Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PKM Berantas Dimensia Dengan Sosialisasi Senam Otak Untuk Masyarakat Lansia Di Kampung Nelayan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara Feda Anisah Makkiyah; Yuni Setyaningsih; Melly Kristanti
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 5 No 1 (2022): IKRAITH-ABDIMAS No 1 Vol 5 Maret 2022
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.071 KB)

Abstract

Latar Belakang. Angka harapan hidup lansia diprediksi di Indonesia pada tahun 2025mengalami peningkatan. Dimensia diprediksi mencapai 20 persen populasi seluruh dunia di2025. Perlu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah dimensia danmemahami tanda-tanda dari dimensia, sehingga dapat berobat sedini mungkin. Metode PKM.Kegiatan PKM dilakukan diKampung Nelayan RW 17 Kelurahan Penjaringan KecamatanCilincing, kampung nelayan, Jakarta Utara, yang berjarak 76 km dari FK UPN Veteran Jakarta,kegiatan yang dilakukan adalah screening dimensia dengan test mini-cog, penyuluhan tentangdimensia dan bagaimana menjaga kesehatan otak dan demonstrasi senam otak dan peragaanlangsung pada masyarakat usia di atas 45 tahun. Hasil PKM. Sebanyak 30 responden denganusia rata-rata 52.96 tahun, 27 orang wanita mengikuti kegiatan ini yang dibagi menjadi duagelombang, untuk mengikuti protokol kesehatan selama pandemi covid-19. Kebanyakanresponden dengan obesitas dan hipertensi yang merupakan masalah serius di masyarakat.Delapan orang dengan nilai minicog kurang dari 2 (positif untuk dimensia), dan sisanya negatifuntuk dimensia. Kegiatan senam otak diikuti dengan baik oleh masyarakat tersebut. Hasil skoryang didapatkan pada post-test didapatkan penurunan 10% dibandingkan pretest, yangkemungkinan sesuai dengan kejadian dimensia. Penyuluhan dan sosialisasi senam otakdirasakan sangat bermanfaat karena memberikan informasi baru dan menyadarkan masyarakattersebut akan pentingnya kesehatan otak.
Pengenalan Pendidikan Profesi Dokter Di Fakultas Kedokteran Pada Siswa SMA Guna Menjaring Mahasiswa Berfikiran Kritis Dan Berwawasan Bela Negara Nunuk Nugrohowati; Niniek Hardini; Mila Citrawati; Melly Kristanti
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 5 No 2 (2022): IKRAITH-ABDIMAS No 2 Vol 5 Juli 2022
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.038 KB)

Abstract

Universitas sebagai satu perguruan tinggi adalah pemangku kepentingan yangberperan dalam persiapan untuk mencetak generasi muda masa depan kita.Menyelenggarakan pendidikan bermutu untuk menghasilkan lulusan berdaya sainginternasional yang berindentitas bela negara adalah salah satu misi dari universitas kami.Penempaan yang berkelanjutan akan membentuk kepribadian untuk senatiasa siap sediamenghadapi setiap kompleksitas zaman. Tujuan pengenalan ini meningkatkan pengetahuanwawasan siswa terkait pendidikan profesi dokter guna mendapatkan mahasiswa berfikirankritis dan berwawasan bela negara. Kegiatan ini dilakukan secara daring kepada 69 siswasiswi SMA Bakti Mulya 400 Jakarta Selatan. Metode pelaksanaan kegiatan denganpenyuluhan, campus virtual tour, diskusi dan penyebaran kuesioner. Kegiatan berlangsungdengan melibatkan beberapa pihak yakni tim dosen, kepala sekolah, guru bimbingankonseling, perwakilan organisasi orang tua siswa, alumni SMA Bakti Mulya serta siswasiswi kelas X. Para peserta mengikuti kegiatan dengan baik, aktif dan penuh antusias. Darihasil analisis pengetahuan tentang Pendidikan Profesi dokter di Fakultas Kedokteran padaSiswa SMA Bakti Mulya 400 sebelum dan sesudah kegiatan pengenalan, didapatkan pvalue< 0.05, berarti terjadi peningkatan pengetahuan wawasan siswa SMA terkaitPendidikan profesi dokter. Peningkatan ini dimungkinkan karena ketertarikan siswaterhadap wawasan bela negara yang menjadi salah satu misi di universitas kami. Peransebagai universitas bela negara adalah menguatkan energi kinetik dan energi potensialbangsa melalui pembinaan keilmuan mahasiswanya tidak hanya lulus sarjana, tetapi jugadapat melebarkan sayap partisipatif di masyarakat sebagai kekuatan bela negara yangbertumpu kepada kesejahteraan masyarakat. modal besar bagi pembangunan negara.
Gejala Klinis dan Riwayat Komorbid pada Dewasa Muda terhadap Status Kesembuhan COVID-19 di DKI Jakarta Nunuk Nugrohowati; Melly Kristanti; Boenga Nur Cita
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 01 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v12i01.1928

Abstract

Usia dewasa muda memiliki kerentanan dalam paparan COVID-19 dan resiko kematian, meskipun pada saat ini diketahui manifestasi klinis pada usia muda lebih ringan dibandingkan dengan usia dewasa. DKI Jakarta ditemukan kasus mencapai 270.494 orang terinfeksi COVID-19 rentang usia 5-28 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gejala klinis pasien pada usia muda yang terinfeksi COVID-19 dengan desain studi cross sectional menggunakan data sekunder Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021 pada trimester pertama. Jumlah sampel 3.851 orang terpilih melalui inklusi dan eksklusi. Variabel yang diteliti adalah jenis kelamin, riwayat penyakit komorbid dan status kepulangan pasien, dengan analisis data chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien COVID-19 usia dewasa muda pulang dengan status sembuh (99,71%), kasus meninggal lebih banyak pada laki-laki (54,5%), Pasien COVID-19 yang meninggal berusia dewasa muda lebih banyak ditemukan di wilayah Jakarta utara dan Jakarta timur (27,3%), pasien dengan kondisi sembuh dan riwayat hipertensi 21%, gejala awal yang dirasakan paling banyak demam (52,1%), batuk (49%) dan anosmia (37,7%). Analisis bivariat tidak terdapat hubungan gejala klinis dan riwayat komorbid terhadap status kesembuhan pasien (P-value < 0,05). Meskipun usia muda perlu diperhatikan kondisinya jika terkena COVID-19 terutama pada pasien yang memiliki gejala awal seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan, hilang/berkurang indera pengecap, sesak nafas, mual dan muntah dan anosmia, karena tidak menutup kemungkinan pasien itu akan sembuh. Maka dari itu tingkatkan daya tahan tubuh dan laksanakan vaksinasi booster COVID-19.
Peningkatan Pengetahuan Keluarga Binaan Terhadap Skabies Di Rw 011, Wilayah Kerja Puskesmas Cipayung Depok Tahun 2022 Melly Kristanti; Risa Ika Meidianab; Ayu Hapsari Nareswari; Neysa Ornella Dira; Alfian Zulhakim
Media Abdimas Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Media Abdimas Vol 2 No 1 Bulan Maret 2023
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1101.94 KB) | DOI: 10.37817/mediaabdimas.v2i1.2682

Abstract

Puskesmas merupakan salah satu upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata danterjangkau oleh masyarakat. Diagnosis komunitas dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatanpada suatu masalah dan melakukan intervensi terkait dengan masalah yang ditemukan. Skabies adalahpenyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi tungau Sarcoptes scabiei varietas hominis. Prevalensi penyakitskabies di Indonesia pada tahun 2016 masih cukup tinggi yaitu sebesar 12,6%, terutama di Jawa Barattermasuk kejadian penyakit skabies tertinggi. Penyebaran kejadian scabies ini dapat terjadi karenakurangnya pengetahuan seseorang dalam menangani dan mencegah penularannya, sehingga masih banyakyang terkena scabies. Selain itu berdasarkan hasil skrining dan data yang diperoleh, kasus skabies masihtinggi di Puskesmas Cipayung Jawa Barat, maka dilakukan kegiatan diagnosis masyarakat denganintervensi pemberian penyuluhan kepada beberapa keluarga asuh di RW 011, wilayah kerja PuskesmasCipayung, Jawa Barat. Hasil yang diperoleh setelah melakukan pemberdayaan masyarakat terdapatpeningkatan pengetahuan keluarga dampingan yang dibuktikan dengan nilai p-value sebesar 0,007berdasarkan hasil uji Wilcoxon. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perlu dilakukan penyuluhan secaralangsung dari rumah ke rumah agar ilmu yang diberikan dapat diterima dan dipraktekkan langsung kepadakeluarga khususnya keluarga yang terkena penyakit scabies..
Pelatihan Keterampilan Regulasi Diri dengan Perspektif Mindfulness (PKRM) bagi Guru untuk Mengatasi Masalah Mental Emosional Peserta Didik Suzy Yusna Dewi; Nunuk Nugrohowati; Melly Kristanti; Yasmin Azizah Idhsa; Yaya Aria Santosa; Dinda Amalia Suryadi; Yunita M. Lestari
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): April-Juni
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/pjpm.v4i2.1372

Abstract

Changes in the era of globalization plus the Covid-19 pandemic have caused problems in emotions and behavior, give an impact on the physical and psychological conditions of students. The purpose of study is to help reduce stress, emotion and anxiety problems, by educating and practicing to be applied in everyday life, carry out through online for all Nusantara Nature School Network teachers.  The implementation was given to 96 Nature School Network teachers, then the MAAS & SSRQ Questionnaires and understandings were given out and two weeks later an evaluation was held. Most of the participants were elementary school teachers (75.8%), dominated by 85.3% women. The condition of self-regulation of mindfulness training participants at those teachers was the most with good self-regulation conditions of 93.3% with an average MAAS 46.10, SSRQ 99.42 and a total of 145.53. The level of understanding respondents after participating was 41.7% of who already understands the materials, not understands at 36.1%. There is better self-regulation with the teachers as training participants, the level of understanding of participants after follow the activities being quite good. Mindfulness training needs to be done regularly, so that teachers can apply mindfulness to students at school.
Effectiveness of Counseling Using Motion Graphics Against Changes in Attitudes to Consuming Fast Food in Adolescents 2022 Melly Kristanti; Nunuk Nugrohowati; Yanti Harjono; Vernanda Em Afdhal; Raden Roro Maya Dennisa; Nabila Fairuz
International Journal of Theory and Application in Elementary and Secondary School Education Vol. 5 No. 1 (2023): April
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31098/ijtaese.v5i1.1412

Abstract

Media is very useful in increasing knowledge, especially in adolescents. Animated media is one of the ways in which education and information can be conveyed properly to adolescents. Therefore, the researchers wanted to see the effectiveness of motion graphics on the knowledge and attitudes of adolescents regarding fast food. This study used a cross sectional study design with a sample size of 120 samples. The instrument for this study used questionnaire pre-test and post-test. The analysis used in this study is the Wilcoxon test. There is a change in the attitude of adolescents after being given counseling using motion graphics, namely a p-value of 0.000 and knowledge did not experience a significant change p-value 0.165. Based on these results, it is certain that there is a need for changes in healthy living behavior to avoid obesity which has an impact on degenerative diseases. In addition, there is a need for new ways to provide counseling to adolescents, namely using motion graphics which are quite effective in providing information.
Penguatan Pemahaman Nutrisi yang Tepat untuk Fungsi Kognitif pada Anak Sekolah Dasar di Bojongsari Kota Depok Nugrohowati, Nunuk; Faranita, Tri; Kristanti, Melly; Setyaningsih, Yuni
Bahasa Indonesia Vol 21 No 02 (2024): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.212.3

Abstract

Good nutrition is absorbed efficiently and optimizes children's brain and cognitive development. Nutritional disorders in childhood can cause a decline in cognitive, motor, and language development abilities. The coverage of elementary schools of health services in Indonesia in 2021 is 57.5%, West Java Province is 56.9%, and Depok City is 40.37%. The purpose is to strengthen the understanding of proper nutrition for optimal cognitive function of students, to parents of SDN 04 Bojongsari students in Depok City. We invited 54 parents and 54 students to the events and determined the characteristics of respondents, parents’ knowledge of nutritional intake, and students' intelligence level. In parents, the level of knowledge was low by 41 people, and high knowledge by 13 people. The intelligence level of children in the superior category of 1 person, above the average of 6 people, an average of 29 people, below the average of 9 people, borderline 7 people, and intellectually deficient 2 people. Parents' knowledge is still lacking. Students in the superior category of 1 person, and most students in the average category indicate that there is a need for attention to students' nutritional intake to improve their level of intelligence. Regular follow-up of counseling activities needs to be carried out to monitor parents’ efforts in improving nutritional intake in children, providing food as lunch for elementary school children is a good idea for the continuation and maintenance of nutritional intake in children, cooperation between schools and health centers is needed to fulfill nutritional intake for improving students’ cognition or intelligence. Abstrak Status gizi yang baik apabila tubuh mendapatkan zat gizi lengkap dan dapat diserap secara efisien serta mengoptimalkan perkembangan otak dan kognitif anak-anak. Gangguan nutrisi pada masa anak-anak, dapat menyebabkan penurunan kemampuan kognitif, motorik, dan perkembangan bahasa. Cakupan SD/MI yang melakukan pelayanan kesehatan di Indonesia tahun 2021 57,5%, Provinsi Jawa Barat 56, 9 % Kota Depok 40,37%. Tujuan abdimas untuk melakukan penguatan pemahaman nutrisi yang tepat untuk fungsi kognitif optimal siswa, kepada orang tua siswa SDN 04 Bojongsari Kota Depok. Kami melibatkan 54 orang tua dan 54 siswa pada acara penyuluhan, kami menentukan tiga indikator yaitu karakteristik responden, gambaran pengetahuan terhadap asupan nutrisi serta tingkat kecerdasan siswa. Pada orang tua siswa tingkat pengetahuan rendah sebesar 41 orang (75,9%), pengetahuan tinggi 13 orang (24,1%). Pada tingkat kecerdasan anak kategori superior 1 orang, diatas rata-rata 6 orang, rata-rata 29 orang, dibawah rata-rata 9 orang, borderline 7 orang dan intellectual deficient 2 orang. Gambaran pengetahuan orang tua siswa terhadap permasalahan gizi masih kurang dalam hal asupan nutrisi dan tingkat kecerdasan anak. Siswa pada kategori superior 1 orang, dan paling banyak siswa pada kategori rata-rata. Gambaran pengetahuan orang tua siswa terhadap pemahaman dan pengetahuan masalah gizi untuk fungsi kognitif menunjukkan pengetahuan mereka masih lebih banyak pada tingkat rendah, dengan melakukan penyuluhan ini diharapkan pemahaman nutrisi yang tepat untuk fungsi kognitif anak yang dilakukan kepada orang tua diharapkan dapat lebih optimal. Tindak lanjut kegiatan penyuluhan secara berkala perlu dilakukan untuk memonitor upaya orang tua dalam perbaikan asupan gizi pada anak, penyediaan makanan sebagai makan siang anak SD merupakan ide bagus demi terlaksananya kelanjutan dan menjaga asupan gizi pada anak, perlu kerjasama antara sekolah dan puskesmas dalam upaya pemenuhan asupan gizi bagi peningkatan kognitif atau kecerdasan siswa.
KORELASI STATUS GIZI DAN POLA ASUH DENGAN KECERDASAN INTELEKTUAL PESERTA DIDIK SDN 04 BOJONGSARI Hanifah, Mayang Putri; Nugrohowati, Nunuk; Savitri, Pritha Maya; Kristanti, Melly
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i09.P15

Abstract

Kecerdasan intelektual adalah kemampuan seseorang untuk memahami, memproses, dan menggunakan informasi secara efektif. Angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah di Bojongsari cukup rendah, yaitu 13.91 dan 10.52 pada tahun 2021 yang kurang dari target UNDP sebesar 18 dan 15. Status gizi dan pola asuh memengaruhi kecerdasan intelektual. Status gizi merupakan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi tubuh. Salah satu indeksnya ialah TB/U, di mana angka kejadian stunting di Bojongsari tahun 2022 tertinggi di Depok sebesar 6%. Pola asuh demokratis dianggap paling tepat, namun pola asuh non-demokratis yang paling banyak ditemui di Depok. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi status gizi dan pola asuh dengan kecerdasan intelektual peserta didik SDN 04 Bojongsari. Desain Cross-sectional digunakan dalam penelitian ini. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik SDN 04 Bojongsari, dengan jumlah sampel sebanyak 70 responden yang diambil secara Stratified random sampling. Variabel dependen penelitian ini adalah kecerdasan intelektual, sedangkan status gizi dan pola asuh adalah variabel independen. Analisis univariat dan bivariat digunakan dalam analisis penelitian ini dengan uji spearman. Hasil univariat didapatkan IQ kategori average 54,3%, stunting 25,7%, underweight 30%, wasting 25,7%, dan pola demokratis 72,9%. Hasil bivariat menunjukkan tidak terdapat korelasi yang signifikan antara status gizi dengan IQ (P-value = 0.565). Sementara itu, terdapat korelasi yang signifikan antara pola asuh dengan IQ (P-value = 0,004; koefisien korelasi = 0,341). Ditemukan bahwa hanya pola asuh yang berkorelasi dengan kecerdasan intelektual. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penerapan pola asuh yang tepat akan meningkatkan kecerdasan intelektual anak. Kata kunci : Kecerdasan intelektual, status gizi, stunting, pola asuh, Bojongsari
Determinants of active aging affect healthy life expectation theresa, Ria Maria Theresa; dewiastuti, Marlina; Kristanti, Melly; cantika
Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 17 No 1 (2023): Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta Kerja Sama KNPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33533/jpm.v17i1.5837

Abstract

Life expectancy is an indicator of successful health development. It is estimated the elderly population will increase along with the increase in life expectancy, in 2050 there will be an increase 3 times in the number of elderly from 2013. The increase in the number of elderly raises a health sector complicated problem. The elderly group will experience a decrease in health status either naturally or due to illness. Goals of the health program focus on life expectancy. West Java is the largest proportion with  Indramayu a city in West Java that has a target life expectancy that reaches the target. The government's efforts to improve the elderly welfare are realized in various programs so that an increase in the elderly population does not increase health problems.  Indicators of elderly health can be measured by active aging (AA).. The determinants of the AA component, which include health and well-being, are indicators for assessing healthy life expectancy in the elderly. Assessment of healthy life expectancy is assessed from several determinants. Assessment of healthy life expectancy can determine health development targets, especially in the elderly. This study associated dietary patterns and smoking habits with increased healthy life expectancy.
Pentingnya Edukasi Gizi Seimbang dan Pengenalan Isi Piringku pada Siswa Remaja SMA Islam Aulia Chairani; Yanti Harjono Hadiwiardjo; Melly Kristanti; Isniani Ramadhani Sekar Prabarini
Segara : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2023): Vol. 1 No. 2 (2023): SEGARA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran UPN "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33533/segara.v1i2.7301

Abstract

Usia remaja membutuhkan nutrisi dari makanan secara kualitas dan kuantitas agar tubuh dapat berfungsi secara optimal. Nutrisi yang masuk ke dalam tubuh selanjutnya akan dibentuk menjadi sumber energi yang digunakan untuk mempertahankan daya tahan, daya konsentrasi serta tersedianya tenaga untuk melakukan aktivitas belajar. Peningkatan permasalahan pada aspek nutrisi ini terjadi akibat perubahan gaya hidup yang mempengaruhi konsumsi makan menunjukkan adanya penurunan asupan makronutrien  seperti karbohidrat, protein dan lemak selain asupan serat kurang dan konsumsi makanan cepat saji yang berlebih sehingga menyebabkan obesitas. Gizi seimbang merupakan susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, usia, dan status kesehatan. Gizi seimbang bagi anak sekolah dipenuhi setiap hari dengan makanan yang beraneka ragam. Perubahan komposisi tubuh dan peningkatan aktivitas fisik anak sekolah memerlukan asupan gizi seimbang. Tujuan penyuluhan dalam diskusi kelompok terarah  ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan menu gizi seimbang dalam isi piringku, menggunkan media lembar balik dan melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk mengetahui status gizi remaja. Pengukuran tingkat pengetahuan menggunakan kuesioner pre-post test terdapat terdapat peningkatan yang signifikan (p-value 0.003)perubahan rerata pengetahuan remaja dari skor 80 sebelum penyuluhan menjadi 86 setelah penyuluhan.
Co-Authors Abigail, Rebecca Alexander Sanjaya Alfian Zulhakim Anisya Zakiyyahaya Arvant Aritha Rebecca Ayu Sibarani Arvant, Anisya Zakiyyahaya Aulia Chairani Aulia Chairani, Aulia Ayu Hapsari Nareswari Bayu Gawtama Boenga Nur Cita Boenga Nurcita cantika Dandi Tri Dirgantara Dinda Amalia Suryadi Dini, Theresia Dirgantara, Dandi Tri Erlita, Sisca Erly Krisnanik Fadhila Nurmaulida Fairuz, Nabila Febiya Ningrum , Indriyani Firda Amalia Fitriya, Ismah Nurul Sittah Hanifah, Mayang Putri Hardieni, Niniek Irawan, Agneta Irmarahayu Irsyad, Nasihin Saud Kita, Bungahati Lestari, Nadia Putri Maftuhin, Achmad Nabil Hafidh Makkiyah, Feda Anisah Marlina Dewiastuti, Marlina Meiskha Bahar Mila Citrawati Nabila Fairuz Nabila, Adelia Neysa Ornella Dira Ningtiyas, Tabita Sri Wahyu Niniek Hardini Nunuk Nugrohowati Nunuk Nugrohowati Nur Fasya, Ratu Azka Nur, Hendi Fulvian Fauzan Nurmaulida, Fadhila Parameswari, Aryadhira Pasaribu, Junita Septiana Pritha Maya Savitri Putri, Nabila Tita Azalia Putrialif, Hayatunufus Raden Roro Maya Dennisa Rahmawati, Desie Raihan, Muhamad Pandji Redha, Pratiwi Soni Relawan, Sekolah Retno Yulianti Ria Maria Theresa Ria Maria Theresia Risa Ika Meidianab Rusadi, Rosmala Atina Safira, Lisa Safira, Ramadhani Sanjaya, Alexander Setyaningsih, Yuni Shabrina Amalia Suci Shaifuddin, Zakky Soni Redha, Pratiwi Soroy Lardo Suci, Shabrina Amalia Suzy Yusna Dewi Syeftiani, Nabilatussalma theresa, Ria Maria Theresa Tri Faranita, Tri Vernanda Em Afdhal Wahyuni, Yosha Putri Wulandari, Puspa Yaafi, Muhammaf Irfaan Yanti Harjono Hadiwiardjo Yasmin Azizah Idhsa Yaya Aria Santosa Yunita M. Lestari