Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kombinasi Limbah Sayur Difermentasi dan Limbah Tahu pada Hidroponik Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir.) Satriawan, Dedi; Astuti, R. R. Sri; Jayanti, Juliah
Konservasi Hayati Vol 19 No 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/hayati.v19i1.26708

Abstract

Budidaya tanaman menggunakan sistem hidroponik merupakan salah satu cara alternatif untuk mendapatkan sayuran bebas pestisida. Pembuatan nutrisi organik menjadi tuntutan untuk memaksimalkan manfaat dari sisi kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi terbaik antara limbah tahu dengan limbah sayur difermentasi untuk hidroponik organik tanaman kangkung darat (Ipomoea repstans Poir.). Metode yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dengan 6 ulangan. Sebagai perlakuan adalah komposisi limbah tahu dengan limbah sayur difermentasi; yaitu 40 L Limbah Tahu, 38 l limbah tahu + 2 liter limbah sayur difermentasi, 37 liter limbah tahu + 3 l limbah sayur difermentasi dan 35 l limbah tahu + 5 l limbah sayur difermentasi. Hasil terbaik ditemukan pada komposisi , 38 l limbah tahu + 2 l limbah sayur difermentasi. Kata Kunci: hidroponik, Ipomoea repstans Poir., limbah sayur, limbah tahu
Estetika Tumbuhan Resin sebagai Potensi Produk Kreatif Ibu-Ibu Persaudaraan Muslimah Salimah Kelurahan Rawa Makmur Kota Bengkulu Riandini, Evelyne; Astuti, R. R. Sri; Fatimatuzzahra, Fatimatuzzahra
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jompaabdi.v3i2.883

Abstract

Media resin tumbuhan berupa awetan jenis tumbuhan terutama tumbuhan pekarangan rumah Banyaknya jenis tumbuhan berbunga di sekitar perkarangan menjadi potensi dalam membuat produk kreatif dengan menggunakan awetan tumbuhan. Namun belum sepenuhnya masyarakat mengetahui cara dan teknik pembuatan produk kreatif ini. Untuk itu diperlukan suatu pelatihan untuk melatih dan memberikan pengalaman kepada masyarakat terutama ibu-ibu dalam membuat produk kreatif berbahan dasar tumbuhan disekitar perkarangan salah satunya tumbuhan hias. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Persatuan Ibu-Ibu Muslimah Rawa Makmur pada tanggal 26 Agustus 2023. Kegiatan dihadiri ibu-ibu dengan total 25 orang. Kegiatan dilakukan dengan tiga sesi, sesi pertama pemaparan awal mengenai resin melalui media presentasi dan diskusi selama 15 menit. Sesi dua dilanjutkan yaitu praktik langsung pembuatan resin tumbuhan. Kegiatan ini dari total 25 orang dibuat 3 kelompok besar dalam pelaksanaan praktik pembuatan resin. Praktik ini bertujuan mengedukasi langsung para peserta dalam pembuatan resin dengan bahan dan alat yang telah disediakan oleh tim pengabdian. Sesi ketiga yaitu pembagian kuisoner ke peserta pengabdian seputar pengetahuan pembuatan resin tumbuhan dan kegiatan yang telah dilaksanakan.
Pengaruh Konsentrasi 6-Benzyl Amino Purine (BAP) dan Media Murashige and Skoog (MS) terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Subkultur ANGGREK Dendrobium sp. Woo Leng secara In Vitro Erisa, Rimala; Nurliana, Steffanie; Satriawan, Dedi; Astuti, R. R. Sri; Marlin, M
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2022: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbanyakan anggrek Dendrobium sp. Woo Leng secara konvensional menghasilkan bibit terbatas sehingga perlu diperbanyak dengan teknik kultur jaringan dengan penambahan ZPT BAP dan media MS pada media kultur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi BAP dan media MS terhadap pertumbuhan dan perkembangan subkultur anggrek Dendrobium sp. Woo Leng secara in vitro. Eksplan berasal dari Laboratorium Bioteknologi Hortikultura, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Penelitian ini dilakukan dengan ditanam 3 buah eksplan dalam 1 botol media lalu dipelihara dalam ruang kultur dan diamati 1 kali dalam 1 mingu selama 16 minggu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial terdiri dari 2 faktor perlakuan, yaitu zat pengatur tumbuh BAP dengan konsentrasi 0, 0,5, 1, 1,5, 2 ppm dan media MS dengan konsentrasi ½ MS dan MS full. Jumlah perlakuan yang digunakan adalah 10 perlakuan dengan 3 ulangan. Data yang didapat dianalisis dengan analisis varians (ANOVA), jika terdapat pengaruh yang nyata (FHitung>FTabel) maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil uji DMRT taraf 5% menunjukkan bahwa konsentrasi MS full merupakan konsentrasi yang lebih baik untuk pertumbuhan dan perkembangan panjang akar (2,38 cm) dibanding dengan konsentrasi media ½ MS (1,36 cm), jumlah akar (7,02 akar) lebih baik dibanding dengan konsentrasi ½ MS (6,19 akar), tinggi planlet (4,01 cm) lebih baik dibanding dengan konsentrasi ½ MS (3,56 cm) dan jumlah daun (7,16 helai) lebih baik dibanding dengan konsentrasi ½ MS (6,04 helai). Rentang konsentrasi 1 sampai 2 ppm BAP (2,1 sampai 2,33 cm) merupakan konsentrasi yang lebih baik dibanding konsentrasi 0 ppm BAP (1,08 cm) pada variabel panjang akar, konsentrasi 2 ppm BAP (8,06 akar) merupakan konsentrasi yang lebih baik dibandingkan konsentrasi 0 (5,11 akar), 0,5 (5,78 akar) dan 1 ppm (6,78 akar) pada variabel jumlah akar, konsentrasi 0 ppm BAP (5,29 cm) merupakan konsentrasi yang lebih baik dibandingkan konsentrasi lainnya pada variabel tinggi planlet, konsentrasi 0 ppm BAP (7,95 helai) merupakan konsentrasi yang lebih baik dibandingkan konsentrasi lainnya pada variabel jumlah daun, rentang konsentrasi 1,5 dan 2 ppm BAP (2,22 dan 2,50 tunas) merupakan konsentrasi yang lebih baik dibandingkan konsentrasi lainnya pada variabel jumlah tunas.
Pengaruh Konsentrasi 6-Benzyl Amino Purine (BAP) dan Sukrosa terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Subkultur Anggrek Dendrobium Sp. Woo Leng secara In Vitro Rahmawidowati, Fetri; Nurliana, Steffanie; Satriawan, Dedi; Astuti, R. R. Sri; Marlin, M
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2022: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi BAP dan sukrosa terhadap pertumbuhan dan perkembangan subkultur anggrek Dendrobium sp. Woo Leng secara in vitro. Bibit berasal dari Laboratorium Bioteknologi Hortikultura, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Penelitian ini RAL faktorial terdiri dari 2 faktor, yaitu BAP 0, 1, 2 ppm dan sukrosa 10, 20, 30, 40 g/L. Data dianalisis dengan analisis varian (ANOVA) dan jika terdapat data yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang perlakuan BAP 0 ppm (2,08 akar) dan BAP 1 ppm (2,66 akar) merupakan perlakuan yang lebih baik dibandingkan BAP 2 ppm (0,97 akar) pada jumlah akar, rentang perlakuan BAP 0 ppm (1,22 cm) dan BAP 1 ppm (1,73 cm) merupakan perlakuan yang lebih baik dibandingkan BAP 2 ppm (0,97 cm) pada panjang akar, rentang perlakuan BAP 1 ppm 7,94 daun) dan BAP 2 ppm (8,17 daun) merupakan perlakuan yang lebih baik dibandingkan BAP 0 ppm (7,22 daun) pada jumlah daun, perlakuan BAP 1 ppm (1,63 tunas) merupkan perlakuan terbaik pada jumlah tunas. Perlakuan sukrosa 40 g/L (2,66 akar) merupakan perlakuan terbaik pada jumlah akar, sukrosa 40 g/L (1,77 cm) merupakan perlakuan terbaik pada panjang akar. Interaksi BAP dan sukrosa pada rentang perlakuan BAP 1 ppm dan sukrosa 30 g/L (8,88 daun), BAP 2 ppm dan sukrosa 10 g/L (8,44 daun), BAP 0 ppm dan sukrosa 40 g/L (8,22 daun), BAP 1 ppm dan sukrosa 40 g/L (8,22 daun), BAP 2 ppm dan sukrosa 30 g/L (8,22 daun), BAP 2 ppm dan sukrosa 20 g/L (8,00 daun), daun), BAP 1 ppm dan sukrosa 20 g/L (7,56 daun), BAP 2 ppm dan sukrosa 40 g/L (7,56 daun) merupakan konsentrasi yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya pada jumlah daun Dendrobium sp. Woo Leng.