal system that is in accordance with Law Number 16 of 2019 concerning Amendments to Law Number 1 of 1974. Several factors cause early marriage, namely factors economics, educational factors, family factors, mass media factors. By understanding these factors, it is hoped that we can reduce the increasing rate of early marriages that occur in Kolaka Regency.
PENINJAUAN HUKUM PIDANA NARKOTIKA DI INDONESIA: TANTANGAN, DAMPAK, DAN UPAYA MELINDUNGI GENERASI MUDA Isvany, Andi Lulu; Mahka, Muh. Fachrur Razy; Wahid, Andi Ismayana; Amrullah, Andi Ashadi
Indonesian Journal of Legality of Law Vol. 7 No. 1 (2024): Indonesian Journal of Legality of Law, Desember 2024
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ijlf.v7i1.5463

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hukum pidana narkoba dalam rangka memahami tantangan, dampak, dan upaya perlindungan terhadap generasi muda. Masalah narkoba di Indonesia merupakan isu krusial yang memberikan dampak signifikan pada generasi muda. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Namun, tantangan utama terletak pada penerapan dan penegakan hukum, terutama dengan metode distribusi narkoba yang semakin kompleks. Selain itu, krisis dalam sistem dukungan keluarga, pendidikan, dan masyarakat turut memperburuk dampak sosial dari masalah narkoba ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research) untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber hukum, akademik, dan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kerangka hukum telah tersedia, pelaksanaannya masih menghadapi berbagai kendala, terutama dalam hal koordinasi dan konsistensi penegakan hukum. Untuk melindungi generasi muda, diperlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga. Edukasi menjadi komponen kunci dalam menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan guna menanggulangi masalah narkoba. Penelitian ini menekankan pentingnya pendekatan holistik untuk menghadapi tantangan ini, guna melindungi masa depan generasi muda Indonesia. This research aims to analyze drug criminal law to understand the challenges, impacts and protection efforts for the younger generation. The drug problem in Indonesia is a crucial problem that has a significant impact on the younger generation. This is regulated in Law Number 35 of 2009 concerning Narcotics. However, the main challenge lies in implementing and enforcing the law, especially with increasingly complex drug distribution methods. Apart from that, crises in the family, education and community support systems also exacerbate the social impact of this drug problem. This research uses qualitative methods with a library research approach to collect and analyze data from various legal, academic and social sources. The research results show that although the legal framework is available, its implementation still faces various obstacles, especially in terms of coordination and consistency of law enforcement. To protect the younger generation, close collaboration between government, society and families is needed. Education is a key component in creating effective and sustainable solutions to address drug problems. This research emphasizes the importance of a holistic approach in facing these challenges, in order to protect the future of Indonesia's young generation.
PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KESEHATAN MENTAL REMAJA Wahid, Andi Ismayana; Sufriaman, Sufriaman; Mahka, Muh. Fachrur Razy; Jaya, Karman
Indonesian Journal of Legality of Law Vol. 7 No. 2 (2025): Indonesian Journal of Legality of Law, Juni 2025
Publisher : Postgraduate Bosowa University Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ijlf.v7i2.6273

Abstract

Dimasa digital seperti sekarang ini, perkembangan teknologi semakin meningkat, penggunaan sosial media telah menjadi bagia integral dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan Sosial Media ini membawa berbagai dampak, baik positif maupun negative. Salah satu dampak yang paling mendapat perhatian adalah Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental remaja dan mengetahui dampak positif dan dampak negative dari penggunaan media sosial. Penelitian ini menggunakan analisis kepustakaan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari berbagai jurnal ilmiah akademis yang relevan dengan topik penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis terhadap literatur yang digunakan dalam penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan atau korelasi antara penggunaan media sosial dan kesehatan mental remaja. Temuan ini mengindikasikan bahwa durasi penggunaan, jenis aplikasi yang digunakan serta frekuensinya memiliki pengaruh terhadap dampak negatif yang ditimbulkan pada remaja serta Adanya hubungan signifikan antara penggunaan media sosial dan kesehatan mental pada remaja. Efek negatif dari media sosial yaitu secara tidak langsung menjauhkan yang sudah dekat. Remaja mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi pada hal-hal yang belum mereka ketahui atau hal-hal yang menarik dan unik, sehingga media sosial sangat membantu remaja untuk mencari hal-hal yang belum mereka ketahui dengan mudah. Disisi lain rasa ingin tahu yang tinggi pada remaja dapat menimbulkan dampak buruk. Misalnya, rasa ingin tahu atau rasa tertarik kepada hal-hal tentang pornografi karena jika sekali melihat hal semacam itu akan merasa ingin tahu, Remaja yang kecanduan pornografi akan sangat merugikan diri sendiri karena pengaruh dari menonton video porno sangat buruk yaitu merusak fungsi otak dan mempengaruhi mental remaja. In today's digital era, technological developments are increasing, the use of social media has become an integral part of everyday life. The use of social media has various impacts, both positive and negative. One of the impacts that gets the most attention is the Influence of social media on Adolescent Mental Health. This study aims to determine the effect of social media use on adolescent mental health and to determine the positive and negative impacts of watching pornographic media. This study uses a qualitative approach to literature analysis. The data used in this study come from various academic scientific journals that are relevant to the research topic. The data analysis method used is an analysis of the literature used in the study. The results of this study indicate that there is a relationship or correlation between the use of social media and the mental health of adolescents. This finding indicates that the duration of use, the type of application used and its frequency have an influence on the negative impacts caused by adolescents and there is a significant relationship between the use of social media and mental health in adolescents. The negative effects of social media are that it indirectly distances those who are close. Adolescents have a high curiosity about things they don't know yet or things that are interesting and unique, so social media is very helpful for adolescents to find things they don't know easily. On the other hand, high curiosity in adolescents can have a bad impact. For example, curiosity or interest in things about pornography because if you see something like that once you will feel curious, Adolescents who are addicted to pornography will be very detrimental to themselves because the influence of watching pornographic videos is very bad, namely damaging brain function and affecting the mentality of adolescents.