ABSTRACT Islamic microfinance institutions play an important role in the economic empowerment of rural communities, especially in the era of the Industrial Revolution 5.0 which is characterized by technological advances and rapid social change. Sharia-based microfinance offers a more equitable and sustainable solution to support rural small and medium enterprises (SMEs). This research aims to explore how Islamic microfinance institutions can improve the sustainability and welfare of rural communities in facing the challenges of the industrial revolution 5.0. The method used is a qualitative approach with case study analysis on Islamic microfinance institutions in Indonesia. The results show that Islamic microfinance institutions play a role in providing more inclusive access to finance, supporting the digitalization of small businesses, and increasing the economic resilience of rural communities. However, challenges such as the digital divide, lack of digital financial literacy, and limited infrastructure remain. Therefore, strengthening the capacity of Islamic microfinance institutions and digital education are key to ensuring the sustainability and welfare of rural communities in this digital era. ABSTRAK Lembaga keuangan mikro syariah memiliki peran penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan, terutama dalam era Revolusi Industri 5.0 yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang cepat. Pembiayaan mikro berbasis prinsip syariah menawarkan solusi yang lebih adil dan berkelanjutan untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) di pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana lembaga keuangan mikro syariah dapat meningkatkan keberlangsungan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan dalam menghadapi tantangan revolusi industri 5.0. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis studi kasus pada lembaga-lembaga keuangan mikro syariah di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga keuangan mikro syariah berperan dalam memberikan akses pembiayaan yang lebih inklusif, mendukung digitalisasi usaha kecil, dan meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat pedesaan. Meskipun demikian, tantangan seperti digital divide, kurangnya literasi keuangan digital, dan keterbatasan infrastruktur masih menjadi hambatan. Oleh karena itu, penguatan kapasitas lembaga keuangan mikro syariah dan edukasi digital menjadi kunci untuk memastikan keberlangsungan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan di era digital ini.